Pintu ruangan Namjoon terbuka lebar, kehadiran seseorang yang tidak di sangka-sangka membuat raut wajahnya berubah total. Sama halnya dengan Xia yang tidak berkutik sama sekali, beruntung mereka tidak lagi dalam posisi saling bertautan, jika terlambat sedikit saja kemungkinan akan fatal akibatnya.
"H-harabojie... kenapa kemari tidak memberitahukan dulu?" Namjoon berjalan menghampiri sang kakek yang masih berdiri di ambang pintu dengan didampingi seorang bodyguard.
Lelaki tua itu melangkah masuk perlahan dan mendudukan diri di atas sofa empuk yang ada di tengah ruangan.
"Apakah aku harus memiliki izin dulu baru bisa datang ke perusahaan ku sendiri?" Kakeknya menatap sang cucu sekilas lalu mengalihkan tatapannya pada gadis yang berada beberapa meter dari posisinya saat ini. Gadis itu terlihat gugup dan seketika menundukan pandangannya.
"Siapa dia?" tanya sang kakek
Ketika Namjoon akan membuka mulut, tiba-tiba Yoongi datang memasuki ruangan dengan santainya. Yoongi yang mengetahui kakek Namjoon datang saat akan keluar dari ruangannya itu langsung menyadari jika Xia masih berada di ruangan Namjoon dengan langkah cepat dia pergi melesat menyusul ke ruangan Namjoon, takut jika Namjoon dan Xia tertangkap basah melakukan hal yang aneh. Beruntung mereka tidak dalam keadaan seperti itu dan Yoongi bisa bernapas lega.
"Harabojie, tumben sekali?" Sapa Yoongi yang hadir dari balik pintu.
Semua yang ada di ruangan itu menoleh kearahnya. Kakek Namjoon memang sudah sangat dekat dengan Yoongi, dia sudah menganggp Yoongi seperti cucunya sendiri. Saat Namjoon membawa Yoongi padanya pertama kali, dia dapat merasakan aura positif yang terpancar pada mata elang Yoongi yang tajam itu. Dia menerima Yoongi dengan senang hati untuk mendampingi cucu semata wayangnya.
"Apa tidak ada pertanyaan lain yang bisa kau tanyakan padaku? Aku bosan mendapat pertanyaan yang sama dari kalian berdua! Siapa gadis itu?" lagi-lagi pandangan sang kakek kembali tertuju pada Xia yang membuat kepala gadis itu kembali tertunduk kaku
"Dia kekasihku, Harabojie. Aku menunjuknya sebagai sekertaris untuk mendampingiku disini," tutur Yoongi santai
Kakek Kim terkekeh seraya mengalihkan pandangannya pada Yoongi "Kau sudah bisa jatuh cinta? Bahkan memiliki kekasih? Aku sangat terkejut," ucapnya mengejek
Yoongi memutar bola matanya malas lalu berjalan menghampiri Xia dan merangkul pundak gadis itu "Sayang, kenapa? Kau takut?" Yoongi mengangkat dagu Xia agar menatapnya
"Apa yang Harabojie lakukan padanya? Harabojie memarahinya?" Yoongi mengalihkan pandangannya pada sang kakek dan menatap pria tua itu dengan tatapan mengintimidasi
"Yaaa bocah bodoh, aku bahkan baru saja tiba dan belum sempat berbicara apapun. Apa wajah tuaku ini seseram itu?" omel pria tua itu
"Harabojie memang seram!" Yoongi terkekeh ringan
"Dasar bocah kurang ajar, kualat baru tau rasa."
Yoongi kembali terkekeh seraya melepaskan pundak Xia dan beralih menggengam tangannya lalu perlahan menarik gadis itu ke arah pintu
"Ayo kita keluar sayang." gumamnya pelan lalu pandangannya beralih pada kakek Kim"Harabojie, aku keluar dulu, lanjutkan saja dengan Namjoon." kata terakhir yang dilontarkan Yoongi pada sang kakek sebelum menghilang bersama Xia di balik pintu
Namjoon menghela napasnya menatap sendu Xia yang dibawa pergi oleh Yoongi, ada sedikit kejanggalan di hatinya yang membuat dadanya sedikit berdenyut. Dia tak bisa berbuat banyak untuk gadis itu, tak bisa menyentuh walaupun sangat ingin ketika melihat ekspresi Xia yang membuatnya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play With me? Baby! (END S1)
FanfictionSelalu ada imbalan yang harus di bayar dari setiap tindakan! Jangan bermain api! Jika tidak ingin terluka karenanya! *** "Apa kau masih perawan?" tanya pria berkulit pucat itu dengan tatapan dingin tanpa merubah expresi di wajah datarnya "What the...