Day 7 : Caught Red Handed

233 58 4
                                    

Minggu, 11 Agustus 09.35


         Di hari pertamaku, Bex Crimson meresmikan sebuah tantangan yang kupikir nggak akan begitu sulit untuk kutaklukkan. Aku harus membuat Cassio Archibald meciumku dalam kurun waktu 10 hari tanpa adanya kecurangan. Jika gagal, maka bersiaplah terjun bebas dari puncak bukit kepopuleran. Sayangnya, apa yang kusaksikan kemarin telah menempatku dalam posisi sulit. Sebuah kekalahan mutlak.

        Aku memiliki pilihan lain. Melakukan tindakan jahat yang dapat menyelamatkanku dari runtuhnya kekuasaan monarki-ku di California. Mungkin aku bisa mencampur makanan atau minuman Cassio dengan obat tidur, dan setelah efeknya terlihat—aku akan mencium cowok itu tanpa lupa untuk memotretnya. Sebagai bahan bukti yang dapat membungkam Bex.

        Tapi cowok ini adalah Cassio. Cassio. Aku nggak percaya telah mengatakan ini, namun aku nggak ingin meninggalkan kesan yang jauh lebih buruk lagi baginya. Cassio berharap aku akan menjadi Skye Maxwell yang berbeda ketika nantinya aku meninggalkan Inggris. Awalnya aku nggak peduli, karena aku sudah betah terjebak dalam kepribadian buruk ini. Namun eksistensi cowok itu, ajaibnya membuatku sedikit tergerak untuk mendengarkan harapannya.

        Aku mulai merasa tak ubahnya seorang pecundang, karena mulai memedulikan cowok desa seperti Cassio. Jadi, dengan membawa sebungkus granola bar dan diet coke di masing-masing kedua tanganku, aku menyelinap masuk ke dalam ruang kerja Bibi Madie. Kudengar ia melarang siapapun—termasuk kelima anaknya—untuk memasuki ruangan ini, karena Bibi Madie mudah panik setiap melihat kertas-kertas pentingnya nggak berada di tempat yang sama ketika ia meletakkannya.

        Well, kalau begitu tempat ini sempurna bagiku untuk bersembunyi.

         Aku duduk bersila di bawah meja komputer, bergabung bersama kegelapan, dan ditemani oleh tumpukan map plastik berdebu di sisi kanan kiriku. Seminggu berada di rumah tua dan jelek ini, membuatku berhasil nggak lagi mengeluh tentang duduk di atas lantai. Bahkan aku sudah mulai lupa kapan terakhir kalinya aku rajin menyemprotkan cairan antiseptik, pada semua benda yang kusentuh di rumah keluarga Archibald.

        Aku menghubungi Bex, karena kupikir ia perlu mengetahui dilema mengerikan yang kulalui baru-baru ini. Aku bersumpah serapah, karena cewek itu baru menerima panggilanku setelah aku menguhubunginya sejumlah 4 kali. Sepanjang sejarah, Bex selalu menerima panggilanku 2 detik setelah namaku muncul di layar ponselnya. Ini adalah kali pertamanya anak buahku berani membuat majikannya menunggu.

        "Apa-apaan, Bex? Kemana cewek yang selalu menjawab panggilanku secepat komet?" protesku geram.

         Kupijat batang hidungku ketika mendengarnya menguap. Positif sekali, alien telah menculik Bex yang asli dan makhluk luar angkasa itu membuatkan kloningan untuknya.

        "Skye? Ugh, aku baru bangun. Aku melalui malam yang panjang." Disamping suaranya yang parau, aku memicingkan kedua manik mata setelah menyadari sesuatu yang salah.

          Selain pertama kalinya terlambat menjawab panggilan teleponku, ini adalah pertama kalinya Bex nggak perlu merasa repot untuk meminta maaf setelah membuatku kesal. Kuharap kau mengerti, namun setiap kali ia bersamaku baik di sekolah maupun di tempat lain, cewek itu memiliki kebiasaan banyak sekali menyemburkan kata 'maaf' acap kali aku sekedar memberinya tatapan jengkel.

        "Kapten tim football kita mengadakan pesta di rumahnya. Terima kasih untukmu Skye. Berada di sisimu selama nyaris 2 tahun lamanya, membuatku berhasil membuat pesta cowok itu menjadi liar," sambung Bex. Ucapannya yang terkesan membanggakan diri sendiri, membuat sekujur tubuhku membeku.

10 Days To Make Cassio Kisses Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang