Bukan Sahabat | 24 | Masalah baru

76 8 2
                                    

"Sungguh, ini menyakitkan, bagaimana bisa aku terjebak dalam fase ini."
- Cattleya Minerva.

***

Suasana malam yang dingin, membuat gadis surai panjang itu makin merapatkan jaket sweater hitam miliknya. Sembari menelusuri jalan raya yang begitu ramai. Pikirannya berkelana dimana-mana.

"Hufttt ... kenapa begini?" gumam Leya.

Sejak pulang sekolah, Leya sudah memikirkan hal-hal yang tidak enak pada Bara dan hubungannya. Dan ternyata benar, Bara lagi-lagi marah dan mendiaminya tanpa suatu sebab.

Jujur saja, ini sangat membuat Leya stres dan terluka. Capek adalah gambaran semuanya. Seberapa banyak Leya berusaha bertanya atau berjuang demi memecahkan masalahnya dengan Bara. Dia akan tetap berdiam diri dan berkata, "Aku gak kenapa-kenapa Ya."

Leya muak, letih, gak tau harus apalagi. Dia sangat sayang dengan laki-laki itu. Bara yang ia kenal dulu adalah seseorang yang terus berusaha berjuang meluluhkan hati Leya. Sedangkan Bara yang sekarang adalah seseorang yang sama namun dengan suasana dan perasaan yang berbeda, ia selalu suka memendam daripada berkata yang sejujurnya. Leya bahkan tidak bisa menerka lebih banyak tentang apa yang dipikirkan Bara sekarang, kemarin, atau kedepannya.

"Bar, aku gak pernah paham kenapa semenjak kita pacaran kamu beda. Kamu posesif, overthinking, gak pernah ngomong apa yang kamu rasa, gimana bisa aku terus bertahan?"

Leya bertahan hanyalah karena perasaan cinta yang masih ada di dalam dirinya. Perasaan yang tak pernah berubah saat dia berkata 'iya' kepada Bara saat menembaknya dulu.

"Aku kangen kamu yang dulu Bar."

"Leya?" sahut seseorang.

Leya mendongkakkan kepalanya dan melihat ada Naya sambil membawa plastik putih.

"Naya?"

"Ya, lo ngapain di sini?" tanya Naya bingung.

"Ah ... gak ngapa-ngapain kok, cuman jalan bentaran aja," jawab Leya bohong.

"Aneh banget, gak biasanya Leya berani keluar sendirian, apalagi ini malem," batin Naya.

"Mau gue anter pulang?" tawar Naya.

"Enggak usah Nay, rumah gue sama lo 'kan beda jalur," kata Leya.

"Udahlah gak papa kok! Udah kayak sama siapa aja, ayo!" ajak Naya.

Akhirnya Leya pulang diantarkan oleh Naya.

"Ya, lo gak kenapa-kenapa 'kan?" tanya Naya sambil menoleh sekilas ke arah kaca spion.

"Enggak, emang gue kenapa?" tanya balik Leya yang bingung.

"Abisnya lo 'kan mana berani jalan keluar sendirian, ini juga udah malem. Gue pikir tadi lo sama cowok lo itu," kata Naya.

"Gue lagi pengen sendiri aja Nay."

"Lo kalau ada apa-apa cerita Ya, gue ini 'kan sahabat lo."

"Gue gak bisa cerita Nay maaf, lidah gue pasti kaku," batin Leya.

Sampailah Leya di depan rumahnya.

Bukan Sahabat [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang