"Sepertinya gadis nakal ini harus diberi pelajaran,"
Namjoon menampilkn seringai tipisnya lau mengangkat tubuh mungil gadis itu dari pangkuannya seraya berdiri, dia melangkah kerah meja kerjanya sambil membawa tubuh Xia kedalam gendongannya.
"Yaaa, oppa. Lepaskan aku, mau kemana?" Xia sedikit meronda dalam gendongan Namjoon
Pria kim itu tak bergeming, sesampai di meja kerjanya Namjoon menginjakkan kakinya menekan sebuah tombol kecil berwarna merah yang terletak di bawah meja kerjanya dan tiba-tiba lemari buku yang terletak di belakang meja kerja Namjoon bergeser menampakan sebuah ruangan yang cukup besar dan lengkap dengan prabotan di dalamnya.
"Wow so cool, ada ruangan rahasia disini?" gadis itu menatap seisi ruangan dengan berbinar
Namjoon menanggapi Xia dengan senyuman sambil membawa masuk tubuh yang masih berada dalam gendongannya itu ke dalam ruangan. Perlahan Namjoon menurunkan Xia ke sebuah ranjang bulat besar disana. Xia masih sibuk mengedarkan pandangannya meneliti satu persatu sudut ruangan itu.
"Tempat ini benar-benar menarik, apakah oppa sering tidur disini?" tanyanya tanpa melihat namjoon yang masih berdiri di hadapannya
Ruangan ini memang menarik dengan interior yang sangat elegant, dalamnya di lengkapi dengan tv, lemari es dan juga beberapa praboran lainnya. Bahkan juga terdapat kamar mandi khusus dan sebuah pantri kecil. Lebih mirip ke sebuah apartment minimalis.
"Ruangan ini hanya kugunakan dalam keadaan darurat saja, seperti saat lembur atau merasa lelah saat sedang bekerja," pria Kim itu menjawab sambil membuka jas dan dasinya lalu mendudukan diri di samping sang gadis
"Thats cool, baby! Mengapa kalian penuh dengan kejutan?"
Namjoon meraih dagu Xia agar gadis itu menatap padanya.
"Kau bisa datang kemari kapanpun kau mau, Baby. Kau bebas menggunakan seluruh fasilitas yang ada disini," setelah menyelesikan kalimatnya perlahan Namjoon menyatukan bibirnya dengan bibir sang gadis sembari melumatnya dengan lembut. Xia membalas dengan senang hati membalas lumatan Namjoon.
Perlahan jari-jari kekar Namjoon membuka kancing kemejanya satu persatu lalu setelah itu beralih menaikkan atasan yang dikenakan Xia sambil melepas tautan.
"Aku suka tubuhmu baby, kau semakin menggairahkan," ucapnya dengan nafas yang sudah tak beraturan karena nafsu yang menggebu
Namjoon menarik bra yang dipakai Xia lalu kembali melumat bibir ranum gadis itu, ciumannya semakin turun dan memberikan kecupan demi kecupan hingga ke leher jenjang sang gadis. Cumbuannya beralih pada gundukan kenyal yang padat di depan dada Xia
"Mmhhh, oppa ...," desahnya saat Namjoon mulai menghisap salah satu gundukan kenyalnya
"Jangan digigit, oppa ... hentikan, itu sakit!" Xia sedikit mendorong bahu Namjoon tetapi pria itu tak menghiraukan lengguhannya, dengan semangat dia menghisap dan memberikan gigitan-gigitan kecil pada dada bulat gadisnya itu.
Setelah puas dengan dada Xia, Namjoon menghentikan aktivitasnya dan kembali melumat bibir gadis itu dengan penuh gairah lalu perlahan membaringkan tubuh Xia ke kasur.
Tangannya juga bergerak mengelus paha mulus Xia yang telah terekspose karena rok mininya yang sedikit terangkat. Namun saat tangan Namjoon mulai ingin bergerak menyentuh area sensitifnya, Xia segera menahannya. Hal itu membuat pria Namjoon kebingungan perlahan melepaskan tautan bibir mereka lalu menatap Xia dengan raut penuh tanda tanya.
"Why, baby?"
"Aku sedang tanda merah, oppa." jawabnya tanpa rasa berdosa membuat raut wajah horny Namjoon seketika berubah kecewa dan tubuhnya melemas
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play With me? Baby! (END S1)
FanficSelalu ada imbalan yang harus di bayar dari setiap tindakan! Jangan bermain api! Jika tidak ingin terluka karenanya! *** "Apa kau masih perawan?" tanya pria berkulit pucat itu dengan tatapan dingin tanpa merubah expresi di wajah datarnya "What the...