"Kamu..bukannya gadis yang berteriak di rumah sakit waktu itu?"
Nadine segera bangkit dan membersihkan pakaian nya. Lalu ia menatap Manu
"Kenapa kamu mengagalkan aksi ku!" Bentak nya
"Kau gila? Mau mati jangan disini juga dong! Cari tempat lain! Ini tempat umum" Balas Manu. Nadine menghela nafas kasar lalu pergi dari sana."Eh tunggu!" Panggil Manu. Nadine menghentikan langkah nya
"Kamu ini sebenarnya siapa? Kenapa kamu seakan mengenalku?" Tanya Manu"Tentu saja aku mengenal mu. Kamu segalanya bagi ku waktu itu" Balas Nadine menoleh ke arah nya
"Maksud mu?" Manu berjalan mendekatinyaAir mata Nadine perlahan tumpah. Manu jadi bingung,ada apa dengan gadis di hadapannya ini. Dan apa hubungan mereka dulu.
"Aku Nadine,Manu" Ucap Nadine dengan isakan
"Aku Nadine. Kamu masih tak ingat?" Sambung nya. Manu menatap mata coklat gadis itu. Ia menggeleng dengan pelan"Aku bingung. Sebenarnya apa hubungan kita?" Tanya Manu.
Nadine menghela nafas panjang dan menghapus air mata nya.
"Kamu lihat halte itu?" Tanya Nadine menunjuk sebuah halte di ujung jalan. Manu mengangguk.
"Disana lah kau menyatakan perasaan mu pada ku!" Ucap Nadine. Manu masih diam."K..Kita berpacaran?"
"Ya!""Tapi hal aneh terus terjadi. Termasuk sikap kakak ku pada mu. Aku rasa,kakak ku menyukai mu" Ucap Nadine lagi
"Manu" Panggilnya sambil menatap wajah Manu dengan seksama
"Terima kasih sudah pernah membuat ku bahagia. Sepertinya kakak lebih membutuhkan mu. Aku akan mencari kebahagiaan ku pada orang lain,walaupun aku tau itu akan susah untuk di lakukan""Semoga kamu ingat dengan apa yang pernah kita lakukan" Ia menepuk pundak Manu lalu pergi
"Kakak nya? Kakak nya siapa?" Tanya Manu pada dirinya sendiri
💫
"Kamu sehabis darimana?" Tanya Viola sambil bangkit dari duduknya
"Ngapain kamu di rumah ku?" Tanya Manu tanpa menjawab pertanyaan dari Viola
"Um..aku hanya ingin mengantarkan makanan-""Aku sudah kenyang" Manu segera memotong omongan Viola
"Oh..baiklah" Viola menunduk dan hendak pergi.Manu seketika teringat,dengan Nadine. Ia hendak menanyakan perihal Nadine pada Viola,berharap Viola tau sesuatu.
"Um,Viola" Panggilnya. Viola segera menoleh dan kembali lagi
"Ya?" Tanya nya
"Tadi ada seorang gadis yang hendak bunuh diri. Dan mengaku bahwa aku dan ia pernah berpacaran dulu" Ucap ManuViola terdiam seketika. Ia langsung tau bahwa itu pasti Nadine.
"Nadine nama nya. Kau kenal?" Tanya Manu.
Viola segera menggeleng
"Tidak" Dusta nya
"Tidak? Cih tak mungkin. Dia ada di ruangan ku saat aku sadar dari amnesia" Balas Manu.Viola menggeleng lagi
"Aku benar-benar tak mengenal nya. Aku kira dia bagian dari keluarga mu" Dusta nya lagi
"Oh. Jadi..dia hanya ngaku-ngaku?" Ucap Manu
"Ya! Mungkin gadis itu mengaku-ngaku jadi pacar mu" Ucap Viola antusias"Oh. Baiklah" Manu pun masuk dan menutup pintu rumah nya
"Sial. Nadine tak boleh terlalu sering bertemu dengan Manu. Bisa-bisa,Manu akan ingat dengan nya" Viola segera bergegas pergi
Manu pun naik ke lantai dua dimana kamar nya berada. Ia membuka pintu nya lalu menutup nya lagi. Ia duduk di tepi kasur nya.
Mencoba untuk mencerna semua clue yang ia dapat hari ini.
"Nama nya Nadine. Nadine,Nadine,Nadine" Batin nya mengingat
"Dia misterius. Kenapa bisa ia mengenal ku" Batin nya lagi.
Mata Manu pun tersita ke ruangan kecil di kamar nya. Ruangan itu adalah ruang ganti pakaian. Berisi banyak lemari yang memiliki banyak baju-baju nya. Ia pun berjalan ke arah sana dan berdiri tegak di depan cermin.
Ia pun fokus menatap sebuah jas hitam yang di gantung rapi disana. Ia pun mengambil nya.
Jas itu memiliki robekan di bagian dada,kedua siku,dan bekas kemerahan di bagian tangan dan dada. Ia menatap nya bingung.
"Kemeja usang begini kenapa tak di buang" Batin nya.
Ia pun melihat celana hitam yang sepasang dengan jas itu. Terlihat juga bagian robek di lutut.
Manu terdiam sebentar.
Ia meraih bagian lengan jas itu. Terdapat nama designer favorite nya. Ia tersadar seketika.
"Ini jas yang aku pakai saat kecelakaan itu" Batin nya terkejut.
"Ya aku ingat! A..Aku sedang di perjalanan menuju pernikahan ku" Batin nya. Manu meletak jas itu dan segera keluar menemui beberapa bodyguard nya
"Aku minta kalian untuk mencari siapa gadis yang seharusnya aku nikahi waktu itu!" Perintah nya
"Maaf tuan. Tapi kami tak pernah di beritahu oleh kedua orang tua anda mengenai hal itu" Jawab salah satu dari mereka"Aku tak mau tau! Pokoknya kalian harus cari! Kalian harus cari gadis itu!" Perintah Manu
"Baik tuan" Mereka semua mengangguk dan pergi. Mencari segala cara agar gadis itu di temukan.💫
"Sepertinya kamu harus di rumah saja belakangan ini,Nad" Ucap Viola sambil mengunyah makanan nya
"Kenapa?" Tanya Nadine menatap kosong ke arah depan"Tak apa. Cuaca di luar tak begitu bagus belakangan ini" Jawab nya
"Kenapa kakak tak mengizinkan ku bertemu dengan Manu?"Pertanyaan Nadine barusan membuat Viola terdiam
"Apa? Bukan begitu. Manu adalah anak orang penting. Ia tak bisa sembarangan ketemu orang lain" Ucap Viola
Nadine tersenyum simpul mendengar kebohongan dari kakaknya
"Ia tak bisa sembarangan ketemu orang lain... atau kakak memang sengaja tak mempertemukan ku dengan dia?" Tanya Nadine dan Viola terdiam
💫
"John,seingat ku waktu itu kau ikut tuan besar ke suatu tempat? Lalu tiba-tiba perjanjian pernikahan di laksanakan. Kau ingat,kau kemana?" Tanya Ryan pada rekan sesama bodyguard nya,John.
John memikirkan hal itu sambil menyetir mobil
"Aku tak begitu ingat. Tapi...sepertinya kami pergi ke rumah seorang pria. Dia sudah berkeluarga. Dan seingat ku,ia punya hutang dengan tuan besar kita"
"Kau ingat pria itu siapa?" Tanya Ryan penasaran
"Um..sebentar,aku ingat-ingat lagi" John semakin memikir
"Ayo bro ingat-ingat! Kita semua tak punya clue apapun untuk mencari gadis itu. Kau lah satu-satunya yang ikut tuan besar" Pekik Ken dari kursi belakang
"Seingat ku...pria itu bernama Griff Chandwick" Ucap John setelah lama memikir
"Griff Chandwick?"
"Ya. Griff Chandwick. Dia menyerahkan salah satu anak perempuan nya untuk di nikahkan dengan tuan Manuel. Karena ia tak bisa membayar hutang" Ucap John yang semakin mengingat kejadian itu"Apa mungkin nona Viola? Bukannya nama belakang nona Viola adalah Chandwick?" Tanya Gray
"Wah bisa jadi!" Balas yang lain
"Tidak guys tidak. Aku rasa bukan nona Viola" Ucap John"Karena saat itu,gadis itu terlihat sedikit lebih muda. Dan saat itu,ia juga baru pulang dari sekolah nya"
"Jadi,nona Viola punya adik?"
"Bisa jadi. Ayo kita cari tau" John semakin melajukan mobilnyaTbc...
hey all! semoga suka chapter ini! jangan lupa vote and comment yaa
thankyouu❤️
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride [18+]✓
Romansa"Ahh..Harder please..!! Faster!" "You'll get both,sweetheart" 💫 Nadine Chandwick,gadis berusia 18 tahun yang terpaksa harus menikah dengan pria yang tak ia kenali sama sekali,atas keputusan orang tua nya. Nadine merasa tak pernah mendapatkan kea...