Chapter 7
Hukuman
Lia menuruni anak tangga dengan sangat malas.
Semalam ia tak bisa tidur karna terlalu penasaran dengan sosok laki laki kemarin, ia merasa sangat menyesal karna telah menyuruh Michael membiarkan laki laki itu kabur.
Lia melirik meja makan, dimana yang lain tengah berkumpul sembari memakan sarapan dengan hangat seperti biasanya.
Lia menghembus kan nafasnya dengan pelan.
Untung saja semalam ia telah membereskan semua kekacauan yang terjadi dengan bantuan Michael tentunya.
Mulai dari memasang kembali kunci kunci pintu utama, hingga menghapus rekaman cctv yang berada di rumah ini.
Karna itu lah keadaan rumah kini terasa tenang seperti biasanya.
Lia terus melangkah hingga sampai di teras, lalu ia pun memasang sepatunya.
Di belakang, Lea muncul dari balik pintu utama, ia berjalan menghampiri Lia yang tengah memasang sepatunya.
"Lia kenapa ga sarapan dulu?"
Lia memutar kepalanya menghadap Lea, ia menatap Lea dengan malas.
"Ga lapar," balas Lia lalu kembali mengikat tali sepatunya.
Revan menghampiri Lia, ia duduk di sebelah Lia dan ikut memasang sepatunya.
"Barangkat bareng yok," ajak nya.
Lia menaikkan sebelah alisnya sembari melirik revan yang tengah sibuk mengikat tali sepatunya.
"Ogah," balas Lia.
Ia mengambil handphone nya lalu berniat menelpon Michael, namun ia urungkan kala mendengar suara Revin.
"Sejak kapan pintu ini ada goresan sepanjang ini?" Revin berucap sembari menyentuh goresan yang lumayan panjang itu.
"Seingat gue, semalam gak ada goresan di situ," ucap Revan sembari menunjuk goresan di pintu itu.
"Yakin Lo bang?" Tanya Lea memastikan.
"Iya gue yakin, semalam kan gue yang nutup pintunya sebelum kita pergi," ucap Revan dengan yakin.
Di tengah perdebatan mereka, Lia hanya bisa diam, ia bertanya-tanya dalam pikirannya, apa itu ulah laki laki misterius itu pikirnya.
Lia maupun Lea Revin dan Revan tersadar kala mendengar suara kelakson dari depan gerbang.
Lia beralih melihat kearah gerbang, di sana ia melihat mobil milik Michael sudah terparkir dengan rapi, Lia beranjak berdiri lalu berjalan menghampiri Michael.
"Lia jangan lupa sarapan ya!" Seru Lea mengingatkan Lia untuk sarapan.
Sedangkan Revan, ia hanya bisa menghela nafasnya kala melihat Lia sudah memasuki mobil itu.
•••
"Dimana Stella dan Allen?" Tanya Lia pada Michael yang kini tengah fokus mengemudi.
"I already take her first," jawab Michael.
Lia melirik Michael dengan sinis.
"Ada apa," tanya nya dengan santai.
"Pantas saja kau lama."
Michael terkekeh lalu berkata, "mau bagaimana lagi, aku terpaksa mengantar mereka lebih dulu karna kau baru bangun dari tidur mu yang nyenyak itu," sindir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALIA
Teen FictionMenceritakan tentang empat anak kembar dimana Athalia lah yang menjadi pemaran utamanya. ___ Sedang dalam masa revisi (◍•ᴗ•◍) Judul lama: Four Twins ___ DONT COPY MY STORY LAPAK INI UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI TULIS ULANG... Cerita ini murni dari...