Chapter 1

2.4K 1.3K 1.6K
                                    

Hay guys... 🙌🙌
Kenalin Nama gue Hanna
Biasa dipanggil Ana

Ini pertama kalinya gue menulis cerita di Wattpad. Jadi maklum lah jika terdapat kesalahan kata-kata yang bertebaran di mana-mana. Dan gue harap kalian memberikankan saran dan masukannya.

Thanks 🖤

Happy Reading
.
.
.
.
.









Plakk!

Tamparan itu berhasil mendarat di pipi mulus Lia dan meninggalkan bekas di sana. Perih dan sakit di hati bercampur aduk jadi satu.

"Tamparan itu untuk seorang pembunuh seperti kamu!"

Plakkk!

Lagi. Tamparan itu dilayangkan kembali kepada Lia.

"Aku, bukan pembunuh Yah... Hiks hiks...," Lia menangis meringis kesakitan karena mendapat tamparan yang bertubi-tubi dari sang Ayah. Lia sudah terduduk memohon pengampunan dari sang Ayah.

"Diam kamu! Saya bukan Ayahmu!!" gertak Andi penuh penekanan.

"Karena kebodohan kamu! Saya harus kehilangan Istri saya, harusnya kamu tidak terlahir ke dunia ini. Kamu cuman hama di hidup saya!"

"Dasar Anak sial, Anak tidak tau diuntung kamu!" ucap Andi dengan nada tinggi. Rahangnya mengeras, bahunya kaku.

Gertakan Andi membuat Lia semakin merunduk, tidak mampu melihat ke arah Andi, sang Ayah. Lia terlalu takut.

Lia sudah sering kali mendapat perlakuan kasar dari Sang Ayah. Bukan hanya tamparan saja dia kerap mendapat pukulan dari Andi.

Tidak bisakah Andi melupakan kejadian tersebut. Memang Lia yang salah di sini. Tapi dia terlalu kecil untuk mengerti semua pada saat itu. Kalau saja kejadian itu tidak terjadi mungkin Andi saat ini sangat menyayangi Lia.

Lia hanya mampu meratapi nasibnya. Ia terlalu lemah untuk melawan perlakuan kasar Andi. Seperti apapun perlakuan Ayahnya. Andi, tetaplah Ayahnya.

Air mata Lia semakin deras, "Kapan Yah aku dianggap sebagai Putrimu kembali? Dulu Ayah sangat menyayangiku, kenapa sekarang tidak lagi," ucap Lia pelan namun masih bisa didengar Andi. Tangannya yang gemetaran memegang ujung bajunya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Andi langsung pergi entah ke mana. Andi sangat muak melihat wajah gadis ini, Lia.

Semenjak kejadian dua belas tahun silam Andi sangat membenci putrinya itu, Lia. Putri?? Tidak. Lia tidak lagi dianggap sebagai putrinya, Lia sudah dianggap mati oleh Andi.

Flashback onn

Lia yang berusia empat tahun.
Lia bermain di sekitar rumahnya dan jelas diawasi oleh Ibunya. Fiona.

Fiona yang menyirami tanamannya sambil mengawasi putri kesayangannya tersebut.

"Jangan lari-lari, Nak. Di situ saja bermain jangan ke mana-mana," ucap Fiona pada Lia sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang tidak bisa diam sedikitpun.

"Iya Bunda," ucap Lia tidak jelas.

Lia yang melihat kupu-kupu sedang beterbangan. Menarik perhatiannya. Lalu Lia berlari mengejar Kupu-kupu tersebut.

Memang apapun yang anehh di mata anak kecil akan selalu menarik perhatiannya.

Tanpa menghiraukan perkataan Bundanya, Lia pergi jauh dari awasan Fiona. Membuat Fiona gelisah.

"Entah ke mana gadis nakal itu pergi, udah dibilangin jangan jauh-jauh," gerutu Fiona kesal dengan putri tunggalnya tersebut. Sambil mencari keberadaan putrinya itu.

Fiona mendongak terkejut. Melihat Putrinya yang berada di tengah jalan. Dari arah berlawanan sudah ada motor yang sudah siap menerjang Lia. Dengan cepat Fiona berlari menuju Lia.

Dengan cekatan Fiona mendorong Lia supaya tidak tertabrak.

Brakkk!

Flasback off
.
.
.
.
.

Sampai sini dulu ya guys. Jangan lupa klik "BINTANG" Dan juga kasih saran dan kritikannya ya.

🖤🖤🖤

Liandra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang