Kehidupan Baru

508 84 10
                                    


Yerin menikmati kehidupannya di Gochang. Awalnya ia merasa sedikit kesulitan karena setelah tiga hari di sini ia baru mendapatkan tempat tinggal yang sebelumnya menginap di hostel.

Dan ia mulai merasakan apa itu ngidam. Untung makanan yang diinginkan mudah ditemui disini jadi ia tidak perlu bersusah payah mencarinya.

Paman dan Bibi nya juga kadang mengunjunginya setiap akhir pekan. Dan karena keseringan datang akhirnya mereka mengetahui kehamilan Yerin dan itu membuat paman dan bibinya semakin extra terhadapnya takut terjadi apa-apa. Kalau tidak mengingat kesibukan keduanya, paman dan bibinya ingin tinggal dengan Yerin saja.

Kehamilannya yang menginjak lima bulan sangat senang ia rasakan. Pikiran positif selalu ia tanamkan dalam pikirannya. Ia tidak ingin calon bayinya merasakan kesedihannya.

Tapi jauh didalam lubuk hatinya, ia sebenarnya menginginkan Taehyung disamping nya. Tapi kesadaran menghampiri nya untuk menepis kuat keinginannya itu. Seharusnya Yerin tidak mengingat atau bahkan menginginkan pria itu,mungkin bisa saja ini juga keinginan calon bayinya.

"Kau harus tetap sehat didalam kandungan Eomma. Aku sangat menyayangimu, Anakku." Ucapnya mengelus perutnya lembut.

Sementara Taehyung semakin memperlihatkan tingkah anehnya dan bahkan terkesan dingin. Hanya didepan keluarga dia sedikit memperlihatkan sikap hangatnya namun selebihnya akan tetap dingin dan tertutup.

"Tae, kau sebenarnya kenapa sih? Ini sudah berbulan-bulan seperti ini. Sinb saja jadi ketakutan melihat sikapmu ini."

"Biasa saja. Sudahlah jangan membahas itu."

"Kenapa Jungkook jadi sibuk akhir-akhir ini? Aku jadi tidak bisa main game lagi dengannya."

"Jungkook fokus kuliahnya, sedangkan kau hanya main-main saja."

"Selagi muda, kita harus menikmatinya man."

"Sudahlah aku ingin Pulang."

"Sudah sana! Sedari tadi kau hanya diam saja."

Tanpa berlama-lama, Taehyung langsung pergi. Dan itu sukses membuat Jimin semakin kesal akan sikap sahabatnya itu. Kalau bukan masih temannya dia tidak akan datang hanya untuk menemani kegabutan pria itu.

Setiap hari, Taehyung pasti sengaja lewat disekitaran rumah Yerin hanya untuk melihatnya tapi sudah semingguan ini, rumah itu seperti tidak berpenghuni. Bahkan toko roti milik ibunya Yerin selalu tutup dan tidak ada lagi karyawan berjaga disana. Ingin menanyakan dengan orang-orang disekitar sana terlalu gengsi dan bisa yang dilakukan hanya diam di mobil sambil memandang rumah Yerin.

~
~
~

Memasuki bulan kelima kehamilan nya tidak membuat Yerin untuk berleha-leha. Ia tetap bekerja sebagai kasir di toserba walaupun si pemilik sudah menyuruhnya untuk berhenti kerja karena kandungannya sudah membesar tapi Yerin tetap keras kepala. Bukan karena takut biaya persalinan tidak ada tapi ia akan bosan kalau berdiam diri terus lalu kembali memikirkan Taehyung yang sudah menetap di pikirannya.

Pemilik toserba ditempatnya bekerja sudah lansia dan beliau hanya tinggal seorang diri karena sudah ditinggal pergi selamanya oleh keluarganya. Jadi Yerin selalu berusaha untuk tetap ada disisi Ny. Kwon itu. Karena ia merasa hampir sama dengan beliau. Ditinggal keluarga untuk selama-lamanya.

"Yerin-ah, beristirahatlah. Kasihan calon bayimu juga ikut merasakan lelahmu."

"Aku belum lelah, hallmeoni."

"Jangan terlalu dipaksakan bekerja."

"Dia selalu bilang begitu hallmeoni. Padahal tadi sudah kusuruh." Adu Chayeon teman sekerja Yerin di toserba.

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang