Keesokan harinya
***Cahaya mata hari masuk menembus cela-cela tirai jendela kamar, menjadi penggangu bagi ketiga manusia yang baru saja melewati malam bersama. Malam pelepasan gelar perawan nakal untuk Xia. Sepenuhnya kini dia telah menjadi milik Tuan Kim dan Tuan Min.
Xia menggeliat, dialah orang pertama yang sadar dari alam mimpi. Posisinya menyimping memeluk tubuh Namjoon yang terlentang, dan Yoongi memeluknya dari belakang meringkuk menempelkan wajah di punggung Xia, mereka saling menempel satu sama lain. Perlahan dia membuka matanya, ingin melakukan gerakan perenggangan tetapi tertahan oleh tubuh Yoongi yang memeluknya erat.
dia mencoba menyingkirkan tangan Yoongi, tindakan itu membuat Yoongi terbangun dan sedikit mundur membuka matanya,
"Sudah bangun, Sayang?" Suara berat ala bangun tidur Yoongi menjadi penyambut pagi Xia.
Xia berputar menghadap Yoongi, menatap wajah bangun tidur yang masih tetap tidak mengurangi ketampanan pria Min itu. Dia tersenyum manis
"Kau cantik. Masih sakit? Apa aku bermain kasar semalam?" Tanya Yoongi lembut sambil mengelus pipi gadis yang telah iya renggut keperawanannya semalam itu.
Xia mengangguk "Masih sedikit sakit tapi tidak terlalu. Oppa tidak kasar, aku juga menikmatinya." jawabnya lembut sambil tersenyum
"Tidurlah lebih lama, aku mandi dulu dan berangakat ke kantor pagi ini meluruskan urusan dengan Wang Grup." Yoongi bangkit dan mengecup singkat pucuk kepala Xia
"Gomawo oppa," ucap Xia lirih
"Tidak perlu, karna memang aku yang membuat kekacauan itu tapi bukan sepenuhnya salahku. Orang itu yang memerintahkannya!" Yoongi menunjuk Namjoon yang masih pulas tanpa pergerakan dan terkekeh pelan dia memungut bajunya yang berserakan di lantai dan berjalan ke luar kamar dengan tubuh polos kembali ke kamarnya.
Setelah Yoongi keluar pandangan Xia berali ke Namjoon yang masih memejamkan mata, menatap setiap lekukan wajah tampan pria yang belum menyentuhnya semalam.
Kedua lelaki ini memang menginginkannya, tapi mereka memikirkan perasaan dan tak mau menyakiti Xia. Memang awalnya mereka terlihat kejam seperti akan menghabisi saat itu juga, tetapi mereka ternyata tidak seperti itu. Mereka juga bukan penjahat klamin yang akan langsung menghancurkan gadis dalam satu malam tanpa henti, mereka hanya ingin memberi pelajaran pada gadis sombong seperti Xia. Mereka juga tidak akan mungkin menghancurkan Wang Grup seperti yang terpikirkan, itu hanya gertakan semata untuk memancing gadis ini. Golden tidak pernah bermain kotor kecuali ada yang memulai perang terlebih dahulu.
Namjoon memang sudah tertarik saat melihat Xia pertama kali di club Hoseok tempo hari, sedangkan Yoongi tertarik saat dia mendengar marga Wang yang melekat di nama gadis ini. Seperti dia memiliki maksud tersendiri.
"Apakah ada sesuatu di wajahku?" Ucap Namjoon tiba-tiba mengejutkan Xia. Perlahan membuka matanya dan menoleh memandang gadis itu
"Oppa sudah bangun?" Xia tersenyum memandang kedua mata sipit Namjoon
"Dari tadi! Aku hanya pura-pura tidur, menunggu siapa tau kau akan memangsaku pagi ini." godanya
Xia tertawa dan memukul pelan dada kekar Namjoon yg ada di hadapannya
"Aku tak mungkin melakukan itu! Apa oppa menginginkannya? Siapa suruh semalam tidak mau?" Xia menggoda balik NamjoonPria itu meraih tubuh indah polos ramping Xia dan memeluknya dengan erat, sambil menempatkan wajah Xia di dadanya. Tentu saja Xia membalas pelukan itu dengan senang hati.
"Aku tak mau menyakitimu, jika aku melakukannya juga semalam maka kau tidak akan bisa berjalan pagi ini. Kau harus tau, Babyy Aku tak seperti Yoongi! Jika bermain tak akan cukup hanya sekali." jujurnya tanpa malu sambil mengecup pucuk kepala Xia berkali-kali
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play With me? Baby! (END S1)
FanficSelalu ada imbalan yang harus di bayar dari setiap tindakan! Jangan bermain api! Jika tidak ingin terluka karenanya! *** "Apa kau masih perawan?" tanya pria berkulit pucat itu dengan tatapan dingin tanpa merubah expresi di wajah datarnya "What the...