(Manu on mulmed)
💫
"Kakak aneh ya. Saat dia melihat mu,seakan dia sudah mengenalmu" Ucap Nadine sambil menyeruput jus jeruk nya
"Iya,apa jangan-jangan kakak mu memang mengenalku?" Tanya Manu
"Mana mungkin hahaha. Ini pertama kalinya kalian bertemu kan" Tawa Nadine
"Iya juga sih" Balas Manu tertawa"Aah aku tau,mungkin dia begitu karena ketampanan ku" Ucap Manu menaikkan alisnya
"Dih kepedean" Balas Nadine. Manu seketika tertawa sambil mengacak rambut gadis itu.Tiing!
Nadine meredakan tawanya dan melirik handphone nya. Ternyata ada sebuah pesan masuk dari Viola
Kakak : Nadine,kamu dimana? pulanglah. Kakak sudah menyiapkan makan malam. Kalau mau,undang saja pacarmu itu. Kita makan bersama
Nadine terdiam sekejap setelah membaca pesan itu. Apalagi kalimat terakhir sang kakak.
"Dia..mengizinkan ku mengundang Manu?" Batin nya
"Tumben sekali" Batin nya lagi"Nadine? Hey ada apa?" Suara Manu memecahkan lamunan nya
"Eh..Um..ga apa apa. Kakak mengundang mu makan malam bersama" Ucap Nadine tersenyum kikuk
"Eh benarkah?" Tanya Manu tak percaya
"Iya,lihatlah ini" Ucap Nadine menunjukkan pesan itu"Wah...aku merasa,kakak mu sudah mempercayai ku" Ucap Manu merasa senang. Nadine tersenyum melihatnya
"Hehe..berarti,aku pria baik kan" Ucap Manu. Nadine mengangguk sambil tertawa
"Tunggu apalagi? Ayo kita pergi. Kasihan kakak mu menunggu terlalu lama" Ajak Manu💫
"Kakak!" Panggil Nadine saat masuk ke rumah. Viola menoleh dan ia segera menghampiri Nadine dan juga Manu yang baru saja datang.
"Eh..hai! Mari duduk,silahkan" Ucap Viola menarik kursi meja makan. Nadine pun duduk di susul Manu di sebelah nya
"Waah makanan kesukaan ku!" Girang Nadine melihat beberapa pasta disana.
"Manu,kamu mau ini?" Tanya Nadine menawarkan nyaManu menggeleng
"Aku tak suka pasta,aku bisa makan yang lain" Ucap Manu.
"Ooh baiklah" Jawab Nadine lalu memakan itu
"Kakak tumben sekali memasak pasta" Ucap Nadine"Terima kasih atas undangan makan malam nya,kak" Ucapan Manu barusan membuat lamunan Viola buyar
"Eh..iya sama sama" Viola tersenyum kikuk
"Kakak kenapa tidak makan?" Tanya Nadine yang mengunyah pasta nya"I..Iya ini aku mau makan. Um..Manu,kenapa kamu tak memakan pasta nya?" Tanya Viola
"Aku tak suka pasta" Jawab Manu tersenyum tipis
"Apa?" Tanya Viola dengan nada terkejut
"Ia tak suka pasta,kak" Ucap Nadine
"O..Ohh..tak suka,makan lah yang ini" Ujar Viola menawarkan beberapa makanan lain"Terima kasih banyak" Ucap Manu dan Viola tersenyum. Nadine memandangi nya
"Aku merasakan hal aneh,kakak kenapa ya?" Batin Nadine"Ah aku terlalu berpikir aneh-aneh" Batin nya lagi
Beberapa saat kemudian,mereka semua pun sudah selesai makan.
"Aah aku kenyang" Ucap Nadine memegangi perutnya. Manu tertawa menyaksikan itu
"Main monopoli yuk?" Ajak Nadine
"Ayo"Manu dan Nadine pun bangkit. Mereka menuju kamar Nadine dan menutup pintunya. Viola menyaksikan itu dan berdiam diri disana. Ia memegangi kepalanya
"Tidak,tidak,dia pasti bukan Manuel yang itu" Batin nya"Ayo main!" dengan semangat,Nadine menyusun permainan monopoli itu dan Manu menyusun di bagian uang nya.
"Bank nya sudah tersusun rapi" Ucap Manu
"Bagus,aku menyusun ini dulu" Ucap Nadine dan Manu menunggunyaManu memandang seisi kamar Nadine, pandangannya langsung tertuju pada sesuatu di dalam lemari Nadine yang sedikit terbuka. Tampak gaun putih besar dan panjang.
"Itu apa? Bukan hantu kan?" Tanya Manu bergidik ngeri. Nadine menoleh dan tertawa
"Ya bukan lah! Itu gaun ku" Tawa Nadine
"Oohh..aku kira itu hantu" Ucap Manu tertawa"Kamu tak pernah menunjukkan ku gaun mu itu" Ucap Manu
"Mau lihat?" Tanya Nadine. Manu mengangguk antusias
"Aku juga mau lihat kamu memakainya" Ucap Manu. Nadine terdiam seketika
"Nadine? Kenapa? Kamu..keberatan ya?" Tanya Manu
"Eh..um..-"
"Tak apa,hehehe. Aku bisa melihatmu memakai gaun itu di pernikahan kita nanti" Bisik Manu. Nadine menatapnya,tanpa ia sadari pipinya sudah memerah merona"Ah jangan membuatku malu!" Ucap Nadine dan Manu tertawa
Nadine pun bangkit dan berjalan ke lemarinya. Manu mengekorinya. Nadine membukanya dan mengambil gaun itu. Ia pun menunjukkan nya pada Manu
"Ini gaun nya. Sebenarnya gaun ini bagus sekali kan?" Ucap Nadine seakan mencocokkan gaun itu ke tubuhnya
"Karena insiden itu,aku gagal memakai ini ke pernikahan" Ucap Nadine sambil tertawa kecil"Manu?" Nadine melambaikan tangannya di hadapan wajah Manu. Manu tersadar. Ia menatap gaun itu dengan seksama.
Ia menyentuh gaun itu,merasakan nya. Melihat nya secara seksama.
"A..Aww.." Ia seketika memegangi kepala nya karena merasakan sakit yang luar biasa
"Eh? Manu,kamu kenapa?!" Panik Nadine
Manu segera menggeleng,menandakan bahwa ia baik-baik saja.
"Sakit? Kepala mu sakit? Kita ke dokter ya?" Nadine semakin panik"Tidak tidak" Manu menggeleng dengan cepat. Kepalanya semakin sakit.
"Aku akan mengantar mu pulang,ayo!" Nadine segera membawanya keluar. Viola menoleh saat mendengar pintu kamar Nadine terbuka"Eh ada apa ini?" Tanya Viola
"Aku tak tau,tiba-tiba kepala nya sakit. Aku akan mengantar nya pulang" Ucap Nadine lalu keluar
"Kakak bisa membantumu" Ucap Viola bergegas"Tidak" Ucap Nadine dan Viola menghentikan langkah nya
"Aku bisa sendiri" Sambung Nadine. Ia pun segera keluar membawa Manu. Viola memandangi kepergian mereka."Ada apa dengan nya?" Batin Viola bertanya-tanya
💫
"Bibi!" Teriak Nadine. Bibinya Manu segera bergegas membukakan pintu dan seketika syok melihat Manu
"Ada apa dengan nya nak?!" Panik nya
"Tiba-tiba kepala nya sakit,bi" Jawab Nadine dan ia semakin terkejut"K..Kepala nya sakit?" Kagetnya dan Nadine mengangguk.
"Terima kasih sudah mengantar nya pulang ya, nak"Nadine mengangguk
"Semoga dia cepat sembuh" Ucap Nadine. Sang bibi mengangguk dan membawa Manu masuk lalu menutup pintu
"Manu kenapa ya? Dia sakit tiba-tiba" Bingung Nadine. Ia pun masuk ke mobilnya
"Ah mungkin karena ia belum benar-benar pulih dari penyakitnya" Batin nya lagi
"Tapi..dia kan mengalami amnesia" Pikinya lagi"Argh Nadine! Mikirin apa sih? Stop mikir yang aneh-aneh!" Batin nya. Ia pun segera melajukan mobilnya ke rumah.
Beberapa menit kemudian ia pun sampai dan memarkirkan mobilnya di depan rumahnya.
Ia pun masuk ke rumahnya
"Aku pulang"Viola segera menoleh dan menghampiri Nadine
"Nad,bagaimana keaadaanya?" Tanya Viola
Nadine menatapnya dengan bingung
"Aku sudah memberinya ke bibinya,ia akan di jaga dan di beri obat" Balas Nadine
"Bibinya? Dia tinggal dengan bibi nya? Siapa namanya?"Nadine menatapnya dengan aneh
"Kenapa kakak mau tau sekali soal itu?" Ketus Nadine. Viola terdiam seketika
Tbc..
🤔🤔
hey all! semoga suka chapter ini! jangan lupa vote and comment nyaa. thankyouu❤️
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride [18+]✓
Romance"Ahh..Harder please..!! Faster!" "You'll get both,sweetheart" 💫 Nadine Chandwick,gadis berusia 18 tahun yang terpaksa harus menikah dengan pria yang tak ia kenali sama sekali,atas keputusan orang tua nya. Nadine merasa tak pernah mendapatkan kea...