#16

47 12 4
                                    

Beomgyu menekan Bel apartement milik Chanyun dengan khawatir

"Noona"Ujarnya sedikit kerasa sembari mengutuk pintu dengan pelan

"Apa Noona tidur ya karena baru pulang dari rumah sakit semalam. Pasti efek obat makanya tak mendengarkan ku"Gumamnya meletakkan bingkisan yang orang tua nya suruh antarkan.

Pagi ini Jimin dan Keina pergi ke suatu acara makanya Beomgyu yang disuruh memberikan bingkisan untuk Chanyun

Ia dapat mencium pekat nya aroma scen sang Noona, Inner Alphanya bergejolak hebat sekarang. Ingin rasanya ia menerjang jika tak ingat bahwa Chanyun adalah Sahabat ibu nya. Ia segara berlari keluar gedung Apartement Chanyun

...

Taehyung menopang tangannya bosan melihat bibi nya yang lama sekali meracik obat yang ia inginkan

"Lama sekali bibinya membuat obatnya"

"Sabar Tae ini sebentar lagi jadi. Ngomong-ngomong ini Obat untuk kekasih Taetae yang sedang Heat ya"

"Aniyo. Ini untuk teman Tae bi, dia kesakitan aku kasihan padanya"

"Aigoo Tae baik sekali, masa hanya teman saja"

Taehyung mengusap Tengkuknya yang tak gatal sama sekali, ia menatap pada bibi yang sudah dari kecil ada untuknya dan sang adik dulu. Wanita inilah yang Tae percaya daripada sang ibu

"Calon mungkin bi, aku sedang masa pendekatan"

"Benarkah, beruntung sekali Dia mendapatkan Tae hmm"

"Hahah tidak juga bi, aku lah yang beruntung mendapatkannya karena dia cantik dan manis"

"Aigoo Tuan muda kita ini sedang jatuh cinta rupanya perlu bibi buatkan obat kuat untuk bermain diranjang ups"

Taehyung tertawa memegangi perutnya akibat lelucon yang bibi kesayangannya ini lontarkan

"Buatkan bi hahaha mana tau aku bisa bermain dengan omega"

"Eittss sembarangan nanti saja bibi buatkan kalau kau sudah resmi dengan Omega incaran mu itu"

Sang bibi memberikan botol obat pada Taehyung

"Aku pergi dulu bi. Terimakasih"

"Baiklah hati-hati tae"

.
.
.

Jimin menatap Namjoon dengan datar, kini Namjoon datang lagi menganggu kerjaannya. Tidak tau saja Keina sedang ada di kantor inu dan kini sedang berada di ruangannya

"Ada perlu apa Tuan CEO yang terhormat"Ujar Jimin mendekap kedua tangannya di dada dan menatap Namjoon yang kini menatapny serius

"Apa data perusahan sudah ada Jimin?"

"Ouh itu sudah ku serahkan pada Devisi. Ada perlu lain"

"Bagaimana kabar Chanyun, Jimin-ah. Aku sudah lelah mencarinya kesana kemari"

"Dia baik"

"Jim aku mohon dimana mereka sekarang Jim. Aku ingin menemui Chanyun dan anak kami"

"Untuk apa lagi Namjoon? Menyakiti nya lagi. Cukup memberikannya harapan besar"

Namjoon menghalangi Jimin yang hendak keluar dari ruangan nya. Jimin menutup matanya menahan emosi, Namjoon keras kepala sekali

"Aku hanya ingin tau dimana Chanyun tinggal Jimin. Apalagi dia pasti kesepian sekarang setelah ia kehilangan anak kami. Ku mohon Jim aku ingin memperbaiki semuanya"

"Maaf Joon aku sudah berjanji pada Keina untuk membuat kau berjuang sendiri jika kau sungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan kalian"

Namjoon mengada keatas dan menaril nafas kasar. Ia mengacak surai nya frustasi

Badbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang