Chapter 11
Barang Bukti
"Asal kau tau, jika bukan karena mu aku tidak akan meminta maaf padanya, tapi dengan mudahnya kau mengeluarkan barang bukti itu." ucap Stella sembari bersedekah dada.
Pasalnya semalam Lia berkata jika besok ia di panggil oleh kepala sekolah Lia menyuruhnya untuk melakukan apa saja yang di inginkan oleh Laurey, Bu Irda atau pun kepala sekolah.
Dan Stella pun melakukan apa yang Laurey inginkan yaitu meminta maaf padanya, bahkan ia juga sampai harus memaksakan air mata nya untuk keluar, walaupun tidak sampai mengalir tapi ia tetap berusaha agar Laurey tidak mencurigai nya.
Tapi dengan santai nya Lia mengeluarkan foto foto Laurey yang mana foto foto itu akan mereka gunakan untuk barang bukti nantinya.
Hah, Stella sungguh tidak mengerti dengan Lia.
"Ku yakin kau juga tidak ingin menjatuhkan harga diri dengan meminta maaf padanya di depan umum kan?" Ucap Lia sembari mengeluarkan handphone dari dalam tas nya.
Setelahnya ia menyodorkan handphone itu pada Stella dan menunjukan sebuah video dimana Laurey tengah berjoget bersama beberapa laki laki.
"Lihat lah, kita masih memiliki ini," ucap Lia lalu kembali mematikan handphone nya dan memasukannya kedalam tas yang mana akhirnya Stella hanya bisa menghela nafas dengan lega.
Kini Lia dan Stella baru saja keluar dari ruang Kepala Sekolah.
Karna kini jam pelajaran pertama sudah lewat akhirnya mereka memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang belum sempat mereka beri makan dari semalam.
Tadi pagi Lia Stella dan Alen sengaja berangkat lebih cepat dari biasanya agar bisa sarapan bersama di kantin.
Namun siapa sangka Laurey lebih dulu menarik Stella dan Lia pergi ke ruang kepala sekolah meninggalkan Alen seorang diri.
Sekarang Lia dan Stella duduk di salah satu meja yang terletak di kantin sembari memperhatikan sekelilingnya yang terlihat sepi.
Yah tentu saja karna sekarang belum masuk waktunya jam istirahat.
Stella mengalihkan pandangannya ke arah Lia seraya berkata, "mau makan apa?" Tanya nya.
"Nasi goreng."
Setelah nya Stella pun beranjak dari duduknya dan pergi untuk memesan makanan mereka.
•••
'kringgg'
Bel istirahat terdengar di seluruh penjuru sekolah yang berhasil membuat para siswa dan siswi berlari keluar kelas dengan wajah gembira.
Tapi tidak dengan Alen yang kini tengah menunjukan wajah tanpa ekspresi nya pada Revin dan Arkha.
Revin menatap Alen dengan senyuman tipis nya karna ia tau jika Alen adalah teman Lia.
"Lo tau dimana Lia?" Tanya Revin dengan ramah.
"Kenapa dia ga masuk?" Tanya nya lagi.
Alen menaikkan alisnya, siapa dia berani bertanya tanya tentang Lia, pikir Alen.
Alen menggidikan bahunya sembari berkata, "I don't know."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALIA
Teen FictionMenceritakan tentang empat anak kembar dimana Athalia lah yang menjadi pemaran utamanya. ___ Sedang dalam masa revisi (◍•ᴗ•◍) Judul lama: Four Twins ___ DONT COPY MY STORY LAPAK INI UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI TULIS ULANG... Cerita ini murni dari...