(Nadine on mulmed)
💫
Nadine melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Dengan semangat,ia mengenggam penghargaan yang baru saja ia dapatkan. Ya,hari ini Nadine berhasil membawa piala dari sekolah nya karena ia memenangkan sebuah olimpiade matematika ajang nasional
"Papa! mama!" Girang nya. Ia memasuki kamar orang tua nya,senyuman nya perlahan menghilang saat kedua orang tua nya memanjakan sang adik
"Nadine? Ada apa?" Tanya sang ayah
"Didin,lihat! Aku baru saja menang lomba mewarnai di sekolah ku!" Girang Jordan,adik laki-laki kecilnya yang berusia lima tahun
"Dia hebat kan" Puji sang ibu sambil mengecup kening Jordan"Ya,hebat. Aku ingin menunjukkan ini,aku juara di olimpiade matematika itu" Ucap Nadine tersenyum
"Oh..bagus" Ucap sang ayah dengan singkat. Sang ibu hanya menganggukSang ayah meraih piala yang Nadine genggam
"Juara dua? Kamu payah sekali" Ucap sang ayah memberi piala itu lagi pada Nadine. Nadine terdiam
"Seharusnya kamu mendapat juara satu,Nadine. Percuma mama sudah membayar semua biaya les kamu mahal-mahal" Ujar sang ibu"M..Maaf" Ucap Nadine menunduk
"Ma! Pa! Aku pulang!" Suara Viola terdengar. Gadis itu masuk ke kamar orang tua nya dan melihat kedua adiknya disana
"Kamu udah pulang" Ucap sang ibu tersenyum"Viola? Kenapa nak?" Tanya sang ayah melihat wajah anak tertua nya yang murung
"Maafkan aku. Aku gagal mendapatkan nilai paling atas" Ucap Viola memberi laporan kampus berisi nilai-nilai nyaSang ayah dan ibu melihat nilai Viola dan ternyata Viola meraih peringkat yang lumayan bagus walaupun bukan peringkat teratas
Sang ayah dan ibu tersenyum lalu menatap Viola
"Its okay baby. Kamu sudah berusaha" Ucap sang ibu sambil memeluknya
"Tak apa,nak. Peringkat mu tak menurun drastis kok. Papa yakin,kamu akan mendapat lebih baik lagi semester depan""Dengan peringkat ini, tak menutupkemungkinan kamu gagal menjadi seorang dokter nanti" Sambung ayah nya
Viola tersenyum. Nadine memandang moment itu di hadapan nya
"Nad? Gimana olimpiade mu?" Tanya Viola pada Nadine
"Bukan urusan mu" Nadine segera pergi ke kamar nya meninggalkan mereka semua"Dia kenapa?" Tanya Viola kebingungan
"Anak aneh" Ucap sang ayah geleng-geleng kepalaNadine pun membanting pintu kamar nya. Ia melempar tas beserta piala nya. Ia duduk di kasur nya dengan perasaan campur aduk
"Aku harus gimana lagi biar papa sama mama banggain aku seperti mereka banggain kak Viola?" Batin nya frustasi
"Semester kemarin aku kalah pertandingan, sekarang aku sudah memenangkan nya walaupun juara kedua. Kenapa reaksi mereka sama saja?" Batin nya lagi
Nadine pun membuka laci nya dan mengambil sebotol obat tidur yang ia konsumsi setiap hari. Ia memasukkan beberapa pil obat itu ke mulutnya lalu meneguk air putih.
Ia menyalakan AC kamar nya dan segera merebahkan dirinya di kasur.
"Aku selalu memilih tidur. Aku lelah dengan semua kenyataan yang aku hadapi" Batin nya
Perlahan,Nadine pun tertidur karena efek obat tersebut
💫
"Panggil Nadine,kita akan makan malam" Ucap sang ibu. Viola mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Nadine. Ia membuka pintu,mendapati Nadine tertidur pulas dengan keadaan masih memakai seragam sekolah nya
"Astaga,dia tidur" Batin nya.
"Hey,Nadine. Bangun lah. Mama sudah menyiapkan makan malam" Ucapnya menggoyangkan tubuh sang adik agar ia terbangun
"Hm..pergilah" Ucap Nadine yang masih mengantuk
"Ayolah makan. Kamu tertidur dari tadi sore" Ucapnya. Akhirnya Nadine pun bangun walaupun ia masih ngantuk
"Cuci wajah mu. Ganti baju mu. Cepat,kita akan makan malam" Ucap Viola lalu keluar menuju ruang makan"Mana Nadine?" Tanya sang ayah saat Viola datang
"Baru bangun tidur" Balas Viola sambil duduk
"Anak itu selalu saja tidur" Ucap ayahnya geleng-geleng kepalaNadine pun keluar dari kamar nya dengan piyama nya. Ia duduk di sebelah Viola. Dan mereka mulai makan malam
Akhirnya makan malam selesai,setelah membersihkan semua nya sang ibu dan Jordan pun pergi ke kamar
"Kamu jangan tidur terlalu larut,Viola. Kamu juga Nadine" Ujar nya lalu pergi membawa Jordan bersama nya
"Iya" Jawab Viola
"Papa ke kamar dulu ya" Ucap sang ayah lalu pergi"Kamu mau tidur lagi?" Tanya Viola pada Nadine
Nadine mengangkat bahu nya
"Ngantuk ku sudah hilang" Ucap Nadine"Ooh ya sudah. Kamu bisa temani aku belajar? Sebentar aja kok" Pinta Viola
"Kenapa kakak ga belajar sendiri aja?" Balas Nadine malas
"Tak apa,aku hanya butuh teman ngobrol. Bosan rasanya kalau belajar sendirian"Nadine mengangguk. Kedua nya pun menuju kamar Viola dan masuk.
Viola duduk di karpet kamar nya. Sementara Nadine merebahkan dirinya di kasur sang kakak
"Kakak belajar apalagi? Kan sebentar lagi mau sidang" Ucap Nadine memandangi Viola membuka buku
"Aku tau. Aku kan mau jadi seorang dokter. Jadi aku harus belajar lebih giat lagi,biar bisa jadi dokter" Ucap Viola terseyum"Ooh begitu" Balas Nadine angguk-angguk
"Ntar kalau kamu sudah lulus,kamu juga akan kuliah kan?" Tanya Viola.
"Aku tak tau. Semua keputusan ada di tangan mama dan papa" Jawab Nadine"Um..Nad,bagaimana kalau nanti aku gagal menjadi seorang dokter?" Tanya Viola
"Gagal ataupun tidak gagal,yang penting kakak sudah berusaha" Jawab Nadine tersenyum"Lagian,kalau kakak gagal kakak ga akan di marahin mama dan papa. Secara kan,kakak anak kesayangan mereka" Tawa Nadine
"Nadine? Kamu kok gitu sih ngomong nya" Balas Viola"Aku benarkan? Hahaha. Sudah ah,aku tak bisa temani kakak lama-lama. Aku ke kamar dulu" Nadine melangkahkan kaki nya keluar dari kamar Viola
Tbc...
hey all! ini ff Manurios terbaru ku hope u like it! ❤️jgn lupa vote and comment nyaa guys❤️thanksss
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride [18+]✓
Romance"Ahh..Harder please..!! Faster!" "You'll get both,sweetheart" 💫 Nadine Chandwick,gadis berusia 18 tahun yang terpaksa harus menikah dengan pria yang tak ia kenali sama sekali,atas keputusan orang tua nya. Nadine merasa tak pernah mendapatkan kea...