19

231 55 6
                                    



»——————————————————✄

19.




"tapi aku gak yakin."

hah?

Seketika hati Jennie rasanya meledak. Seolah jiwanya sekarang sedang tidak berada di tempat.

"k-kenap, hey Jae? kamu kenapa nangis?" Jennie berseru dengan terkejut begitu melihat Jaehwan meneteskan air mata. Hati Jennie seketika ikut merasa sakit walau ia sendiri tidak tahu alasan yang membuat pemuda di hadapannya menangis sambil memelukknya erat.

Ini pertama kalinya Jaehwan menangis dalam dekapan Jennie semenjak kematian ayah Jaehwan tahun lalu.

"ibu sakit." adalah kata pertama yang Jaehwan keluarkan setelah lebih dari 10 menit mereka diam, Jaehwan merasa mulai tenang, "aku gak tau ibu udah lama ngidap kanker"

Jennie pernah melihat ibu Jaehwan melalui foto di ponsel pemuda itu beberapa kali, ia tidak pernah bertemu langsung dengan wanita itu karena ibu Jaehwan berada di Kalimantan.

"aku nyesel gak pernah benar-benar perhatiin ibu, bahkan setelah ayah meninggal."

Ia menggenggam tangan Jaehwan erat, memberikan bentuk semangatnya melalui hal kecil itu untuk Jaehwan. Berharap hanya dengan kepedulian kecilnya ia dapat membuat Jaehwan setidaknya merasa kuat, "kamu tidak perlu merasa bersalah."

"kalo aku udah lulus nanti, aku bakalan lanjut nemenin ibu di rumah, aku mau ngerawat ibu, dan menuhin semua keinginan ibu."

Benar, keluarga adalah segalanya. Semenjak bersama Jaehwan, Jennie tahu seberapa besar rasa sayang Jaehwan kepada ibunya juga ayahnya, walaupun Jennie juga tahu salah satu alasan Jaehwan kuliah ke luar kota merantau adalah karena ia tidak ingin mengikuti keinginan orang tuanya untuk meneruskan perusahaan keluarganya di sana.

Jaehwan pernah meninggal semuanya, demi meraih apa yang ia inginkan. sebelum tersadar bahwa apapun yang ia lakukan tidak seharusnya ia melupakan kedua orang tuanya.

Hingga akhirnya ayahnya pergi tanpa dirinya di sampingnya. Ia tidak ingin ibunya juga pergi, sebagaimana ayahnya. Baginya cukup sang ayah yang pergi tanpa melihat Jaehwan yang sukses dengan impian yang hampir ia raih.











"dan keinginan ibu cuman satu, ia ingin aku nikah sebelum ia pergi. Sama orang pilihan dia."








~o00o~

cuman mau ngasih tau, aku sebenernya aku udah nulis sampai part 23 kan yah cuman aku stuck di ending. Sebenernya plot dan segala macam udah aku susun sedar awal di laptop, tapi stuck ngetik. Jadi maaf banget kalo kalian jadi nunggu lama huhu

Yah Tapi... | Jaehwan ~ JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang