•dua puluh satu•

18 2 14
                                    

"Mingyu!" Yang dipanggil reflek menoleh,

"Eh Deer," ia menyakukan ponselnya setelah melihat  sosok yang ia kenal.

"Tumben lu disini?" Melihat sosok laki-laki itu duduk sendirian di dekat perpustakaan sungguh hal yang perlu di pertanyakan.

"Nungguin Lynn, dia ada tugas kelompok di perpustakaan."

"Ohh, masuk aja kali Gyu." Dengan cepat Mingyu menggelengkan kepala.

"Lebih baik gue nunggu disini dut." Balasnya sambil melirik ke arah perpustakaan,

"By the way Gyu, lu nanti malam ada acara gak?"

"Hmm? Nanti malam? Gak ada kayaknya. Harusnya ada latihan basket tapi ganti jadi besok, kenapa?" Tanya Gyu balik.

"Keluar yuk Gyu, kata Boo ada tempat makan enak baru buka. Tadi gue udah minta alamatnya." Ajak Deer semangat, sudah cukup lama dirinya tidak pergi kulineran setelah sibuk latihan untuk festival kampus.

Mingyu tidak langsung merespon, ia malah terlihat mengabaikan ajakan perempuan yang berdiri di hadapannya.

"Gyu?"

"Emang Jun kemana?" Tanyanya balik setelah diam beberapa saat.

Jun?

Deer mengernyit bingung, kenapa tiba-tiba jadi Jun?

"Jun?" Mingyu ngangguk, tangannya kembali mengeluarkan ponsel dari dalam saku.

"Gak ngajak Jun aja dut?"

"Jun hari ini ada latihan bela diri kan?" Deer tidak terlalu hafal jadwal teman-temannya tapi ia ingat Jun mengatakannya semalam ketika menginap di rumahnya.

"Karena Jun ada latihan jadi ngajakin gue?" Pertanyaan Mingyu selanjutnya makin membuat perempuan itu bingung.

"Hah? Maksudnya gimana Gyu?"

"Gue gak bisa dut, nanti malam mau ketemu sama yang lain di cafenya Hoshi." Deer menghela nafas, entah kenapa dirinya merasa kesal dengan jawaban Mingyu yang tidak jelas sejak awal.

"Kalo lu dari awal nolak ajakan gue tinggal bilang aja Mingyu, gak perlu bawa-bawa Jun segala. Lagian lu orang pertama yang gue ajakin setelah Seungkwan ngasih tau tadi di kelas." Perempuan itu mengambil jeda.

"But thanks to you, gue jadi ada ide buat ngajakin Jun makan disana besok malam." Deer segera meninggalkan Mingyu setelah kalimat terakhir tanpa pamit.

Perempuan itu terlanjur kesal dengan tetangganya itu, dan juga ini pertama kalinya dirinya melihat Mingyu seperti itu.

"Emangnya gue salah ngajakin makan bareng?"

✨✨

"Hah? Abang apa?" Tanya Lynn meyakinkan pendengarannya.

"Abang kayaknya buat Deer marah dek." Lynn mengerjap cepat.

"Marah? Marah yang marah gitu?"

"Maksudnya marah yang marah gitu gimana?" Tanya Mingyu tidak paham.

"Duh, maksudnya beneran marah gitu?"

"Mungkin,"

"Kok bisa sih bang? Perasaan tadi di kelas dia baik-baik aja deh." Lynn tampak mengingat-ingat apa yang terjadi hari ini.

"Tadi mood dia bagus karena Seungkwan kasih tau tempat makan enak sama kita, terus dia bilang mau ngajakin kita berdua buat makan bareng. Tapi karena malam ini Lynn ada janji buat lanjutin tugas kelompok jadi tadi Lynn bilang buat ngajakin abang aja gitu." Jelas Lynn setelah mengingat apa yang terjadi hari ini.

•ONEIRATAXIA• [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang