「 20 ᎒ 다 끝났어. 」

1.7K 250 25
                                    

Hari H olimpiade, Chaerim, Jungwon, Dohyun dan Doyeon dateng seperti biasa ke sekolah. Mereka berempat dateng ke sekolah buat berangkat bareng biar gak misah-misah, sekalian absen di jurnal juga sih.

Dohyun sama Doyeon udah naik ke mobil duluan, sisa Jungwon yang lagi di ruang guru buat ambil beberapa berkas dan Chaerim yang lagi di kelasnya—nitipin buku yang dia tinggal di kolong meja.

Oh, iya. Sepulang mereka dari olimpiade nanti, emang gak langsung pulang ke rumah. Mereka balik lagi ke sekolah buat belajar. Karena olimpiadenya selesai sebelum jam istirahat kedua—kalau gak molor.

"Gue sendirian dong nanti," kata Wonyoung ngeliatin Chaerim yang lagi menata beberapa bukunya.

Chaerim cuma mendelik kecil, sedikit ketawa. "Ada Haruto tuh, ajakin bareng aja makannya."

"Idih, najis! Pasti gue kesambet kalau beneran ngajak dia makan bareng. Yang ada makan emosi gue, tuh liat aja bocahnya lagi mabar." Wonyoung ngelirik Haruto yang lagi mabar sama Kyungmin di belakang kelas. "Berisik banget sumpah. Pengen gue sumpel pake penghapus papan tulis."

Chaerim cuma ngakak dengernya. Agak lucu sih hubungan Haruto sama Wonyoung ini. Semacam semi love-hate relationship, karena makin kesini Chaerim suka ngeliat dua orang itu berduaan walau buat berantem doang.

Hohohohoho.

"Gue berangkat dulu deh, udah pada nunggu. Jangan berantem terus lo." Chaerim bangun dari duduknya lalu menyambar tas pink yang dari tadi ada di tangannya.

"Kalau lo menang, gue damai sama Haruto sehari." Wonyoung ikut berdiri, dia mau nganterin Chaerim sampe bener-bener pergi. Alesannya pengen 'memastikan' Chaerim bener-bener berangkat dengan selamat tanpa bisikan-bisikan setan, padahal dia mau bolos kelas gara-gara gurunya fl0p. Katanya.

Astagfirullahalazim.

"Bener ya? Pasti gue menang, pengen liat lo mesra sama Haruto walau sehari," celetuk Chaerim dengan wajah tengilnya.

Wonyoung mendelik kesal. "Yaudah sana. Jangan ribut terus sama Jungwon. Gue liat dia udah adem."

Chaerim cuma diem dan ngangguk sambil senyum tipis sebelum dia naik mobil dan berangkat ke tempat olimpiadenya.

+++

"Jungwon di ruang A, Dohyon ruang B, sisanya ruang D, ya. Ini kartu peserta kalian." Bu Yuju nyerahin kartu mereka masing-masing. Olimpiadenya mulai 15 menit lagi. Setelah sedikit chaos karena beberapa hal, untungnya semua bisa dikendaliin.

Dohyon dan Doyeon udah masuk ruangan masing-masing. Chaerim juga, sebelum Jungwon manggil dia.

"Chaerim."

"Ya?" kata Chaerim sambil balik badan.

"Selesai olim, ketemu di taman belakang ya. Gue mau ngomong."

+++

"Mau ngomong apa?" Akhirnya, setelah mereka selesai ngerjain soal, Jungwon dan Chaerim izin ke taman belakang sebentar sekalian nunggu yang lain selesai, sekaligus pengumumannya juga.

Jungwon udah keluar dari 15 menit yang lalu, biasalah. Otaknya lancar, jadi ya cepet banget ngerjainnya. Kalo Chaerim, baru aja selesai dan dia langsung nyusul ke taman belakang, takut Jungwon nunggu.

Daritadi mereka belum ngomong apapun. Keburu canggung sendiri. Apalagi suasananya mendukung banget, sedikit mendung tapi gak menunjukkan tanda-tanda mau hujan.

"Maaf," kata Jungwon memulai percakapan.

Chaerim nengok, heran. "Maaf..?" tanyanya belum dapet dalam konsep apa Jungwon minta maaf.

"Buat semuanya," jelas Jungwon. Kali ini sambil natap Chaerim dalam.

"Gue gak maksa lo untuk maafin gue, karena gue tau perbuatan gue selama ini terlalu over. Cuma gue mau lo tau satu hal; ini semua gara-gara Sunghoon."

"S-sunghoon?" kata Chaerim nggak percaya. Jelas, Sunghoon baik gitu kok anaknya. Dimana letak dia jadi pelakunya coba?

Jungwon cuma ngangguk sambil ngehela napasnya pelan. "Dia benci sama gue. Dia nggak suka gue karena ngeduluin dia, Chae."

Sekarang kerutan di dahi Chaerim makin ketara. "Keduluan? Maksudnya?"

"Dia juga suka sama lo, jauh sebelum gue suka sama lo juga. Dia nggak terima karena gue pacaran sama lo. Entah dimana hubungannya, dia milih buat celakain Daniel dibanding ngomong langsung sama gue," jelas Jungwon. Tangannya mengepal, nandain kalau dia mulai emosi.

Di sisi lain, Chaerim kaget lagi untuk ke sekian kalinya. Jadi selama ini Sunghoon suka sama dia? Sejak kapan? Kenapa? Banyak pertanyaan muncul di benak Chaerim, tapi dia tahan untuk sekarang.

"Berarti yang katanya nusuk lo itu ... dia siapa?" tanya Chaerim lagi.

"Dia suruhan Sunghoon. Suruhannya emang pake motor dia supaya gue terkecoh. Dia dateng sewaktu gue udah ditusuk, seolah-olah dia yang nyelamatin gue. Padahal dia juga yang bikin gue kayak gitu."

"Fake friend nya bisa banget ya, Chae. Kalau seandainya dia bilang, gue bakal mundur daripada harus ngorbanin Daniel," kata Jungwon sambil senyum miris.

"Maaf karena udah nuduh lo sampai separah itu. Gue cuma belum bisa nerima kepergian Daniel, dan langsung nyimpulin gitu aja." Jungwon menjeda perkataannya. "Kita ... bisa ulang dari awal?"

"Maksudnya?"

"Kita ulang semuanya. Anggep kita baru kenalan ulang. Anggep kita bukan mantanan. Mau ya? Gue mau benerin hubungan kita," jelas Jungwon.

Chaerim langsung senyum lega. Dia kira Jungwon bakal minta mereka untuk pacaran lagi, nyatanya nggak. Lagipula, semisalnya iya pun Chaerim bakal nolak. Dia lagi males punya crush yang kerjaannya cuma bikin galau.

"Jadi, sekarang kita damai?"

Jungwon nengok, terus senyum sampai nunjukkin dimple nya. "Iya, damai."

(TAMAT)

HUEE AKHIRNYA TAMAT JUGA T__T
makasih yang udah baca sampe sini, maaf kalau suka digantungin terus :'D

yea, ikr kalau sepertinya egoistic ini banyak plot hole, alias mungkin ada beberapa kalian yang kayak "loh ini kok tiba-tiba begini?" iya aku sadar diri kok 😔🙏

mungkin kalian ada beberapa konflik/something yang ga paham gitu? tulis disini. soon kalau aku revisi sekalian aku perjelas hehe. (tapi gatau revisinya kapan, aku mageran soalnya) /menampar diri sendiri

masi ada bonchap ya, ga gantung kok ga 😭 jahat bgt kalo digantungin. semoga sesuai expect yaa :)

Egoistic | Yang Jungwon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang