~semua hal bukan bagian dari masa lalu, namun kerikil tajam penghalang masa depan.~
"Angel, berapa kali aku bilang, jangan tunjukkan kemampuan bela dirimu," Leon memarkirkan mobilnya lalu turun membiarkan Angel masih merenungi tindakannya.
Angel masih asyik dengan dunianya sendiri, apalagi jika bukan game FF yang ada di ponselnya. Leon memarahinya, namun Angel merasa dirinya benar. Turun dari mobil, masih asyik dengan ponsel di tangannya lalu menutup pintu mobil dengan kakinya. Angel langsung saja masuk ke dalam ruma tak tahu jika pintu telah ditutup oleh Leon Kakaknya.
Dahi Angel menabrak pintu,menimbulkan suara yang keras bahkan ia sampai jatuh terduduk. Angel meringis ketika merasa kepalanya sakit dan tiba-tiba pusing. Diusapnya dahinya, darah mengenai jarinya.
"Leon! Sialan kamu!" umpat Angel kesal lalu membuka pintu dengan kasar dan menutupnya dengan kasar pula.
"Kenapa itu jidat?" Leon menyembunyikan senyumnya lalu pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Gak usah berlagak bego, aku nabrak pintu," kesal Angel lalu menuju kamarnya.
Pecahlah tawa Leon, ia membayangkan bagaimana tololnya Angel tadi. Sengaja menutup pintu, adalah ulah Leon karena kesal dengan sikap Angel. Orang bicara dia asyik dengan game di ponselnya. Sudah pernah terlibat hal buruk masih juga sok jagoan untuk menarik perhatian.
"Bang, lapar nih, tadi bi Mimin masak apa? Mama sama Papa kapan pulang?" Angel telah berganti baju santai lalu memberondong Leon dengan banyak pertanyaan.
"Baca tuh di papan, aku balik kerja dulu," pamit Leon kemudian.
"Angel ikut, Bang,"
"No! Makan lalu belajar, Moge punyamu aku modif ulang di bengkel. Jangan tanya kapan jadinya, bakalan lama pokoknya,"
"Tapi kan itu moge kesayangan Angel,"
Leon tak membalas ucapan Angel, ia pergi kembali ke bengkel miliknya. Leon memang seorang sarjana teknik, jadi ia meminta modal untuk dibuatkan bengkel lengkap dengan penjualan sparepart dan juga jasa cuci mobil. Tak lupa cafe kecil tempat makan dan minum. Angel suka sekali di bengkel, karena bisa memodifikasi motor besarnya sesuka hati.
"Pesanan Non Angel, capcay sayur mix udang sudah tersedia di meja bersama jus jambu merah. Bibi pulang dulu nanti sore balik lagi,"
Angel membaca tulisan di papan pesan yang sengaja disediakan dekat meja makan. Mama Angel orang yang perfect, semua yang akan dikerjakan dicatat pada papan itu. Biar tidak lupa. Jika di ponsel kadang masih bisa terlewat, nah di papan pesan pasti tak akan lupa.
Angel menatap malas meja makan, menikmati makanan sendiri rasanya tidak menyenangkan. Apa ia harus menghubungi Shintia teman lamanya, tapi tidak Angel harus melupakan Bandung. Ini Jakarta dan Angel harus menjadi orang baru, yang kalem dan tidak berkuasa.
Ponsel bergetar di meja makan, nomor tidak dikenal. Angel bukan tipe yang tidak mengangkat telpon meski dari nomor baru. Jadi dia pun menjawab panggilan tersebut. Perasaan dia tidak memberikan nomor ponselnya pada siapapun hari ini, apakah Leon sedang mempermainkan dirinya. Kakak tidak ada akhlak itu sudah sering kali menipunya.
(Sudah, Bang Leon gak usah pura-pura lagi. Tutup sana ponselnya, aku marah sama Abang)
(Ini aku Satria. Teman sekolah barumu)
(Satria? Aku gak punya teman bernama Satria)
(Belum satu hari kamu melupakan namaku? Cepat buka pintu aku di depan rumahmu)
(He kamu siapa? Tiba-tiba datang tak diundang mirip jelangkung saja)
(Berisik! Buka pintunya)
Angel pun berjalan menuju pintu depan, ia masih membiarkan ponselnya menyala. Siapa juga Satria ini, Angel tidak ingat jika punya teman bernama Satria. Lebih baik ia buka pintu, siapa tahu memang Angel kenal dengan Satria.
"Masuk! Satria teman sekelas Angel kan?"
"Boleh duduk! Aku haus ambilkan minum,"
Angel baru ingat jika tadi pagi ia sudah merepotkan Satria dengan meminta antar ke ruang Kepala Sekolah. Tanpa basa basi Angel menarik tangan Satria, untuk ikut masuk ke ruang makan.
"Gak usah pegang-pegang, mau ngapain ke dalam?" bingung Satria dengan sikap Angel yang terkesan oon tapi seenaknya sendiri.
"Mau makan lah emang mau ngapain? Kamu belum makan kan? Sama. Aku lapar dan kau harus temani aku makan,"
Akhirnya Satria pun mengalah dan mengikuti kemauan Angel. Dalam sekejap mereka berdua tengah sibuk dengan makanannya masing-masing. Satria dibuat heran dengan gadis ajaib di depannya. Biasanya seorang cewek bakalan jaim jika diajak makan bareng sama cowok, Angel malah barbar dan cuek meski belepotan.
"Jika aku tak melihatmu bertarung tadi, aku tak akan percaya jika sebenarnya kamu childish dan telmi," gumam Satria yang pasti didengar oleh Angel.
"Kamu bicara apa tadi?" tanya Angel yang memang tak paham dengan ucapan Satria.
Mereka berdua sedang duduk santai di ruang tengah, menikmati kartun Spongebob yang membuat Angel berkali-kali tertawa. Satria merasa aneh dengan dirinya, tujuannya mengetahui siapa Angel namun terjebak dengan kepolosan Angel yang sebenarnya. Satria terus menatap Angel yang antusias dengan kartun Spongebob dan cemilan ditangannya. Sepertinya Angel lupa jika ada orang lain dengan dirinya.
"Mau," tawar Angel menyodorkan cemilan yang dipegangnya.
Satria hanya menggeleng, cewek ajaib, stupid dan juga menyenangkan. Bibir Satria pun membentuk lengkung tipis berupa senyuman. Semoga mereka bisa bersahabat baik nantinya.
"Aku pulang dulu, terima kasih buat makan siangnya," pamit Satria lalu bangkit dari duduknya.
"Tunggu! Besok makan siang bareng aku lagi, mau dimasakin apa? Nanti aku pesan sama Mbak Mimin," cegah Angel kemudian.
"Apa aja, tapi aku tidak bisa janji untuk esok hari," tolak Satria dengan halus.
Angel sudah berkaca-kaca, "kita kan teman, masa sih gak mau temani aku makan,"
Satria tak tega menolak permintaan Angel, dia terlalu manis dan lugu jika seperti ini. Sayang, disisi lain ia tampak seperti mesin penghancur untuk semua orang. Satria mengacak gemas rambut Angel, kemudian pamit pulang.
"Kita berteman, dan besok pasti aku kesini lagi,"
Senyum Angel merekah, ia tak akan kesepian lagi. Ada Satria teman barunya yang kelihatannya cuek dan dingin namun perhatian. Semoga Angel betah sekolah di SMA Mahardika, dan tak ada lagi Sheren yang membuatnya tertimpa banyak masalah.
Update bab 4
#Kmcwriting
#kmc9
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Angel (TAMAT)
Ficção AdolescenteTidak ada yang tahu jika masa sekolah memiliki pengaruh besar dalam hidup. Seperti halnya yang akan terjadi pada mereka, Satria dan Angel. Dua anak manusia yang ingin mencari jati diri mereka, melakukan hal yang luar biasa berbahaya untuk anak seusi...