#22

51 9 1
                                    

Keina menatap sengit pada Jimin yang sedang memegang sendok karena memasak. Jimin sedikit heran dengan istrinya itu, ini masih pagi dan ia di sambut dengan tatapan tajam begitu

Seharusnya Keina memeluknya dan memberikannya Morning Kiss

"Ada ap_

"Kenapa kau memberitahu Brengsek itu Alamat Chanyun? Jimin terkasih"

"Aku tidak memberitahu nya sayang aku hany_

"Kau pembohong Jimin"pekik Keina membuat Jimin terkejut. Beruntunglah sendok yang ia pegang tak melayang. Ia mengusap dadanya dengan sabar. Sedari tadi dia ingin menjelaskan Istrinya itu terus saja mencelah

"Sayang dengarkan aku dulu"

"Dengar apalagi. Kau tau Chanyum baru saja menelpon ku dan memberitahu ku bahwa Namjoon semalam datang ke Apartement nya. Jika bukan kau siapa yang memberitahunya Park"

"Sayang"

"Kau mau membuat Chanyun hancur seperti dulu lagi Jimin? Kau tau kan Chanyun adalah Sahabatku. kenapa kau memberitahunya hah? Karena dia sahabatmu? Jawab aku Park Jimin"

Jimin menghela nafasnya pelan. Ia  mau tak mau harus menekan Alpha nya untuk tidak membentak Sang Omega. Jimin berjalan kearah Keina dan menekan Pundak sanh istri dengan lembut

"Apa yang di lakukan Namjoon pada Chanyun hmm? Jika Chanyun menghubungi mu dengan keadaan Menangis aku sendiri yang akan Memukul wajahnya Keina"

Keina menatap Jimin yang tampak serius didepannya. Seketika Nyalinya menciut saat merasakan aura dominan Jimin mengukung nya

"D-dia tidak menangis Jiminie t-tapi dia seperti ketakutan... Kau tau aku tak mau sahabatku sampai terluka lagi. Aku ikutan sakit melihat penderitaan Chanyun selama ini"Gumam Keina menangis. Jimin mengusap pipi sang istri Lembut, ia kelepaskan menguarkan Aura Alphanya agar Keina tau batas antara siapa yang seharusnya menunduk disini

Alpha adalah kaum yang tidak suka ditekan oleh siapapun termasuk Omeganya sendiri

"Mereka sudah dewasa sayang. Namjoon tau apa yang akan ia lakukan. selama ini kita tidak tau asalan pasti nya dia menghilang dan meninggalkan Sahabat mu kan? Jadi biarkan saja dia menyelesaikannya. Bagaimana pun kita berusaha menjauhkan keduanya, jika takdir sudah menuntut Mereka menjadi pasangan tidak akan ada yang bisa memisahkan. sama seperti kau dan aku, seburuk apapun sikap mu, seberisik apapun kau tiap harinya cintaku padamu tidak mungkin bisa hilang karena apa? Karena kau True Mate ku sayang"Ujar Jimin menatap Keina yang tampak berpikir

"Aku tau Jimin. Tapi tidak semudah itu juga Chanyun bisa memaafkan Namjoon kan? Mereka bukanlah Mate"

"Mate atau bukan itu adalah urusan mereka sayang"

"Apapun alasannya, Namjoon harus aku hajar dulu baru bisa kembali pada Chanie"

"Kau bukan Ibu Chanyun sayang"

"Aku sahabat nya Jimin"

"Omega dengarkan aku"

"Diamlah. Aku mau cari Alpha baru saja. BEOMGYU AYO CARI APPA BARU NAK. APPA MU TIDAK BECUS MENJADI AYAH DAN SUAMI UNTUK KITA"Teriak Keina jahil. Ia menatap sang suami yang membelakkan matanya dan berlari kecil kearah Kamar sang putra

"Yak apa-apaan kau ini"

Keina menghiraukan pekikan Jimin yang tidak terima akan apa yang Ia katakan. Ia tak peduli, intinya ia harus temui Namjoon untuk menghajar pria itu sebelum kembali menyentuh sahabatnya

.
.
.

Chanyun merapatkan Mantelnya, pagi ini ia harus pergi ke suatu tempat untuk menemui seseorang. Ia menatap keluar jendela

Badbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang