Ay menatap keempat temannya yang menggunakan baju rumah sakit, sekarang mereka sudah berkumpul di kamar Deer dengan membawa tiang infus masing-masing.
"Kebayang gak sih kita bakal masuk rumah sakit bareng begini?" Satu pertanyaan muncul dari Ay.
"Gak pernah gue kebayang begini, pertemanan kita udah nyampe titik dimana sakit bareng begini."
"Bukan sakit bareng, kecelakaan bareng yang benar." Ralat Riz
"Iya deh, kecelakaan bareng."
"Berarti pertemanan kita kuat dong ya?" Empat kepala reflek menoleh ke arah Lynn.
"Bisa pake cara lain gak selain harus kecelakaan bareng biar pertemanan kuat?" Balas Dre lalu menghela nafas.
"Gue minta maaf, gara-gara gue kita begini." Lanjutnya menyesal.
"No, no, no, ini bukan salah lu sih Dre. Kecelakaan itu murni karena emang jalannya kecil." Balas Ay memperbaiki letak tiang infusnya.
"Nah itu yang mau gue bahas disini." Ucap Deer yang langsung memperbaiki posisi duduknya.
"Apaan?"
"Waktu kalian bangun, yang pertama kalian liat siapa?"
"Mama, gue bingung sih kenapa mama disini. Mungkin karena gue sakit kali ya, karena doi harusnya pulang minggu depan." Jawab Dre.
"Kakak gue, Seungcheol." Jawab Ay menatap keempat temannya.
"Gue sama kayak Dre, mama."
"Kayaknya gue sih yang paling aneh, gue bangun langsung liat Mingyu. Gue bahkan ngira kalo ini cuma mimpi." Ucap Lynn bingung.
"Terus kalian ingat gak perjalanan kita sebelum kecelakaan?"
"Ingat banget gue, kita lewat jalan asing terus hampir sejaman ga keluar-keluar,"
"Terus kecelakaan itu, kita ditabrak mobil lain." Lanjut Riz.
"Ternyata gue masih waras." Balas Deer memijat pangkal hidungnya.
"Pasti abang lu bilang kalo mobil kita nabrak pembatas jalan karena jalan licin kan?" Tebak Dre.
"Iya, mama lu juga bilang gitu?" Dre ngangguk,
"Kakak gue juga." Saut Ay.
"Kok cuma gue yang gak tau kejadian ini?" Keempat temannya menghela nafas.
"Gimana lu tau kejadiannya kalo sepanjang jalan lu tidur doang Angelina Lynn." Satu toyoran manis mampir di kepala Lynn dari Riz.
"Pertanyaannya, kenapa cerita versi ini beda sama versi keluarga kita? Terus kenapa bisa Mingyu jadi abangnya ini anak?" Tanya Deer menunjuk Lynn.
"Ah ya, tadi waktu gue mau kesini, gue iseng nanya perawat daerah rumah sakit ini dan kalian tau?"
"Apa?"
"Waktu perawat nyebutin daerahnya, gue bingung banget karena gak tau sama sekali ini dimana." Lanjut Ay.
"Tuh kan Deer! Jangan-jangan beneran kita lagi di prank."Ay gak tahan buat gak ngelempar bantal sofa ke arah Lynn.
"Aduh!"
"Lynn, mending lu diem dulu deh." Kali ini Dre mulai kesal dengan temannya itu.
"Serius deh, ini tuh kayak bukan tempat kita." Deer ngangguk setuju dengan ucapan Riz.
"Ah ya, ponsel kalian dimana?" Tanya Deer.
"Gak ada, tadi kata mama, ponsel gue hancur." Jawab Dre.
KAMU SEDANG MEMBACA
•ONEIRATAXIA• [SVT]
Fanfiction(n.) the inability to distingguish between fantasy and reality. ✨ Is it real? Or No? ✨✨ Start : 09 / 12 / 19 End : -