10 - Pembaca Takdir

3.8K 758 6.1K
                                    

Assalamualaikum.

Halo, selamat malam! Masih ada yang melek nggak nih?

Apa kabar? Semoga sehat selalu dan bahagia.

Maaf ya baru bisa update lagi. Saya masih akan padat sampai akhir tahun. Semoga meski berjarak lama saya masih bisa punya waktu untuk unggah Moxie, ya.

Denger-denger sekolah sama kampus bakal kembali tatap muka ya di awal tahun depan? Semoga beneran, ya. Kalau pun beneran, jangan lupa tetap sesuai protokol kesehatan. Kita belum selesai berurusan sama kopid sampai tahun depan. Jadi, beradaptasilah dengan aman nantinya.

Kehidupan kita kedepannya akan terus disuguhi sama konflik-konflik antamanusia. Apa pun yang terjadi, tetap lihat semuanya dari banyak sudut pandang. Dinginkan emosi kalau mulai ikut terbawa amarah. Jangan sampai nanti menyesal setelah ikut marah padahal kita di pihak yang salah, misal.

2021 akan lebih baik untuk beberapa hal, semoga. Pesan saya, kalau bisa jangan sampai melibatkan diri sama sebuah konflik. Apalagi konflik orang lain yang bukan urusan kita. Jangan buka aib orang lain kalau nggak mau aib diri sendiri terbuka. Jangan buat masalah kalau nggak madu dililit masalah.

Kurang dari 40 hari lagi kita akan mengakhiri 2020. Tapi bukan berarti kegentingan sekarang juga akan berhenti. Cuman, berdoa selalu jangan putus. Tahu nggak sih, doa pengharapan kita bakal lekas terkabul kalau dalam doa yang kita panjatkan juga berisi doa untuk orang lain juga. Jadi jangan sungkan untuk mendoakan orang lain. Terutama orang tua, para guru, sahabat, negara, bahkan bagus banget kalau mendoakan untuk keselamatan dunia.

Doanya yang baik-baik. Jangan mendoakan keburukan. Jangan mendoakan sebuah dendam atau kebencian. Be nice. Nanti takdir bakal baik juga ke kita.

...

Bagaimana nih bab kemarin? Udah tahu Art itu siapa?

Hm, tapi apa pun yang terjadi di Moxie, berusahalah untuk nggak membenci Art. Karena kedepannya dia bakal bakal bakal.

Untuk bab ini kayak kemarin aja takarannya. 6K komentar. Tujuannya biar jadi alarm buat saya kalau sudah waktunya unggah lagi. Patungan lagi deh.

Lagu untuk bab ini adalah Sign Of The Times by Harry Styles. Pastikan kamu sambil dengerin lagu ini.

Selamat membaca, ya. Jangan lupa bantu saya temukan typo.


***

*********

[Mia]

Art punya tatapan yang bisa membuat cewek sejenis Kasandra sanggup kehilangan sadarnya dalam sekali kedip. Bahkan aku yang nggak gampang tertarik sama pesona cowok pun, dengan Art rasanya berbeda. Parasnya seolah memancarkan sesuatu yang bisa menggandakan serotonin berkali-kali lipat dalam otakku meski tatapannya kadang terkesan mengintimidasi.

Dia sebenarnya siapa? Dari masa depan? Masa depan yang mana?

Anehnya, aku bisa melihat wajah Art di dalam kepalaku secara jelas. Seolah tentangnya sudah sejak lama tersimpan di dalam ingatanku meski aku baru kali ini ketemu sama dia. Ada hawa yang terasa akrab. Atau mungkinkah ini hanya ingatan Alessia saja?

Saat aku berusaha memahaminya, tiba-tiba ada wajah lain yang melintas di dalam kepala. Wajah selain Art. Ingatan Alessia seolah menepis wajah Art dan lebih ingin menampilkan wajah baru itu. Wajah seorang cowok yang sepertinya cukup familiar dengan ingatan Alessia. Bahkan ada keakraban yang benar-benar terasa sampai ke dalam hati. Aku tertegun sesaat.

Aku menoleh ke sebuah cermin berukuran besar dengan bingkai berwarna emas di sudut kamar dekat lemari yang memiliki banyak pintu. Dan aku lebih terkejut dari apa yang bisa aku bayangkan sebelumnya. Kupandangi sosok di depan cermin yang pergerakannya mengikuti naluriku sendiri. Gadis cantik yang sepertinya lebih muda dariku satu atau dua tahun. Lalu siapa sebenarnya dia?

MoxieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang