Chapter 10
Ruang Kepala Sekolah
"Lia kamu dari mana aja, kenapa jam segini baru pulang?"Lia yang baru saja memasuki rumah di buat mendengus dengan kesal, baru saja sampai rumah sudah mendapatkan pertanyaan pertanyaan tidak penting dari Revan dan Revin.
Ia benar-benar merasa lelah sekarang, saat ini ia hanya ingin tidur dengan tenang.
Awalnya ia ingin menginap di rumah Stella, namun karna ia tak membawa baju sekolah untuk besok akhirnya mau tak mau Lia memutuskan untuk pulang.
Namun saat ia baru sampai rumah ia justru di sambut oleh Revin Revan dan Lea yang menatapnya dengan tatapan khawatir di depan pintu.
Dan kini Revin Revan dan Lea justru menahanha hanya untuk melontarkan pertanyaan pertanyaan yang tidak penting seperti itu? Lia sungguh tak habis pikir.
"Lia kamu itu perempuan, ga baik pulang lewat jam 9 malam, kamu ga tau sekarang jam berapa? Sekarang udah lewat tengah malam Lia." Ucap Lea seraya berjalan mendekati Lia.
"Kalo kamu memang ada perlu emangnya sepenting apa sih sampe kamu ga tau waktu, kamu ga tau seberapa khawatir nya kita sama kamu, untungnya Mama sama Papa hari ini lagi di luar kota, kalo enggak mereka juga pasti bakal khawatir banget sama kamu." Lanjut Lea panjang lebar sembari memegang tangan Lia berharap Lia akan mengerti.
Lia menghembuskan nafasnya dengan kasar tak lupa ia juga menarik tangannya dari genggaman Lea.
"Kemanapun aku pergi itu bukan urusan kalian, jam berapapun aku pulang itu bukan urusan kalian, bahkan jika aku tidak pulang sekali pun itu juga bukan urusan kalian, kalian tidak punya hak untuk mengatur ku."
"Dan yang terakhir, aku tidak pernah meminta kalian untuk mengkhawatirkan ku, jadi aku harap kalian tidak akan mengkhawatirkan ku lagi." Ucap Lia tanpa ekspresi.
Setelahnya Lia berjalan meninggalkan Revin Revan dan Lea yang hanya bisa menatap punggung Lia dengan sendu.
"Gue cuma ga mau kehilangan Lo untuk yang kedua kalinya Li," ucap Lea dengan pelan
•••
Pagi hari ini Lia dan Stella berada di ruang kepala sekolah bersama dengan Bu Irda dan Laurey tentunya.
Pagi pagi sekali saat Lia Stella dan Alen yang baru memasuki sekolah sudah di tahan oleh Laurey dan menyeret Stella dan Lia menuju ruang kepala sekolah.
Alen? Tentu saja Laurey tidak berani menyeretnya juga karena status Alen yang bisa di bilang dari keluarga kaya raya.
Kini di ruang kepala sekolah, Bu Irda dan Laurey menatap Stella dan Lia dengan tajam, sementara laki laki bernama Herdigo Sudarno atau kepala sekolah itu kini tengah duduk di kursinya dengan santai.
"Apa yang kau lakukan pada anak ku?" Tanya Bu Irda sembari bersedekah dada.
Laurey terkekeh dengan pelan.
"Kenapa Lo berdua diam, pasti ga nyangka kan kalo gue anak kepala sekolah," ucap Laurey dengan sombongnya.
"Ha, Lo berdua salah cari lawan," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALIA
Teen FictionMenceritakan tentang empat anak kembar dimana Athalia lah yang menjadi pemaran utamanya. ___ Sedang dalam masa revisi (◍•ᴗ•◍) Judul lama: Four Twins ___ DONT COPY MY STORY LAPAK INI UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI TULIS ULANG... Cerita ini murni dari...