Chapter 6

827 712 779
                                    

Yee Liandra update lagi. Semoga kalian suka ya.

Happy Reading 🖤🖤
.
.
.
.
__LIANDRA__

"Hayooo ngeliatin siapa coba??" tanya Ivan penuh selidik.

"Gak ada. Kurang kerjaan banget gue ngeliat orang," ucapnya berbohong. Ivan tidak semudah itu percaya kepada sahabatnya ini, dia memicingkan matanya penuh selidik. Andra dengan santainya menyeruput jus jeruk di depannya.

Brian terkekeh melihat telinga Andra yang memerah. Setiap kali Andra berbohong telinganya pasti memerah. Jadi mudah saja mengetahui dia berbohong atau tidak.

Brian sejak tadi memperhatikan Andra, dia tau dia sedang memperhatikan gadis itu, tetapi Brian diam saja. Dia tidak mau membuat sahabatnya merasa malu. Karena ini yang pertama Andra mau melirik seorang gadis. Yang pasti Brian merasa senang bahwa sahabatnya ini masih lurus. Dia pikir Andra tidak menyukai wanita. Dia salah besar.

Lia dan Nindy duduk di pojok kantin. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Nindy yang masih belum siap menghabiskan makannya dan Lia yang sudah lama menghabiskan makanannya dan kini dia membaca Novel yang dia bawa tadi.

"Liaa, dari tadi gue merhatiin Andra kayak liatin lohh ya," ucap Nindy, dari tadi Nindy ngawasin gerak-gerik Andra.

"Mana ada, di sini kan banyak banget cewek. Mungkin, mereka yang dilihat atau gak Lo, hahaha." Tebak Lia asal. Tetapi tidak menoleh kepada Nindy dia masih memfokuskan dirinya membaca Novelnya itu. Lebih asyik baca Novel.

"Gue beneran loh Li, gue juga liat tadi dia sambil seyum ngeliatin lo. Dia suka kali sama lo? beneran deh," ucap Nindy berusaha meyakinkan Lia dan Nindy membentuk jarinya bentuk V.

Lia sebentar menoleh kepada Nindy dan bergantian kearah Andra dan benar saja dia masih memperhatikan Lia. Lia tidak mempermasalahkan hal itu dan ia kembali fokus dengan Novelnya. Bodo amat pikirnya.

Di sisi lain seorang gadis cantik sangat sudah merasa geram dengan Lia. Dia merasa cemburu Andra memperhatikan cewek tersebut.

Dari tadi juga pandangannya tak lepas dari gerak-gerik Andra dan sedang memperhatikan cewek tersebut. Apanya yang dilihat dari cewek itu. Tohh juga Monic lebih cantik darinya. Tapi kecantikan Monic tidak setimpal dengan hatinya.

Tadi saja Monic nyamperin Andra dia hanya menyuekinya, akhirnya Monic merasa kesal sendiri. Dan dia pergi biarkan saja untuk satu hari ini saja dia tidak mengganggu Andra.

"Samparin aja tuhh cewek Mon, udah berani tuhh anak sok cantik. Liat tuh gebetan lo jadi ngeliatin dia," ucap salah satu teman Monic memanasi keadaan dan membuat Monic semakin kesal.

"Ada saatnya kita hajar tuhh cewek. Gakk ada seorangpun yang bisa milikin Andra selain gue!!" Monic tersenyum miring. Entah apa yang ada di otaknya.

Monica yang biasa dipanggil Monic oleh teman-temannya. Dia adalah kakak kelas Lia. Kelas Xll IPS 3. Monic adalah pemilik sekolah ini. Dia adalah kakak kelas Lia yang paling suka membully orang.

Udah lama Monic mengejar-ejar Andra, tapi sampai saat ini hati Andra belum bisa ditaklukkannya. Tapi bagaimanapun caranya Monic harus berusaha dapetin Andra.

"Cabut. Gua malas liat tuh cewek gatel," ucap Monic kepada teman-temanya. Bukan teman lebih tepatnya mereka hanya mau berteman dengan Monic karena mereka ada maunya. Dia punya banyak uang. Dengan mudah mereka menuruti apa aja yang diperintah Monic.

"Itu nenek lampir kenapa? udah mukanya kayak bungkus tempe masih aja mukanya di imut-imutin. Bukannya tambah imut malah mirip pantat Babi. Berapa centi tuhh Bedak tebel bener." Nindy mengoreksi penampilan Monic. Dari atas sampai ujung Kaki.

Liandra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang