Bab 2 XI IPA 3

26 8 5
                                    

~Semua akan baik-baik saja, kejadian kemarin adalah sebuah pelajaran berharga~ Angel.

Seketika kelas menjadi gaduh, karena Angel menyebutkan jika dirinya bukan malaikat melainkan manusia biasa. Beberapa siswa pun melemparkan pertanyaan yang tidak bermanfaat, terutama si Tyo yang sudah playboy dari orok. 

"Angel, Abang Tyo mau lo jadi pacar kamu."

"Jangan mau, dia itu playboy buluk gak modal."

Tawa pun menggema ke seluruh kelas mendengar sindiran Niko. Bapak Kepala Sekolah hanya bisa geleng kepala karena kelakuan anak zaman sekarang. Satria, hanya dia yang terpengaruh dengan kegaduhan yang terjadi, dia memilih diam sambil membaca buku pelajaran bahasa inggrisnya. Hari ini jadwal Miss Ratna, namun sepertinya beliau tidak masuk. Terbukti sampai jam segini belum juga masuk kelas. 

"Sudah cukup! Angel kamu duduk di bangku kosong dekat Noni. Kerjakan LKS english kalian halaman delapan dan sembilan. Bima, nanti kumpulkan jadi satu tugas teman-temanmu," perintah Kepala Sekolah lalu keluar dari kelas XI IPA 3.

"Waduh eneng cantik duduk bareng gajah Afrika," celetuk Tyo lagi. 

Angel menunjukkan tatapan membunuh pada Tyo, lalu dia pun mendekati Noni yang acuh atas ejekan tadi. Angel duduk, lalu tersenyum manis pada Noni, dia pun membalas senyum Angel dengan canggung. Noni tidak berani berharap lebih, karena dia bodoh dan lemot teman-teman tidak mau duduk dengan dirinya. Sekarang ada Angel, apa dia juga menjauhinya nanti. 

"Hai, jangan melamun aku pinjam catatan bahasa inggrisnya," Angel pun berkata setelah melihat Noni hanya diam saja. 

"Ulangan bahasa inggris, tidak kita tadi cuma disuruh ngerjain tugas bahasa inggris di LKS saja kan," mendengar balasan dari Noni seketika Angel cengo, gadis ini dengar gak sih ucapan Angel. 

"Dasar tulalit," sindir Nico tiba-tiba. "Nih, punya Satria bisa kamu salin. Lebih rapi juga tulisannya," 

"Gak gitu juga jadi orang, kamu gak berhak membully Noni tahu!" Angel pun menjadi geram. 

"Berisik!" Satria pun akhirnya bersuara. 

Angel memilih diam, menyalin catatan Satria dengan cepat kemudian mengerjakan tugas bahasa inggris di LKS Noni. Semua telah selesai, lumayan lama karena ia harus menyalin catatan juga. Noni sudah selesai dari tadi, dia tinggal menyalin jawaban Angel lalu mengambil snack di kolong mejanya. Dia makan sambil membaca komik kesukaannya, Detective Conan.

"Angel mau makanan?" tawar Noni kemudian.

"Tidak terima kasih, begini suasana kelas jika jam kosong?" Angel bertanya karena mereka terlalu gaduh. 

Ada yang sibuk belajar, ada yang bergerombol mencontek pekerjaan temannya. Ada pula yang tidur dan tidak terusik sama sekali, tukang rusuh tetap saja Satria dan antek-anteknya. Bukan seperti itu, ketiga temannya berulah Satria hanya duduk diam sambil mendengarkan musik atau apapun memakai headsetnya. 

"Terima kasih, sudah meminjamkan catatan bahasa inggris," Angel menyerahkan buku milik Satria. 

Satria hanya memandang Angel sekilas, mengapa buku bahasa inggrisnya bisa ada di tangan Angel. Bukankah tadi yang pinjam bukunya si Niko mengapa bisa ada pada Angel sekarang. Angel yang merasa diacuhkan, kemudian menarik headset dari telinga Satria. 

"Kalo ada orang ngomong itu di dengerin," umpat Angel kemudian kembali duduk di bangkunya. 

