Jung Hoseok menghela nafas. Ia sebagai kepala perawat sungguh pusing dihadapkan masalah seperti ini. Memang sih bukan yang pertama kalinya, lagipula masalah seperti itu hal yang sering terjadi di rumah sakit jiwa."Aku mual sekali mendengarnya..."
Younghoon, Minghao, Mina, Wendy dan Luhan terdiam menunduk. Mengingat mereka adalah perawat dari para pasien yang terlibat masalah tersebut.
Terutama Wendy, ia cukup takut dengan ekspresi Hoseok yang sudah mulai tidak bersahabat. Seharusnya para perawat selalu bersama pasiennya, itulah peraturan yang tertera. Apalagi Wendy sebagai perawat Yeonjun, yang notane nya pasien yang paling susah dikendalikan.
"Perawat Son," panggil Hoseok pelan.
Wendy mendongak, "Y-ya?"
"Tidak apa apa, bukan salahmu. Kalian tenang saja, kalian tidak akan dipecat. Karena kalian termasuk perawat yang rajin, pasti dokter Choi memaafkan kalian."
Hoseok melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 12 siang. Ia menghela nafas lega, "Sudahlah, mereka sudah diobati. Sebentar lagi pasti mulai banyak yang menjenguk. Rumah sakit jiwa Second Life akan dipenuhi banyak orang. Jaga pasien kalian."
Mereka mengangguk.
Hoseok menatap Younghoon lekat. "Perawat Kim..."
"Aku yakin Nyonya Jieun pasti kesini hari ini, dia pasti ingin menemui nona Lisa. Tapi...itu akan menjadi masalah baru. Karena Nyonya Jieun tidak suka ada yang menyakiti anaknya---"
Hoseok terdiam sesaat lalu melanjutkan kalimatnya.
"Menurutnya hanya ia yang boleh menyakiti anaknya..."
Wendy tercengang. "A-apa ia akan menyakiti Yeonjun, jika tau penyebab anaknya luka seperti itu?" Ia panik. Takut Yeonjun kenapa kenapa. Anak itu juga sakit, ia perlu diperhatikan.
"Bisa saja, makanya kalian harus siaga. Tetap disamping pasien kapanpun, karena kau tidak tahu pasien bisa kapan saja membutuhkanmu. Kalian adalah pelindung mereka didunia ini," jawab Hoseok sambil tersenyum tipis.
***
"Rumah sakit ini ramai sekali seperti pasar malam."
Lisa menoleh ke Jaemin. "Jaemin-ah, coba lewati lorong khusus gadis remaja. Pasti mereka akan menyerbumu, mengingat kau memiliki wajah tampan. Saat kembali kesini, wajahmu sudah penuh bekas kecupan dan bajumu berantakkan."
YooA yang berada disamping Lisa tertawa. Sedangkan Jaemin mendengus. "Aku ingin tahu bagaimana gadis gadis itu bisa masuk sini? Mereka itu kudengar rombongan kan?"
Lisa mengangguk, ia menyenggol Younghoon yang hanya diam dibelakangnya.
"Apa?" Tanya Younghoon bingung.
"Beri tahu Jaemin kenapa anak anak remaja sebanyak itu bisa disini."
Younghoon menghela nafas pelan, ia sedikit sedih mengingatnya. Para gadis gadis remaja itu sekitar umur 12 sampai 16 tahun, masih terlalu muda.
Younghoon menatap Jaemin, "Mereka semua anak yang diculik dari beberapa negara lalu diperjual belikan ke orang orang kaya tak berperasaan."
Jaemin melotot. "Apa yang mereka lakukan pada gadis gadis itu?! Mereka masih terlalu muda!"
"Untuk dijadikan penghibur dunia malam. Mereka memang mencari anak anak yang dibawah umur, agar sampai kapanpun anak anak itu bergantung sepenuhnya pada sang pembeli."
Lisa terhenyak. "Dimana orang tua mereka?" Dia tahu, tapi tidak tahu sedalam ini.
"Orang tua mereka dibunuh oleh penculiknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manoban and Lee
FanfictionKetika dua jiwa yang berbeda memiliki perasaan yang sama. Apa respon semesta? *** "Apakah kau tidak tau? Kalau didunia ini semua manusia akan selalu dikejutkan dengan hal hal yang tak terduga." "Yang perlu kam...