007. Awan

192 113 12
                                    

Musuh Adalah Teman yang Tertunda.

          _RADEV

                 HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  
              HAPPY READING





Semenjak pulang dari markas Aku berniat untuk tidak  pulang keruma terlebih dahulu, dan Aku milih untuk  Adik ku saja yang menunggu kedatanganku  dirumah.

Aku berjalan di trotoar dengan tangan kiri yang memegang skyboard, jangan tanya kenapa Aku lebih memilih untuk tidak menaiki motor ya karena motor ku saat ini sedang mogok dan sekarang Aku mencari tumpangan buat ke Rumah nya Raden, nasib cogan gini amat ya sore-sore jalan ditengah trotoar kalo dijadiin film FTV judulnya Orang ganteng Nyusruk di trotoar Eh bukan deh yang bener itu Orang Ganteng serasa Gelandangan canda gelandangan.

Saat Aku berjalan melewati trotoar dengan santai,  orang-orang  malah dengan asyiknya menatap ke arahku , terutama mata cewe-cewe melotot melihat  ketampanan Ku yang paripurna ini. ada yang sedang asyik berbisik-bisik dengan temen nya. Aku tidak tau mereka lagi membicarakan  apa yang pasti mereka lagi gibahin  Aku mungkin, Aku susah masih aja digibahin apa lagi pas Aku lagi naik mobil Hm sudah pasti aku seperti layaknya  Artis dadakan hehe.

Saat aku jalan tiba-tiba dari belakang ada orang yang usil menyikap mataku dengan kain. aku yang tidak tau tangan ku ditali dengan kain agar Aku tidak bisa bergerak cepat. Aku sudah berusaha melawan, namun akhirnya aku  Aku berhasil lepas dan  lari melihat belakang ternyata segerombolan Anak geng sebelah sekolah Ku datang beramai-ramai berniat untuk menjadikanku tawanan. Kalian pikir saja mereka Ada 10 lebih lah Aku cuma sendiri ngelawan mereka, bayangin saja gimana Kamu jadi Aku pasti main nyerah dulu kan tapi Aku tidak.

Aku tidak pengecut kayak mereka yang cara mainya berani bergerombol kalo bisa ya satu lawan satu, itu prinsipku. Aku segera  berlari untuk memancing atensi mereka agar mengejar dan Aku bersembunyi di tong-tong Dekat dengan Rumah Airin iya Rumah Airin sama Rumah Raden itu Searah tetapi cuma beda Gang saja. Habis mereka celingak-celinguk mencari keberadaan ku , aku langsung menghabisi mereka satu persatu memakai jurus Silat ku.

"Ayo sini kalo berani Satu lawan satu"

"Kamu semua pada pengecut, oh pengecut pantesan"  Ucap Ku bermonolog.

"Hahahaha, Bahkan temen kamu gak ada disini Gausah sok berani kamu"

Aku sama mereka melanjutkan perkelahianku yang tadi sempat tertunda. kali ini Aku tidak membawa senjata apapun,  seperti mereka yang membawa kayu sama tongkat ada juga yang sampai nyelipin pistol tapi Aku udah tau dan akan waspada. Mereka memang tidak sembarangan orang, bisa dibilang geng Aku sama geng mereka itu bersaing.

Diseberang Sana Aku melihat Airin yang keluar dari Gerbang rumahnya Dan Airin kayaknya melihat Aku yang berkelahi terus dia megang handphonenya sambil menelepon seseorang, kuharap Airin akan menolongku. Saat aku asik menatap Airin, menjadikan atensi pandanganku tidak  fokus saat melihat lawanku. Dengan tiba-tiba saja Punggung Ku dipukul Sama salah satu anggota geng dari mereka, kepala ku juga sampai Aku hilang kendali dan jatuh ke jalan. Airin panik segera saja dia menghampiri  Aku yang tidak sadarkan diri ditempat kejadian.

RADEV [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang