Bab 17 Pesta Kenaikan Kelas

17 1 0
                                    

~Ikatan hati terjalin bukan seberapa lama kita bersama, namun seberapa dalam rasa yang tersimpan.~

Seminggu penuh menghadapi soal ujian sekolah, otak terasa panas dan butuh refreshing. Satria dan Angel pun merasakan hal yang sama, karena seminggu ini Satria sudah seperti ojek online. Menjemput Angel, lalu mengantar pulang tidak ada saling manja atau pun pelukan sayang.

Pagi ini hari pembagian rapot, seperti biasa Satria menjemput Angel ke rumahnya. Ada yang beda, seorang perempuan cantik sedang menyiram taman bunga. Satria turun dari mobilnya, lalu menyapa perempuan tadi dengan sopan.

"Selamat pagi, Angel ada?"

"Pagi, kamu Satria, aku mama Angel, silahkan masuk,"

"Iya Tante, saya Satria, permisi,"

Ucapan Leon tempo hari terbukti, apa dia bisa menjalani hari-hari tanpa Angel. Setelah banyak hal yang mereka lewati bersama selama satu tahun ini. Dua tahun bersama Nina, tidak memberi kesan yang berarti. Satu tahun bersama Angel meninggalkan kesan yang begitu dalam.

"Pagi, mau sarapan dulu," ajak Angel kepada Satria.

"Belum lapar, kita berangkat saja sekarang," ajak Satria.

Di halaman rumah, Papa dan Mama Angel sedang menanam bunga yang baru mereka beli. Angel dan Satria mendekat, meminta izin untuk berangkat sekolah. Papa Angel berbicara sebentar kepada Satria.

"Terima kasih, sudah menjaga putri kesayanganku. Saya yakin kamu pemuda yang bertanggung jawab, jadi masih aku beri izin kamu bersamanya," ujar Papa Angel kepada Satria.

"Terima kasih, telah mempercayakan Angel kepada saya, permisi," pamit Satria kemudian.

Satria tidak ingin merusak kebahagiaan Angel dengan menanyakan hal yang meresahkan hatinya. Lebih baik mereka berangkat ke sekolah, lalu menerima rapor dan menikmati liburan kenaikan kelas selama dua minggu. Entahlah Satria takut tiba-tiba Angel pergi ke luar negeri.

Mobil Satria memasuki halaman sekolah, dia pun memarkirkan mobilnya dan mengajak Angel keluar. Mereka berdua berjalan berdampingan, tentu saja menjadi pusat perhatian. Angel yang cantik memang sangat cocok jika berpasangan dengan Satria yang tampan, misterius dan cool. Beberapa siswa berbisik memuja, beberapa lagi mengumpat karena suka dengan Satria.

"Perangko dan amplop memang lengket, tapi lebih lengket lagi Satria dan Angel," Tyo mulai menggoda mereka berdua.

"Dion kamu nikung aku," celetuk Tyo yang melihat Dion menggandeng Naomi dan Liza.

"Nih, dari tadi nanyain kamu terus," ujar Dion sambil melepaskan gandengan tangannya pada Liza.

"Gaes, kita punya couple baru tuh," tunjuk Tyo kepada Kania yang tengah menggandeng erat lengan Niko.

"Masuk dulu, terima rapor baru kita berpesta," ajak Dion kepada mereka semua.

Satria masuk, ia melihat Noni yang manyun seorang diri. Angel duduk di sampingnya, kemudian menanyakan sikap acuhnya, "kamu kenapa?"

"Aku kan suka sama Tyo, tapi kenapa dia menggandeng Liza. Aku jadi sedih," ujar Noni kemudian.

"Cuma teman, bukan pasangan. Noni cantik, pasti bisa menarik hati Tyo. Masih ada waktu satu tahun lagi," Angel mencoba memberikan semangat kepada Noni.

Wali kelas masuk, memberikan arahan sebentar lalu membagikan rapor. Peringkat satu adalah Satria, sedangkan Angel di posisi kedua. Kali ini Angel mengaku kalah tapi tidak untuk tahun depan. Mereka semua saling memberi selamat karena prestasi yang mereka raih. Tahun ajaran baru mereka harus lebih fokus lagi.

"Jadi pesta gak nih?" tanya Tyo entah kepada siapa.

"Kita ngumpul-ngumpul aja, bakar jagung sama sosis di belakang rumahku gimana?" usul Angel kemudian.

"Deal, nanti malam pukul enam kita semua ke rumah Angel," ujar Dion.

Sekolah bubar, semua kembali ke rumah masing-masing. Satria mengajak Angel makan di luar, jika di rumah ia merasa tak enak hati karena ada orang tua Angel di rumah. Angel pun menyetujui ajakan Satria, mereka makan di cafe taman.

"Satria, aku merasa kamu agak aneh," Angel pun mengungkap kecemasan hatinya.

"Aku takut, mereka akan membawamu pergi jauh dariku," Satria pun mengatakan hal yang sebenarnya.

Angel terdiam beberapa saat, ia tidak berpikir sejauh itu. Orang tuanya pulang tanpa memberikan kabar apapun, tidak juga menyampaikan maksud akan mengajak Angel tinggal di Kanada.

"Aku belum tau, mereka tidak mengatakan apapun," sesal Angel kemudian.

"Semoga saja ini hanya ketakutanku dan tak menjadi nyata," Satria mencoba menenangkan hatinya.

Angel dan Satria menikmati makan siang dengan kebahagiaan, melupakan sejenak rasa gundah dalam hati. Satria mengantar Angel pulang, kemudian ia membantu mempersiapkan untuk acara bakar-bakar nanti sore. Papa dan Mama Angel juga membantu, tak ketinggalan Leon turut mengganggu pekerjaan mereka. Satria pamit pulang, untuk ganti baju dan mandi. Dia berjanji akan datang pukul lima sore sebelum acara dimulai.

"Aku pulang dulu, nanti kembali lagi," pamit Satria kepada Angel.

Papa dan Mama Angel mulai menyampaikan maksudnya jika akan mengajak Angel tinggal di Kanada. Tentu saja, Angel langsung menolak bukan karena Satria dari dulu dia memang tak suka tinggal disana. Ada kenangan buruk yang sejak dulu dirahasiakan oleh Angel. Dia pun mengungkap hal itu sekarang.

"Aku tidak bisa, aku takut mengalami pelecehan seksual lagi," jujur Angel

"Bagaimana bisa?" tanya Mama Angel kemudian.

"Crish yang melakukannya, Mama ingat aku memukul kepalanya hingga bocor. Dia yang melakukan hal bodoh itu,"

Mama Angel menutup mulutnya, dulu ia mengalahkan Angel tapi ternyata justru Angel adalah korban, "Kamu tak jujur waktu itu,"

"Dia mengancamku,"

"Sudahlah, kita lupakan semua, Papa dan Mama hanya tinggal setahun lagi di Kanada. Setelah itu kita semua menetap disini," ujar Papa Angel.

Hari ini dia akan berdandan cantik, untuk Satria pastinya. Angel juga akan memberikan kejutan untuk Satria, sebuah jam tangan yang ia beli dari uang tabungannya sendiri. Semua berjalan sesuai harapan Angel, masalah selesai dia pun mendapatkan Satria sebagai kekasihnya.

"Angel, Satria sudah datang," panggil Mama Angel.

Angel turun, ia mengenakan dress warna merah marun selutut dengan rambut model curly. Satria membawa bunga dan juga kado untuk Angel. Boneka Babi berwarna pink, seperti keinginan Angel waktu itu.

"Kamu cantik, aku jadi semakin cinta," Satria berbisik lalu memberikan boneka dan juga bunga yang ia bawa.

"Terima kasih, kamu juga sangat tampan," balas Angel lalu memasangkan jam tangan yang tadi dibungkusnya dengan rapi.

Mereka berdua berjalan menuju taman belakang, bergabung dengan teman-teman lainnya untuk berpesta. Bukan pesta mewah, hanya bakar-bakar sambil bercerita tentang rencana untuk tahun Ajaran baru nanti.

"Angel, kamu jadi pindah sekolah?" tanya Satria di sela-sela canda.

"Kasih tau gak ya?" goda Angel lalu tertawa.

Tamat

#KMCWriting
#KMC9

Alhamdillah akhirnya selesai juga kisah Satria dan Angel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Stupid Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang