3.

553 116 3
                                    



hearts break when people change
but feelings stay the same
- bridgett devoue

»——————————————————✄

3.






"Joy pinjem duit dong, entar gue ganti."
Gadis yang dipanggil tadi langsung mengumpat menatap Jennie yang nalah tersenyum lebar, "gak bawa dompet." lanjutnya dengan nada dibuat seimut mungkin.

Namun toh, Joy tetap luluh memberikan selembar uang merah kepada Jennie, Jennie menerimanya dengan kedua uluran tangan disatukan juga badan sedikit menunduk. Persis seperti bawahan yang menerima perintah seorang ratu.

"Sekalian beliin gue mpek-mpek."

"Siap laksanakan ratu!"

Jennie berjalan menjauh, meninggalkan Joy yang mulai sibuk videocall dengan pacarnya di Aussie.

"Mba In, mpek-mpek nya satu sama soto ayam pake nasi minum nya mineral aja." Ucapnya begitu tiba di kasir tempat pesanan kepada penjaga yang sudah ia kenal semenjak masih maba, "oh ya mbak sama minta nota nya yah, buat Joy."

Gadis itu diam tenang mengamati Mbak In yang sudah tua cekatan membuatkan pesanannya walaupun ia bekerja seorang diri, anak buah nya baru akan datang sekitaran jam makan siang. Dan ini bahkan masih pukul 8.

"Mbak In, soto ayam satu pake nasi."

Jennie seketika membeku, takut-takut menoleh ke arah sampingnya karena suara yang begitu ia kenal.

Jaehwan berdiri di samping nya tanpa tas gitar yang selalu ia kenakan, ia seolah tidak sadar akan Jennie.

"Bentar yah Jaehwan," Kata mbak In mulai menaruh pesanan Jennie tadi diatas nampan, "loh nak Jen ini struk nya habis gimana? mbak tulis pake nota biasa aja?"

Begitu Mbak In memanggil Jennie tadi, barulah Jaehwan tersadar. Ada mantan pertamanya di samping, berdiri dengan rambut yang terlihat menutupi wajah nya.

Jaehwan yakin sih Jennie berusaha menghindar. Pemuda itu tertawa samar.

"Iya mbak tulis di nota aja, Joy suka belibet kalo ada yang ngutang soalnya."

"Oh kalo gitu tunggu bentar yah, Mbak bikinin pesanan nak Jaehwan dulu, sekalian masih make sarung tangan."

Matilah Jennie. Ini dia bakalan lebih lama berdiri disamping Jaehwan. Pemuda itu malah tidak berbicara apa-apa sedari tadi membuat suasana semakin canggung. Benar-benar canggung.

'ngereceh kek kayak biasa apa kek kenapa malah diam-diam gini! katanya mau balikan-eh?!'

"Kak Jae!"

Seruan itu terlalu nyaring, bahkan bukan saja Jaehwan yang dipanggil berbalik tapi Jennie juga ikutan.

Mendapati gadis manis yang beberapa hari lalu bersama Jaehwan dan kawan-kawan. Gadis itu tersenyum ceria, menenteng tas gitar Jaehwan dipunggungnya dan berdiri di tengah. Di antara Jaehwan dan Jennie.

Ia, gadis itu membawa gitar Jaehwan. Gitar kesayangan Jaehwan yang bahkan dulu Jennie sempat dibentak karena nge-jreng gitar pemuda itu sembarangan.

'Duh kenapa jadi flashback gini sih'

"Kak Jae laper~" Gadis itu berkata dengan nada imut.

Awal-awal Jennie tidak terlalu peduli, tapi kini Jennie jadi jengkel sendiri. Sok imut banget nih cewek sama Jaehwan

"Mau makan apa Chae?"

Ini juga cowoknya, sok-sokan banget.

"ehm, terserah Kak Jaehwan aja deh aku gak tau apa yang enak."

"Oke."

"Ini nak Jen, nota nya."

AKHIRNYA. Jennie rasanya mau sujud syukur bisa terbebas dari suasana canggung yang sangat ia benci. Apalagi suasana canggung-nya itu sama mantan yang lagi berduaan sama gebetan.

Malah sok perhatian lagi. Dulu aja kalo Jennie mesen makan berdua bilangnya "terserah" Jaehwan pasti akan mencak-mencak sampi Jennie memberikan jawaban pasti. Tapi sama cewek tadi??

Ah gak, Jennie gak cemburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah gak, Jennie gak cemburu. Jennie gak cemburu sama sekali!








~o00o~

Yah Tapi... | Jaehwan ~ JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang