Chaerim plus Daniel langsung dibawa ke rumah sakit terdekat pake ambulans. Darah berceceran dimana-mana, polisi langsung nutupin pakai semacam pasir biar nggak terlalu kentara.
Jalanan pun langsung di sterilisasi, buat investigasi tkp. Pengemudi truk tadi ikut diintrogasi sama beberapa saksi mata.
Sementara itu, Chaerim sama Daniel dibawa ke rumah sakit pakai ambulans masing-masing. Karna, luka mereka berdua cukup parah, dan alat seadanya ini nggak cukup buat dua orang dalam satu mobil.
Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung dibawa ke ICU, dokter bilang buat jaga-jaga. Karna mereka kehilangan darah banyak banget. Telat semenit, mungkin nyawa yang melayang.
Di sisi lain, Jungwon yang denger kata itu langsung pergi ke rumah sakit. Nggak peduli kalau ini udah hampir jam satu malem, yang penting adek sama pacarnya itu aman.
Mungkin, sebentar lagi mantan..?
Jungwon pergi diem-diem, dia nggak ngasih tau mama papa nya, mungkin besok pagi. Dia masih punya hati buat nggak bikin panik orang tuanya malem-malem.
Waktu sampe di rumah sakit, keadaannya agak ribut juga. Ada beberapa reporter yang berusaha nyari informasi tentang kecelakaan itu, tapi langsung dicegah sama polisi.
Jungwon berusaha nerobos gerbang rumah sakit, tapi ikut dihadang juga.
"Pak, saya kakaknya korban!" teriaknya karna masih dihadang juga.
Abis itu salah satu polisi yang lagi jaga di sana, langsung narik Jungwon masuk biar nggak tenggelem sama reporter lain.
Tau sendiri lah ... Jungwon kan masih kecil, tingginya ya beda jauh sama reporter tadi.
"Adik anda siapa? Kim Chaerim atau Yang Daniel?" tanya polisi itu, ngajak Jungwon masuk ke rumah sakit. Langsung ke ruang ICU.
"Yang Daniel. Kim Chaerim pacar saya," jawab Jungwon sambil ngebuka hp nya, mau ngehubungin Sunoo-kakak Chaerim-kalo mereka berdua kecelakaan.
Jungwon yakin banget kalo Sunoo pasti masih main jam segini. Sunoo kan anak tongkrongan, anak balap juga. Apalagi malem Minggu kayak sekarang.
Tapi ya bukan anak balap liar. Emang dia ikut squad yang khusus balapan di lap gitu.
"Halo, kak? Bisa ke rumah sakit nggak?" tanya Jungwon to the point waktu Sunoo ngejawab teleponnya.
"Mau ngapain? Gue lagi nongkrong sama anak balap," jawab Sunoo.
"Daniel sama Chaerim kecelakaan-"
"KOK BISA?!!" sela Sunoo duluan.
"Ya gue juga nggak tau. Mending langsung ke sini aja. Rumah sakit deket supermarket rumah gue, tau kan?" Jungwon ngedecak. Dia udah panik banget, apalagi sama Daniel.
Adeknya itu ... dia anak spesial. Kondisinya nggak sebaik anak seusianya. Jungwon cuma berharap, Tuhan masih kasih Daniel kesempatan ketiga.
"Tau. Yaudah gue otw, lo jangan kemana-mana." Abis itu teleponnya langsung ditutup sepihak sama Sunoo.
Jungwon naro hp nya di saku celana, terus nanya, "kecelakaannya kenapa ya, pak?"
Polisi itu cuma natap Jungwon beberapa detik, baru jawab, "berdasarkan saksi mata, korban berusaha menyalip truk di depannya. Tapi tidak berhasil, dan malah menyenggol bagian belakang truk. Mungkin karna korban panik, jadi tidak bisa mengendalikan kendaraannya sampai masuk ke terpental sekitar lima puluh meter dan motornya jatuh ke kolong truk."
Jungwon cuma ngehela napas pasrah. Kapan sih Daniel nggak buat khawatir?! Udah tau dia nggak kayak anak pada umumnya, masih aja nekat keluar malem-malem?! Kira-kira begitu isi pikiran Jungwon sekarang.
Jungwon duduk di kursi tunggu depan ruang ICU. Dia ngehela napasnya, bingung cara ngejelasin ke orang tuanya nanti. Pasti dia lagi yang kena marah, karena gabisa jagain Daniel dengan baik.
Nggak lama abis itu, polisi nya pergi buat nyelidikin tkp nya. Tinggal Jungwon sendirian di sini. Dia ngehubungin temen-temennya, yang paling deket dulu. Misalnya Jay, Heesung. Sisanya, besok sewaktu mereka sekolah. Jungwon nggak mau memperkeruh suasana.
Lima menit kemudian, Sunoo dateng sambil lari-lari. Bahkan helm-nya masih nempel di kepala.
Jungwon pengen ketawa, cuma situasinya nggak pas. Jadinya dia cuma ngeliatin Sunoo datar aja.
"Chaerim gapapa kan?!" kata Sunoo setengah teriak.
Well, mereka sama-sama kakak di sini. Jadi Jungwon biasa aja ngeliat Sunoo kayak gitu. Toh, tadi juga dia panik setengah mati.
"Masih di dalem, dokternya juga belum keluar sama sekali. Gue gatau gimana keadaan Daniel sama Chaerim," jawab Jungwon.
Sunoo ngehela napasnya kasar. Dia ngelepas helm-nya terus ngacak-ngacak rambutnya frustasi. Ngerasa gagal sebagai kakak.
Tau gini, mending dia bolos ngumpul tadi. Sunoo bego, pikirnya.
Mereka diem-dieman di situ. Nggak ada yang ngomong sama sekali. Jungwon cuma nunduk sambil mainin jarinya, kalo Sunoo natap lantai. Udah mau nangis.
Huh, Sunoo tuh hatinya lembut. Dia ngaku, dia emang suka berantem sama Chaerim, tapi kalo adeknya luka barang lecet sedikit, dia yang paniknya setengah mati. Apalagi sekarang? Di ICU.
"Kok lo bisa tau ruangannya di ICU?" tanya Jungwon mecah keheningan. Matanya tetep natap ke bawah.
"Nanya ke suster, gue tanya dimana yang kecelakaan, terus katanya di sini. Jantung gue kayak mau mencolot tadi," jawab Sunoo ngelap air matanya.
"Oh-"
"Di sini siapa yang keluarga Yang Daniel?"
Dokter tiba-tiba keluar, Jungwon plus Sunoo sigap berdiri. Helm yang Sunoo pegang sampe jatoh. Tapi dia bodoamat, helm bisa beli lagi. Kalo adeknya? Mana bisa.
"Saya, dok. Kenapa, ya?" Jungwon ngangkat tangannya.
Jungwon agak ngeri ngeliat pakaian dokter itu. Penuh sama darah. Sunoo aja hampir muntah, karna dia emang ga biasa liat darah.
"Pasien kehabisan banyak darah, leukimia yang ada di tubuhnya pun tambah berkembang pesat. Kita harus melakukan operasi secepatnya, atau bisa-bisa kehilangan nyawa pasien."
Jungwon yang denger itu, kaget.
Leukimia?
Daniel udah sembuh dari leukimia sejak setahun yang lalu! Gimana bisa tumbuh lagi..?
Inget, Yang Jungwon. Sel kanker nggak bisa benar-benar mati, mereka cuma tidur panjang.
Kecuali kalo Tuhan menghendaki.
"Lakuin apa aja, dok. Asal adik saya selamat, saya rela keluarin biaya berapapun."
(tbc)
Oke.. tbh aku agak merinding ngetik chap ini. Huhuhu
KAMU SEDANG MEMBACA
Egoistic | Yang Jungwon [✓]
Fanfiction"Gue nggak egois, itu cuma perasaan lo doang karna lo nggak bisa terima kenyataan. Lo itu nggak lebih dari seorang pembunuh." bahasa non baku © hyunjoerry, 2020