00 - Kita Mulai Dari Sini

9.1K 1.5K 6.3K
                                    

Halo kalian!

Wah wah wah. Hebat bener ya masih nongkrongin seri ini sampai buku ketiga. Hehehe 😁

Bagi yang baru pertama kali masuk ke cerita ini dan belum pernah baca 2 seri sebelumnya. Saya sarankan untuk baca dua buku sebelumnya. Hanya saran. Nggak wajib.

Dua buku sebelumnya seru loh. Ada Juno Jangan Baper dan Under Your Spell. Buat pembaca senior mah udah pakar sama persinestesiaan 😂 nggak perlu dijelaskan lagi.

Apa sih alasan kamu masih setia sampai sejauh ini? Juno? Hadeu. 😂

Apa pun deh, yang penting saya seneng karya saya masih diterima oleh kalian.

Eh, jangan lupa! Langsung ditambahkan ke perpustakaan ya biar notifikasi update-nya muncul. Nanti kalau ketinggalan malah nyalahin saya lagi! Hehe.

Oh iya, selamat datang di Moxie!

Sudah siap ya memulai perjalanan baru dengan saya di sini 👨🏻‍🏭 Kencangkan sabuk pengaman jantung deh. Hahaha. Karena Moxie bakal lebih bikin ambyar. Jangan pernah merenehkan pokoknya. Ikuti saja dan resapi.

Aturan membaca Moxie biar selamat sampai tamat:
1. Jangan menebak-nebak.
2. Jangan menebak-nebak.
...
100. Jangan menebak-nebak 😂

Nggak deng. Semerdeka kalian aja dah. Yang penting belajar dari pengalaman selama baca karya-karya saya.

Sebelum mulai baca. Saya mau mulai ngadain Giveaway buku Moxie mulai dari sekarang! Biar mantep karena hadiahnya juga bakal manteb banget. Yaitu.

1. 3 Buku Moxie untuk masing-masing 3 pemenang.
2. 10 slot subsidi 50% ongkir untuk 10 pemenang berikutnya.
3. 10 slot subsidi harga buku Moxie untuk 10 pemenang berikutnya.

Jadi totalnya bakal ada 23 akun yang terpilih jadi pemenang! 😭😭😭 nggak ada-ada pokoknya.

Caranya gampang! Nggak perlu follow ini itu. Cukup rajin komentar saja seperti waktu di UYS. (Jadi kangen Sid pas nyebut UYS😭)

Paham?

Siap tempur nggak nih!!!??? Udah semangat banget nih saya😎 Siapa pun boleh ikut baik yang udah pernah menang atau pun yang belum pernah menang.

Bagi yang mau ikutan, seperti biasa komentar AKU IKUT di sini.

Ingat! Yang memantau komentar bukan cuma saya. Banyak mata-mata yang saya tugaskan untuk menjaring komenter terbaik.

Susah paham ya? Baiklah. Let,s go. Sesi komentar dimulai dari bab ini.

Selamat membaca. Di bab pembuka ini belum ada rekomendasi lagu. Yang ada di 2 bab berikutnya.

Yok, bismillah. Kita mulai petualangan ini dengan Moxie.



***
******

Prolog

{Nacita Kelana}

Bertemu dengan Mas Damar di Pulau Sines, membuat aku belajar banyak hal terutama tentang bagaimana caranya melepaskan Juno tanpa memberinya kiamat lagi.

Diam-diam, saat Juno sedang dalam pengasingan tanpa interupsi di Sasana Istimewa Sinestesian. Aku pergi bersama Mas Damar karena kurasa perlu aku ikuti pelajarannya. Dia orang yang baik. Salah satu Sinestesian dewasa yang aku kagumi kemampuannya. Dia seperti duta atau pemberi suaka bagi semua ekosistem yang ada di daratan. Selain itu, Mas Damar juga meminta agar aku membawanya kembali pada suatu era miliknya, agar aku mengerti bagaimana sejarah para pemilik bakat jiwa berasal.

Mas Damar juga salah satu orang yang menanggungjawabi Pulau Sines. Setiap Sinestesian yang akan diasingkan, dialah orang yang nantinya akan memberi panduan awal serta menyuluhkan hukum-hukum yang harus ditegakkan selama para Sinestesian diasingkan di sana. Jadi, kepergianku bersama Mas Damar jauh dari pengetahuan Juno.

Sebelumnya, kesepakatan telah dibuat antara aku dengan Mas Damar. Apa pun yang nanti akan kami temui di era yang Mas Damar minta kembali, tidak boleh ada sesuatu yang kami lakukan. Jika tidak kecelakaan paradoks bisa saja terjadi di masa itu. Tentu saja, aku pun nggak mau berurusan dengan paradoks lagi. Meski awalanya aku sempat menolak, tapi Mas Damar meyakinkan dengan penuh kepercayaan bahwa, kami ke sana hanya untuk berkunjung dan mengambil pelajaran.

Tapi, kadang bukan hanya tentang aku ketika kecelakaan paradoks terjadi. Melainkan ... orang yang meminta perjalanan waktulah yang ceroboh.

Aku mungkin pada akhirnya menemukan cara yang tepat tentang bagaimana caranya bersiasat melepaskan Juno. Tapi, Mas Damar punya cerita yang berbeda. Saat itu, dia membuat kesalahan fatal yang akibatnya mengenai semua golongan bakat jiwa hingga sekarang. Paradoks. Tapi, kali ini bukan salahku. Meski aku ada di sana.

***

********************

***

Lah, lah, lah. Baru prolog udah ditenggor sama Lana gini kalian. Pake seret-seret nama Juno lagi. 😣

Dan sepertinya bakal ada perkara paradoks lagi nih di Moxie. Hadu.

Siap mengikuti perjalanan ini? Kita pecahkan bareng-bareng ya misterinya.

Oke langsung saja kita meluncur ke bab berikutnya.
Kalau belum muncul di kalian, refresh saja ya.

MoxieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang