Aku Punya Ayah!

547 91 36
                                    

Hey..hey... Saya bawa lanjutannya 😂🤗😀

VOTMEN ya, gk mau tauuuuu

Kalo bisa komen yg banyak juga 🙃🙃

Happy reading guys....

Yerin sangat bersyukur akan kehadiran Yeonjun, walaupun anak itu sedikit nakal setidaknya bisa membuat ia lupa akan masalahnya di masa lalu. Tingkahnya yang menggemaskan menambah semangat untuk dirinya sendiri.

Ia pernah berpikir, seandainya dia tau akan keberadaan Yeonjun apa yang akan terjadi? Memikirkan nya saja ia tidak sanggup harus berpisah dengan Anaknya.

Yerin sekarang sudah membuka toko roti kecil didekat rumahnya. Ia tidak bekerja pada nenek pemilik toserba itu lagi karena nenek itu sudah ikut dengan cucunya dan terpaksa toserba punya nenek itu ditutup. Yerin pernah memintanya untuk melanjutkan nya tapi si nenek tidak mau. Katanya disana banyak kenangan kalau sudah berpindah kepemilikan pasti akan berubah.

Mengenai Mingyu dan Chayeon mereka bekerja di perusahaan di kotanya ini. Kadang akhir pekan keduanya membantunya untuk berbelanja dan melayani pembeli.

Rotinya sudah terkenal dikalangan sekitar rumahnya. Banyak dari mereka menyukai roti buatannya. Dan itu semakin membuat Yerin senang.

Yerin sebelumnya tidak pernah berpikir untuk membuka toko roti, karena itu mengingatkan nya dengan orang Tuanya termasuk ibunya yang memiliki toko roti di Seoul.

Terkadang ia rindu juga akan kota itu.

Kedua sahabatnya, Ae Ra dan Solbin sudah menyelesaikan studinya dan bekerja di Agensi terkenal di Seoul. Mereka bekerja dibalik layar. Tidak berani untuk menjadi artis seperti yang pernah ditawarkan agensinya mengingat pembullyian terpaksa yang Mereka lakukan dulu.

Dan tidak lama kemudian para pembeli sudah berdatangan saat ia baru saja membalikkan kartu papan
' Close' menjadi ' Open'  yang di tempelkan di pintunya.

~~~

Di sekolah Yeonjun terkenal akan pendiam nya. Dia tidak mempunyai teman, dan sepertinya dia juga tidak membutuhkan teman yang rewel seperti anak-anak Lainnya.

Para gurunya menilai Yeonjun sudah bersikap dewasa, dimana Se usianya masih minta ditemani orang tuanya untuk masuk kelas dan dia bisa berangkat sendirian. Dia juga Pintar dan baik bahkan sopan pada guru-guru membuat beberapa temannya tidak menyukai sikap sok baik Yeonjun untuk mendapatkan perhatian guru-guru.

Setelah bel jam pulang berbunyi. Murid-murid Paud itu sudah ingin cepat-cepat Pulang. Lain hal nya dengan Yeonjun, dia terlalu santai sambil membereskan peralatan tulisnya.

"Woah, lihat murid caper itu."

Yeonjun tau, yang dimaksud mereka adalah dirinya tapi dia tidak perduli dan melanjutkan langkahnya. Dia sudah biasa mendengarnya. Hyunjae dan kedua temannya itu suka mengganggunya tapi tidak ditanggapi olehnya.

"Mungkin kurang perhatian dari ibunya makanya dia mencari perhatian guru-guru disini."

"Pasti. Apalagi Ayahnya kan tidak ada. Hahaha.." ketiganya tertawa,

"Yeonjun tidak punya Appa.. hahaha.."

Yeonjun yang berusaha tidak menanggapi malah terpancing dan kembali berbalik menghampiri ketiganya.

"Yeonjun punya Appa."

"Buktinya mana? Kami tidak pernah lihat."

"Bilang saja Appa mu tidak ada."

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang