PRAKATA

116 6 0
                                    

Semuanya sudah membaik, setelah kepergian dia dan dia. Aku pikir aku akan menjadi seseorang yang pendiam lagi.

Nyatanya aku salah, aku bertemu dengan Naya, Vira, dan Tiya. Walau mereka satu sekolah yang sama namun tidak dengan aku, mereka tetap menghubungiku dan memintaku untuk bergabung bersama.

Awalnya aku tak mempercayai dan tak mau banyak berharap. Sudah banyak perasaan tulus dariku terbuang sia-sia.

Tapi seiring waktu berjalan, aku sadar akan satu hal. Bahwa kesabaran dan takdir yang telah aku lalui hingga kini adalah sebuah bekal untukku.

Aku menemukan sahabat sejati yang sesungguhnya. Tanpa ada paksaan, tekanan, apalagi kepalsuan.

Mereka adalah segalanya bagiku, mereka selalu mendukungku apapun yang yang ingin aku lakukan, mereka selalu ada di saat aku merasa ada di bawah.

Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa aku deskripsikan lagi.

Aku hanya ingin meminta untuk jangan jauhkan kita berempat.

Tulisan ini aku sampaikan atas nama Keta.

Terimakasih untuk kalian berempat. Terimakasih untuk Bara dan juga Lusi.

Terimakasih.

Aku hanya ingin membagi sebuah ceritaku, yang aku pikir bisa mendapatkan banyak makna dan pembelajaran dalam setiap bab-nya.

Tentang cinta dan persahabatan,
Aku harap cerita yang aku ambil dari ceritaku yang asli ini bisa memberikan banyak pelajaran bagi kalian semua.

— Keta, 2020.

Bukan Sahabat [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang