Bukan Sahabat | 02 | Lingkungan baru

351 28 120
                                    

"Jika dari awal kamu hanya ingin bermain, mengapa kamu membuat aku jatuh cinta?"
-Cattleya Minerva.

***

Leya sedang berkutip dengan buku diary kesayangannya. Ini adalah buku diary ke-3. Karena, buku diary pertama dan kedua sudah sangat penuh dengan tulisan.

Leya dari kecil sudah sangat suka menulis. Berawal dari buku diary bergembok berwarna biru dengan gambar kerang laut. Ia suka saat pertama kali melihatnya, jadi ia membelinya.

Rasanya ketika ia mulai menulis dengan awalan "Dear Dairy ... " Rasanya seperti lega sekali hari-hari sulitnya.

Sejak SD hingga sekarang Leya belum bisa terbuka dengan para sahabat dan teman dekatnya. Bahkan ia masih belum berani berbicara leluasa dengan Mama dan Papa-nya.

Hanya dari buku diary ini ia bisa meluangkan segala perasaan dan kejadian setiap harinya, dari lembaran-lembaran yang ia tulis di dalamnya.

Ia mulai menulis sejak kelas 1 SD. Waktu itu banyak sekali kejadian tak mengenakan menimpanya. Ketidakberuntungan dan mimpi buruk selalu datang padanya. Membuatnya selalu merasa asing dengan siapapun. Perasaan kecil yang asing dan selalu terbiasa memendam sendirian, membuat Leya harus menelan semuanya sendiri, dan membagikannya dengan tulisan-tulisan di buku diary.

Waktu TK, ia belum bisa menulis dengan baik dan membaca dengan baik. Ia sangat pemalu, atau bisa dibilang ia mirip seperti orang bisu.

Dari ia balita, orangtua Leya selalu menghadiahi dan memberi Leya boneka-boneka lucu dengan ukuran berbeda.

Sejak saat itu dimulai. Leya mulai terbiasa bermain sendirian dengan para bonekanya bahkan sampai mengajaknya berinteraksi.

Leya sangat anti sosial saat TK. Ia lebih memilih bermain di dalam kamarnya dengan para bonekanya.

Sekarang Leya sudah selesai menulis diary-nya. Dia mulai menyusun beberapa buku yang masih kosong untuk dibawa ke sekolah besok.

Setelah semua selesai, ia beranjak ke tempat tidur. Ia duduk, lalu mengambil bonekanya yang paling besar. Boneka gajah dengan warna biru laut. Boneka itu bahkan sudah terlihat usang, karena boneka itu sudah ada sejak ia kecil.

Beberapa koleksi boneka Leya sudah disumbangin ke panti asuhan atau diberi secara sukarela kepada para tetangganya. Leya sudah menolak permintaan Mama-nya itu. Namun, Leya tetaplah Leya, seberapa banyak ia bersua. Semua orang rasanya punya cara berbeda untuk tidak bisa mendengar ucapan Leya.

Hanya tersisa beberapa boneka miliknya sekarang. Ia melihat boneka gajah itu sambil mengusapnya pelan.

"Apa nanti masa SMA Leya bakalan seindah cerita di novel atau di wattpad yang Leya baca?" tanya Leya pada boneka itu.

***

Pagi ini Leya datang sangat pagi. Dia berjalan dengan wajah datar yang mampu membuatnya terlihat seram untuk beberapa orang yang belum mengenalnya. Padahal Leya memiliki senyum yang sangat manis.

Dia masuk ke dalam kelas dan mendapati belum ada orang satupun yang datang.

Leya berjalan ke tempat duduknya lalu menaruh tasnya di kursi. Dia menelaah dan melihat sekelilingnya.

Bukan Sahabat [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang