chapter 9

57.3K 1.7K 136
                                    

"Fuck.." Desah Manu dan Nadine bersamaan. Nadine mengatur nafas nya,Manu juga melakukan hal yang sama. Di lihatnya Nadine kelelahan dan berkeringat akibat ulah nya. Ia merapikan rambut Nadine dan menatap gadis itu

"Sakit?" Tanya Manu.
"S..Sedikit" Jawab Nadine sambil mengatur nafas
"M..Manu" Panggilnya dan Manu menoleh
"round two?" Tanya Nadine tersenyum. Manu tersenyum smirk seketika dan mengangkat Nadine ke atas tubuh nya lalu memasukkan miliknya. Nadine mendesah kuat seketika.

Sekarang,kamar Manu benar-benar di isi oleh desahan kedua nya

Throwback on-

"Ayo!" Girang Nadine menarik Manu masuk ke supermarket dan kedua nya tertawa girang. Hari ini kedua nya menghabiskan waktu bersama. Setelah membeli beberapa minuman ber-alkohol,keduanya membeli beberapa snack.

Setelah selesai,mereka pun masuk kembali ke mobil dan melajukan nya ke rumah Nadine.

Nadine dan Manu menonton sebuah film favorit mereka sambil minum minuman itu dan juga memakan snack yang mereka beli tadi. Tanpa kedua nya sadari,kedua nya sudah hilang kendali akibat efek alkohol dari minuman itu.

Kebetulan hari ini Susan juga tak ada di sana karena ia mempunyai urusan penting. Sementara Viola juga belum pulang dari luar kota,maka dari itu Manu dan Nadine bebas sekarang

"Wanna play?"
"Sure,babygirl"

throwback off-

💫

Viola menyeret kopernya dan masuk ke rumah nya. Ia lega akhirnya bisa pulang lagi ke rumah setelah sebulan penuh di luar kota.
"Nadine!" Panggilnya.

Tak ada jawaban dari Nadine karena gadis itu sedang menyikat gigi di kamar mandi

"Susan?" Panggilnya lagi tapi juga tak ada jawaban karena Susan tak disana.
"Kemana sih mereka" Viola pun duduk di sofa

"Kakak?" Nadine keluar dari kamar mandi dan menatap Viola disana
"Hai! Kakak merindukan mu" Viola segera memeluk adiknya itu
"Aku juga merindukan kakak" Nadine tersenyum sambil membalas pelukan Viola

"Dimana Susan? Dia belum kembali?" Tanya Viola. Nadine menggeleng
"Dia bilang,besok ia akan kembali" Jawab Nadine dan Viola angguk-angguk.

"Jepitan mu bagus" Puji Viola memandang jepitan berwarna pink yang menghiasi rambut Nadine
"Oh ini? Haha iya,ini pemberian pacar ku" Tawa Nadine
"Pacar mu?" Tanya Viola memastikan

"Iya" Balas Nadine
"Kenapa..kamu tak mengenalkan nya dengan kakak?" Tanya Viola
"Kamu mengenalkan dia ke Susan kan? Kenapa tidak dengan kakak" Sambung Viola

"Astaga aku lupa mengenalkan dia ke kakak! Karena kakak pergi waktu itu. Tenang saja, jika ia kesini lagi,aku akan mengenalkan nya ke kakak" Nadine tersenyum
"Dia kesini lagi? Maksud mu? Dia sudah pernah kesini?" Tanya Viola

Nadine terdiam karena ia keceplosan

"Jadi benar apa yang Susan katakan? Dia membawa seorang pria?" Batin Viola

"Huh? Tidak" Balas Nadine acuh lalu hendak pergi tapi Viola menahan nya
"Hey jawab kakak" Bantah Viola
"Bukan urusan kakak" Ketus Nadine
"Tentu saja urusan ku,kamu adikku!" Balas Viola

"Aku lakukan apa yang aku suka! Aku tak mau di kekang!" Bentak Nadine
"Aku bukan mengekang mu! Aku hanya takut, pria itu bermaksud jahat-"
"Dia tak jahat! Dia sangat baik dengan ku" Balas Nadine

"Aku tak pernah mengizinkan pria mana pun masuk ke rumah ini,kau tau?!" Bentak Viola
"Tapi dia pacarku!"
"Aku tak peduli!!" Balas Viola dan Nadine terdiam

"Kakak ini aneh. Emang nya kenapa kalau aku memiliki pacar huh?" Tanya Nadine
"Aku bukan mempermasalahkan hal itu! Aku-"

"Bisa ga sih kakak melihat ku bahagia? Sekali saja? please?" Ucap Nadine memotong omongan Viola
"Bahkan Susan saja mengizinkan ku membawanya ke rumah" Sambung Nadine
"Kakakmu adalah aku,bukan Susan" Ucap Viola

"Terserah" Balas Nadine lalu ia pergi ke kamar nya
"Hey Nadine" Ia menyusul Nadine ke kamar nya
"Mau apalagi?" Balas Nadine dengan ketus
"Temui ia dengan ku. Maka aku akan percaya dengan mu"

"B..Benarkah?" Tanya Nadine. Viola mengangguk
"Jika ia benar-benar baik,aku akan mengizinkan mu membawanya kesini" Ucap Viola

"B..Baiklah,nanti aku akan mengajaknya kesini dan menemui kakak dengan nya" Girang Nadine. Viola tersenyum tipis
"Baiklah" Viola hendak berjalan keluar. Tapi langkah nya terhenti. Ia mengambil benda asing yang ia lihat di meja kamar Nadine itu

"Ini...apa?" Tanya nya mengambil sebungkus kondom disana. Nadine membisu seketika
"Darimana kamu mendapatkan benda ini?!!" Bentak Viola seketika
"K..Kak..itu bukan milikku,itu-"
"Kenapa benda ini ada di meja mu?! Kamu memakainya?!" Bentak Viola

Nadine bangkit seketika

"Kamu dan pria itu memakainya,iya?!" Bentak Viola
"Shut the fuck up!!" Teriak Nadine
"Aku membencimu!" Bentak Nadine lalu ia segera keluar
"Nadine! Hey jawab aku!" Balas Viola

"Kamu mau kemana?!" Teriaknya saat Nadine berlari keluar dari rumah
"Anak itu memang sangat susah untuk di beritahu" Viola menutup wajahnya menggunakan kedua tangan nya

"Apa benar..Nadine memakai benda ini? Aku takut..sesuatu terjadi padanya" Batin Viola

💫

"Semua nya akan baik-baik saja" Bisik Manu menghapus air mata gadis itu
"Tidak. Aku membenci kakak" Isak Nadine
"Kamu tak boleh bicara seperti itu-"
"Kenapa?" Tanya Nadine memotong omongan Manu
"Aku bukan anak kecil lagi,ia terus-terusan mengatur ku. Ia tak pernah mengizinkan aku untuk melakukan hal yang aku suka" Isak Nadine

"Ia bahkan tak percaya bahwa kamu adalah orang yang baik" Isak Nadine

"Huft...baiklah,ayo. Kita bertemu dengan kakak mu. Aku akan mencoba membujuknya dan membicarakan hal ini dengan baik" Ucap Manu sambil menatap Nadine
"Kamu yakin?" Tanya Nadine. Manu meraih tangan gadis itu dan mengusapnya dengan lembut
"Sangat yakin" Balas Manu

💫

Tok..Tok..

Viola segera bangkit. Lamunan nya buyar,ia segera berlari menuju pintu dan membukanya. Ia terkejut karena Nadine pulang

"Astaga Nadine! Kamu kemana tadi?!" Tanya nya khawatir
"Aku baik-baik saja,aku tak kemana-mana" Balas Nadine
"Kakak..minta maaf karena kejadian tadi" Ucap Viola

"Tak apa. Lagian,aku membawanya kesini agar kakak mengenalnya" Ucap Nadine. Manu pun datang.

Mata nya dan mata Viola bertemu.

Viola terbelalak seketika

"K...Ka..Kamu.." Viola kehabisan kata-kata seketika
"Manuel..?" Batin Viola

"Aku Manu. Pacar nya Nadine" Ucap Manu memperkenalkan dirinya
"Kak?"

Ucapan Nadine membuat lamunan Viola buyar seketika

"Kakak sudah mengenalnya ya?" Tanya Nadine. Viola menggeleng seketika
"Huh? Um..Ti..Tidak kok. Um,aku Viola. Kakak nya Nadine" Ucap Viola menjabat tangan Manu

Manu pun tersenyum

"Aku tak salah kan? ..wajahnya benar-benar mirip dengan Manuel..?!" Batin Viola

Tbc...

hello all! maaf banget banget bangettt karena telat update:(

aku akan usahain rajin niih hehehe. semoga suka chapter ini dan jangan lupa vote and comment yaaa! thank youu❤️
-author

The Bride [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang