•dua puluh•

20 3 26
                                    

"Udah selesai Deer?" Tanya Jun setelah melihat sosok yang ia tunggu turun dari lantai dua.

"Udah, gue kelamaan ya? Hairdryer pake acara rusak sih." Jun menggeleng,

"Masih ada waktu kok, yuk."

"Bang, Deer pergi dulu ya sama Jun." Pamit Deer ke arah kakaknya yang lagi sibuk menyusun bahan makanan di kulkas.

"Oke, hati-hati kalian." Keduanya ngangguk lalu berlalu dari ruang tengah.

✨✨

"By the way, kok lu tau gue berangkat sendirian?"

"Lynn yang bilang, kata dia lu harusnya ikut mereka kan? Tapi karena mereka mau ke bandara buat antar papanya, jadi berangkat lebih pagi." Deer ngangguk.

Iya, seharusnya dia berangkat dengan mobil Mingyu, tapi mendadak berubah karena papa mereka harus berangkat ke bandara lebih awal.

"Pantesan, gue kira lu bakal bareng Hao."

"Nggak lah, rumah dia lebih jauh dari klub latihan." Balas Jun lalu menginjak rem setelah melihat lampu merah.

"Acaranya sampai  malam Jun?"

"Gue kurang tau sih, tapi Hao bilang mungkin sampai malam." Balas Jun lalu mulai menjalankan mobilnya.

"Kenapa? Lu mau pergi?" Deer geleng,

"Gue juga pinginnya ini acara sampai malam aja, biar satnite gue gak di rumah."

"Bang Dongho pergi?" Perempuan itu ngangguk.

"Mau reunian, katanya sekalian nginap kalo kemaleman."

"Kayaknya sih mau minta Lynn ke rumah gue atau gue yang sleepover disana." Lanjut Deer sambil memikirkan rencananya untuk nanti malam.

"Gue temani, sekalian nginep juga kalo perlu."

"Eh?" Deer noleh,

Bukan hal baru memang teman-temannya sering menginap di rumahnya, bahkan Mingyu atau Seungkwan juga termasuk.

Tapi Jun, pria itu memang pernah menginap sesekali ketika teman-temannya mengadakan acara di rumahnya sampai tengah malam, tapi belum pernah jika hanya berdua saja.

Perempuan itu masih suka membayangkan jika Jun yang di sampingnya sekarang adalah Jun yang sama dengan mantannya di dunia yang lain, jadi ia cukup canggung.

"Kenapa? Daripada sendirian di rumah."

Iya juga sih

"Emang lu bawa baju ganti?"

"Gue selalu bawa baju ganti cadangan di tas belakang, takut tiba-tiba ada latihan mendadak." Perempuan itu menoleh dan menemukan tas hitam yang tergeletak di kursi belakang.

"Ohh, oke." Balas Deer setelahnya.

Setidaknya dia tidak sendirian di rumah.

✨✨

Riz meremas jemarinya gugup, dirinya sudah latihan dengan serius selama seminggu terakhir, tapi tetap saja sekarang kakinya terasa tidak menginjak lantai.

Ini kali pertamanya untuk jadi model dan kali pertamanya juga diperhatikan banyak orang.

Baju yang Hao kasih ke dia sangat bagus, terlalu bagus sampai dirinya kurang percaya diri untuk membawa baju itu ke hadapan semua orang.

Sepuluh menit lalu masih ada teman-temannya yang bergabung di backstage dan membuatnya lebih tenang, tapi sekarang mereka sudah duduk di kursi masing-masing menunggu kehadirannya.

•ONEIRATAXIA• [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang