RADEV [COMPLETED✔️]

016. A World That is you-君は

君は

Aku tau, aku memang tak bisa melawan takdir.
Setidaknya aku sudah berusaha, untuk urusan kedepannya biar Tuhan yang mengatur semuanya.

__Awan Rajendra Dirgantara

Song Recomended
A World That is you-(Yoonmirae)

            ...HAPPY READING...

Seoul, 2019.

Cahaya sinar mentari Pagi yang terangnya menerpa dari arah  balkon kamar, seorang pria tampan yang masih terlelap dengan bantal dan kasur king size nya. Seorang anak laki-laki yang terlihat gagah jika didepan seorang Wanita begitupula didepan Adik semata Wayangnya.

Lenguhan demi lenguhan keluar dari mulutnya, menandakan jika dia masih ingin bermanja dengan kasur king size nya.

Mengenai ini Sudah hari Minggu
Waktu nya setiap orang untuk bersantai-santai tanpa memikirkan beban pekerjaan atau tugas kelas bagi anak yang sekolah karena hari ini serentak libur  Nasional.

Lima menit sudah berlalu, Awan sudah  membuka matanya dan tak lupa dia bergegas mengambil handuk untuk menjalankan ritual mandinya.

Setelah ini mungkin dia akan tetap menjanlankan Aktivitas nya itu untuk pergi ke rumah Elang, yang menjanjikan nya Mesin waktu beberapa hari yang lalu ia kerjakan.

Ini sudah Dua hari lamanya Awan menunggu mesin itu selesai, waktunya dia mengecek kerumah elang.

Setelah selesai Awan menjalankan ritual mandinya, Awan bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Namun sontak saja Awan kaget, karena secara tiba-tiba Valerie mengagetkan nya dari belakang.

"Pagi, Abang ganteng!!"Ucap Valerie sambil menggoda  mencium pipi  Awan sekilas.

"Hm, pagi sayang"

"Kayak gini atuh tiap hari"ucap awan  diselingi tawa geli.

Valerie yang sudah berlalu meninggalkan nya dan berjalan ke arah Rak perabotanya untuk mengambil dua gelas dan saya satu piring dengan menyiapkan Sarapan pagi mereka.

"Iya dah, asal kuota lancar terus!!" ucap Valerie tersenyum ke arah Awan dan sibuk melakukan aktifitas nya itu.

"Mau kopi atau teh bang?" Tanya Valerie

Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh disana~

Sayup kudengar melodi cinta yang menggema~

Terasa kembali gelora jiwa mudaku~

Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut~

Api asmara yang dahulu pernah membara~

Semakin hangat bagai ciuman yang pertama~