Satria sangat geram dengan Angel, matanya memerah menandakan ia sangat marah dengan perlakuan tidak sopan tadi. Satria pun menatap manik mata Angel, begitu memesona hati dengan warna coklat muda. Amarah Satria sirna begitu saja. Perasaannya menjadi hangat dan nyaman, ia sempat heran mengapa gadis itu sangat berpengaruh pada dirinya. 

"Marah! Coba kamu yang bicara lalu aku cuekin, marah gak?" Angel pun membuka suaranya. 

Satria hanya diam, kemudian melanjutkan aktivitasnya yang sempat terjeda karena Angel. Noni menyenggol bahu Angel, kemudian telunjuknya di letakkan pada bibirnya yang mengatup rapat. Itu artinya Angel harus diam, tak perlu membuat masalah dengan Satria. 

"Kenapa?" lirih Angel yang terdengar oleh Noni. 

"Jangan cari masalah dengan dia," telunjuk Noni mengarah pada Satria yang tengah asyik kembali dengan dunianya. 

Bel pergantian pelajaran pun terdengar, artinya sebentar lagi ada guru masuk ke dalam kelas mereka. Hari pertama terlewati dengan mudah, entahlah apa yang akan terjadi dengan hari-hari berikutnya. Angel hanya berharap tidak akan ada orang seperti Sheren, yang tiap waktu mengajaknya bertengkar.  

Ingatan Angel kembali pada saat ia kelas X, masuk di sekolah negeri berharap akan mendapatkan teman dengan dedikasi dan solidaritas tinggi. Namun semua salah, ia harus berhadapan dengan Sheren yang iri akan prestasi yang diraihnya. Bukan hanya itu Sheren tidak suka jika Angel menjadi salah satu siswi most wanted di SMA Negeri 69. 

Persaingan sehat dalam sekejap menjadi ajang adu trik dan kelicikan. Hingga satu waktu membuat Angel terjebak dalam operasi sekolah karena di dalam tasnya ada narkoba berbentuk pil. Otomatis Angel ditahan di sekolah, orang tuanya hadir bersama dengan polisi dan juga orang dari pusat rehabilitasi. 

"Angel, bagaimana bisa?" tanya Mamanya dengan linangan air mata. 

"Angel tidak tahu, Ma. Barang haram itu tiba-tiba saja ada dalam tas Angel," ujar Angel dengan tenang karena tidak merasa bersalah sama sekali. 

Papa Angel yang yakin putrinya tidak bersalah, meminta pihak sekolah memutar CCTV sebelum kejadian Angel digeledah karena membawa narkoba. Untungnya pihak sekolah dan aparat polisi mengabulkan permintaan Ayah Angel jika tidak entah bagaimana nasib Angel sekarang. 

Berdasarkan bukti dari CCTV pihak sekolah memanggil Sheren, kemudian mengintrogasinya bersama pihak polisi di ruang yang berbeda. Sheren sempat mengelak, namun rekaman CCTV membungkam mulutnya. Kejadian enam bulan lalu itu terekam jelas di ingatan Angel, apalagi ancaman dari Sheren.

"Urusan kita belum selesai, kita tetap akan jadi musuh selamanya," 

"Woi, mau sampai kapan lu di kelas,  semua sudah pada pulang tahu" ujar Tyo membuyarkan lamunan Angel.

Memang benar semua siswa sudah keluar dari kelas kecuali dirinya, Satria dan ketiga temannya yang super aneh. Angel merapikan bukunya, lalu memasukkannya ke dalam tas. Dia bangkit dari duduknya berjalan perlahan kemudian pamit kepada mereka berempat. 

"Aku pulang dulu, sampai jumpa besok," Angel pun keluar dari kelasnya. 

"Mau Abang anter, Neng? Biar makin dekat begitu," Tyo pun menjalankan aksinya. 

Angel tak peduli dengan celoteh Tyo, ia terus melangkah meninggalkan mereka yang tertawa terbahak karena Tyo diacuhkan oleh Angel. 

"Rupanya jurus playboy mu kali ini gak berlaku buat Angel," ejek Niko yang langsung disambut tawa dari kedua sahabatnya kecuali Satria.

#Kmcwriting

Yeat bab 2 tunggu kelanjutan kisah mereka ya😅

My Stupid Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang