•enam belas•

44 4 84
                                    

"Acaranya masih sejam lagi, lu gak kecepatan Gyu?" Tanya Deer setelah menemukan Mingyu di balik pintu rumahnya.

"Abang lu yang nyuruh," balas pria itu lalu melewati Deer begitu saja.

"Dek kamu bantu papa nyusun kursi di belakang ya, biar Mingyu yang bantu abang disini." Deer ngangguk, belum kakinya melangkah ia mendengar celetukan Mingyu,

"Celana lu kependekan dut, ganti yang lebih panjang aja biar gak dingin."

"Cerewet." Balas perempuan itu lantas meninggalkan dua pria yang terkekeh di belakangnya.

✨✨

Dre menatap sekitar, halaman belakang sepupunya itu mulai ramai.

Manik matanya memperhatikan satu persatu orang yang datang, belum ada yang familiar untuknya.

"Dre, gue tinggal bentar gak masalah kan?" Tanya Deer lalu meletakkan sekaleng soda di hadapannya.

"Gak masalah kok, gue juga mau bantu lu tapi bingung."

"Gak perlu, lu nikmatin acara aja. Gue mau bantu Gyu mindahin daging, Lynn bentar lagi juga datang." Dre ngangguk sambil memperhatikan sepupunya yang kembali masuk rumah.

Perempuan itu memainkan kaleng soda tanpa berniat membukanya, berharap teman-temannya cepat datang.

"Apa gue ke rumah Lynn aja ya?" Gumamnya pelan.

"Riz sama Ay juga kemana sih? Atau gue jemput mereka aja?" Gumamnya lagi, masih memainkan kaleng sodanya.

"Kak!" Dre noleh,

"Eh Dino,"

"Gue nyariin lu dari tadi kak." Ucap Dino lalu duduk di samping Dre.

"Gue kira lu di kamar kak Deer." Lanjutnya lalu membuka kaleng soda milik Dre tanpa diminta.

"Kalo bisa sih gue lebih pilih stay di kamar Deer, tapi itu anak bakal ngomel mulu." Dino terkekeh.

Keduanya berbagi cerita dengan santai, sesekali Dre bergidik karena angin malam yang berhembus cukup kencang menurutnya.

"Kedinginan kak?"

"Lumayan, kayaknya gue mau ambil jaket di mobil dulu deh." Balas Dre sambil mencari kunci mobil di tasnya.

"Gue aja yang ambil, sekalian mau ambil earpods di mobil."

"Serius nih? Emang lu tau mobil gue?"

"White mustang kan? Gue tau lu udah ganti mobil semenjak kecelakaan." Balas Dino lalu mengambil kunci dari tangan Dre.

"Tunggu ya kak." Anak laki-laki itu menjauh dengan sedikit berlari.

✨✨

"Terus akhirnya lu kesini sama siapa?" Tanya Lynn ke arah Riz yang baru aja datang.

"Dijemput Vernon," bisik Riz sambil memperhatikan sekitar.

"Kenapa bisik-bisik sih."

"Gue gak enak kalo ada yang dengar, nanti jadi bahan gosip."

"Kepedean lu! Bisa aja disini Vernon udah punya pacar." Balas temannya itu lalu terkekeh.

"Jahat lu!" Riz meninju pelan lengan Lynn.

"Lagian lu punya mobil tiga buat apa kalo dianggurin."

•ONEIRATAXIA• [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang