"Begitulah ceritanya," ucap Yoongi sesekali mengecup pucuk kepala Xia dan membelainya sayang "Bagiku Namjoon sangatlah penting, aku banyak berhutang padanya selama ini. Jika kami tidak bertemu saat itu, mungkin aku tidak akan jadi seperti sekarang. Namjoon memberikan kehidupan yang layak untuk orang yang tidak memiliki apa-apa sepertiku," Sambungnya
Xia terdiam, larut dalam pikirannya. Ternyata Namjoon memiliki hutang nyawa dengan Yoongi, sedangkan Yoongi memiliki hutang budi pada Namjoon. Mereka benar-benar memiliki suatu ikatan yang kuat. Saling peduli dan membutuhkan satu sama lain sudah melebihi sahabat, mereka seperti kakak adik sungguhan. Bagaimana jika persahabatan mereka rusak hanya karena memperebutkan Xia? Mereka tak akan selamanya seperti ini bukan?
Xia tak mungkin memiliki keduannya sekaligus, tetapi dia juga tak mau memilih salah satu diantara mereka. Memang kedengaran egois, tetapi ... dia mencintai keduannya! Jika dia memilih salah satu diantara mereka tentu yang satunya akan terluka, dan dia tak mau melukai satupun dari prianya.
Dirinya telah tenggelam dalam permainannya sendiri. Alih-alih ingin memanfaatkan dan menjerat, malah ia tenggelam sendiri dalam lubang yang dibuatnya."Sayang?"
"Hmmmm!"
"Kenapa diam?"
Xia menegakkan posisinya dan melepas pelukan,
"Oppa, ayo kita makan siang, sudah waktunya bukan? Ajak Joon oppa juga, ya?"Yoongi tersenyum, "Baiklah, mari kita keruangan Namjoon."
Merekapun bangkit dan beranjak pergi keruangan Namjoon. Keduanya langsung masuk, Yoongi memang selalu seperti itu jika masuk ke ruangan Namjoon.Saat mereka masuk ke dalam ruangan itu, terlihat Namjoon sedang menyandarkan dirinya di sofa dan menutup mata. Posisinya masih sama dari saat kakeknya keluar tadi, dia belum bergerak sama sekali. Xia mendekat perlahan diikuti Yoongi, dia mendudukan dirinya tepat di sebelah Namjoon. Pria Kim itu masih tidak bergeming.
"Oppa." Xia memanggil lirih sambil mengelus pipi Namjoon
Namjoon tersentak dan sadar, dia membuka matanya menatap bergantian Yoongi dan Xia."Kenapa kalian disini?" tanyanya sambil mengusap wajah
Xia menatap Namjoon dengan khawatir"Oppa kenapa? Apa Oppa sakit? Wajah Oppa pucat."
"Ada apa denganmu? Terjadi sesuatu?" Yoongi mulai penasaran juga
Namjoon hanya diam, Yoongi mengerti situasi ini. Sepertinya memang telah terjadi sesuatu saat sang kakek datang tadi.
"Sayang, makanlah duluan. Oppa ingin bicara berdua dengan Namjoon, tak apa kan?"
Xia menghela nafasnya, "Baiklah, Oppa." Xia menggenggam tangan Namjoon sebentar sebelum keluar
Pria itu pun tersenyum menanggapinya, seakan mengatakan kalau ia baik-baik saja. Xia pun keluar dari ruangan itu, menyisakan Namjoon dan Yoongi disana.
"Bicaralah!" Yoongi mendudukan dirinya di hadapan Namjoon
"Harabojie mendesakku menikah, dalam waktu dua bulan!" jawabnya lemas
"Apa? Yaaaa kenapa dadakan sekali, dua bulan? Ini gila!"
Yoongi terkejut bukan main, dia sangat tau jika Namjoon sama sekali tak mencintai tunangannya. Meliriknya saja tidak, padahal tunangan Namjoon sangat cantik. Gadis blesteran korea inggris yag juga seorang model papan atas. Yoongi bahkan tidak mengerti dengan jalan pikiran Namjoon.
"Aku harus bagaimana, Hyung? Aku tak bisa melakukan ini, aku juga tak mencintai Sharon. Xia sudah mengambil hatiku secara utuh." jujurnya tanpa melihat ke arah Yoongi
Yoongi terdiam terpaku mendengar pengakuan dari Namjoon, bagaimana ini? Namjoon juga mencintai Xia sama seperti dirinya? Apakah dia harus mengalah? Tapi dia tidak bisa merelakan Xia untuk Namjoon, dia juga membutuhkan sosok Xia dalam hidupnya. Dalam situasi seperti ini mungkin menguntungkan untuk Yoongi. Jika Namjoon menikah, maka Xia akan utuh menjadi miliknya. Apakah boleh jika dia sedikit egois?
Akan tetapi ... melihat Namjoon yang sekarang, dia tentu tidak akan tega. Dipaksa menikah dengan orang yang tidak kita cintai, apakah bisa bahagia? Apakah hidup semudah seperti cerita di sinetron kebanyakan? Menikah dengan orang yang tidak kita inginkan, tetapi dapat berubah menjadi cinta sampai mati dan berakhir bahagia? Semudah itukah kehidupan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play With me? Baby! (END S1)
Fiksi PenggemarSelalu ada imbalan yang harus di bayar dari setiap tindakan! Jangan bermain api! Jika tidak ingin terluka karenanya! *** "Apa kau masih perawan?" tanya pria berkulit pucat itu dengan tatapan dingin tanpa merubah expresi di wajah datarnya "What the...