Bab 11 Pertengkaran

7 1 0
                                    

~Yang terlihat dan terdengar belum tentu sesuai dengan kenyataannya, karena mata bisa menipu dan telinga bisa salah mendengar,~

Sheren melihat Angel tengah memesan makanan di kantin, dia membawa dua gelas es jeruk. Tanpa Angel sadari, Sheren sengaja menabrak Angel kemudian meminta maaf. Saat Satria mendekat justru Sheren memutar balikkan fakta bahwa Angel telah menyakiti dirinya. 

"Aku sudah minta maaf, tapi mengapa justru kamu menyiram bajuku dengan es jeruk," isak Sheren mencari perhatian Satria. 

Angel cengo, bukankah dia yang menabrak kok jadi menuduh balik. Apalagi pakai acara mencari perhatian seperti kejadian Kania. Tidak ingin mengajak ribut, Angel memilih pergi meninggalkan Sheren. 

"Minta maaf dulu sama Sheren, jangan seperti orang tidak punya etika," sarkas Satria yang tentu saja membuat amarah Angel tersulut. 

"Dari dulu aku memang tidak beretika, puas!" Angel pun membentak Satria lalu pergi keluar dari kantin. 

Satria mendekati Sheren yang masih menangis, kemudian memberikan tisu untuk membersihkan kemejanya yang kotor. 

"Aku minta maaf atas nama Angel, mungkin dia tidak sengaja," ujar Satria lalu pergi meninggalkan Sheren. 

Rencananya berhasil, Angel adalah tipe cewek keras kepala. Jika dia benar, jangan pernah mengharap kata maaf. Tak peduli kepada siapa pun ia bahkan rela dihukum karena prinsipnya itu. 

Ditempat lain, Dika sedang mendekati Angel berusaha mendapatkan simpati darinya. Angel yang tahu jika Dika mencoba bersahabat, ia pun berusaha bersikap baik dengan menerima persahabatannya. 

"Jangan marah, nanti cantiknya hilang," goda Dika lalu duduk dekat Angel yang sedang sendirian di taman sekolah. 

"Gak marah, hanya saja aku tidak salah. Bukankah Sheren yang sengaja menabrakku, tapi Satria tidak percaya. Belain dia lagi, menyebalkan sekali bukan," ungkap Angel kemudian. 

"Nanti pulang sekolah aku antar mau?" tanya Dika. 

"Bolehlah, lagian aku masih marah sama Satria," balas Angel asal lalu pergi meninggalkan Dika karena bel telah berbunyi. 

Waktu terus berjalan, akhirnya bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Angel sengaja cepat-cepat merapikan alat tulisnya. Tanpa menoleh kepada Satria, ia pun pergi keluar kelas menuju parkiran mobil. Terlihat Dika sudah menunggunya disana, tanpa pikir panjang Angel pun masuk ke dalam mobil Dika. 

"Angel, tunggu!" panggil Satria yang tak mungkin bisa terdengar. 

Satria menuju parkiran motor, dia tidak ingin Angel terjebak dalam permainan Dika. Angel tidak mengenal siapa sebenarnya Dika, sial ban motor Satria kempes pasti ada yang sengaja melakukan hal itu. Dion mendekati Satria, menyerahkan kunci mobilnya. 

"Kejar mereka, sepertinya sudah direncanakan," ujar Dion kemudian. 

"Ok, thanks ya. Aku cari Angel dulu," 

Melihat Satria berlari menuju parkiran mobil, Sheren pun mencoba menghalangi. Sheren tiba-tiba terjatuh di depan Satria, lalu pura-pura tidak dapat berdiri dan minta diantar pulang. 

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Satria mencoba menolong Sheren. 

"Sakit, aku tidak bisa berdiri. Tolong antar aku pulang," pinta Sheren dengan wajahnya yang memelas. 

"Niko, tolong antar dia pulang, aku ada urusan penting," pinta Satria lalu meninggalkan Sheren dengan Niko. 

"Bangun, pulang sana tukang pura-pura," sindir Niko lalu pergi meninggalkan Sheren. 

My Stupid Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang