Chapter 8
Beban Lia
"Kau dihukum?" Tanya Stella dengan nada mengejek.
"Haha, tak ku sangka ada yang berani menghukum mu selain Opa dan Oma," lanjut Stella.
"Tutup mulutmu," ucap Lia dengan kesal.
Sedangkan Alen sendiri hanya diam sembari memperhatikan kedua manusia yang tengah berdebat di hadapannya.
Kini mereka bertiga sedang duduk di salah satu bangku yang terletak di kantin.
Lia memasukan satu buah pentol kedalam mulutnya lalu mengunyah nya sampai halus dan menelannya.
"Apa kau tau? Guru tadi sangat tidak adil," ucap Stella sembari memasukan sepotong sandwich kedalam mulutnya.
Lia menaikan sebelah alisnya.
Alen mengangguk mengiyakan ucapan Stella sembari berkata, "benar, Bu Irda tidak menghukum Revin dan justru menyuruh nya untuk duduk di kursinya."
Kini Stella mengangguk sembari berkata, "Untung saja Revin menolak dan berkata 'Saya harap kedepannya ibu bisa memperlakukan semua murid dengan sama tanpa melihat setatus atau jabatan orang tua dari murid tersebut' begitu katanya."
"Dan kau tau? entah kenapa saat itu dia terlihat keren," ucap Stella dengan senyuman yang menggemaskan namun terlihat menggelikan di mata Lia dan Alen.
Lia memutar bola matanya, rupanya Stella masih suka pada laki laki tampan.
Alen mendengus, "Setelah itu raut wajah Bu Irda terlihat sangat kesal, hm kurasa dia bukan guru yang baik."
Lia diam beberapa saat sembari berfikir, "Irda," gumam nya.
"Puspita Irdana," ucap nya pelan sembari mengunyah pentol yang berada dalam mulutnya.
Alen menatap Lia, "ya itu nama lengkap nya," ucap nya.
Lia terkekeh pelan yang membuat Alen dan Stella menatap nya dengan bingung.
"Apa dia menjadi gila?" Bisik Stella pada Allen.
Alen membolakan matanya, "menjauh dari ku!" Seru nya sembari menjauhkan dirinya dari Stella.
•••
"Hai Lia, boleh gabung ga?" Lea datang bersama Shely Laurey dan Vela yang berada di samping Lea.
Laurey memutar bola matanya dengan malas.
"Langsung duduk aja kali Le, ini kan sekolah orang tua Lo, kenapa pake tanya mereka segala sih," ucap Laurey sembari duduk tepat di sebelah Alen.
"Hai Alen, kok Lo mau sih temenan sama mereka?" Tanya Laurey pada Alen yang hanya diam sembari memainkan handphone nya.
Lea berdecak sembari menatap Laurey dengan kesal, Lea hendak perotes namun Shely menahannya sembari menggelengkan kepalanya.
Lea menghela nafas sembari tersenyum pada Lia, "Kita duduk ya?" Tanya nya lagi.
"Hm," Stella mengangguk kan kepalanya.
Lea dan Shely tersenyum pada Stella lalu duduk di samping Lia.
"Kalian ga mau pesan makanan?" Tanya Vela.
"Oh iya hari ini jadwal nya Laurey yang pesan makanan kan?" Tanya Lea memastikan.
"Ck udah sampe gue aja, udah kalian tinggal bilang aja mau pesen apa," ucap Laurey.
"Gue mau es jeruk aja," ucap Lea.
"Gue lemontea sama bakso," ucap Vela.
"Gue es teh sama bakso." Ucap Shely.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALIA
Teen FictionMenceritakan tentang empat anak kembar dimana Athalia lah yang menjadi pemaran utamanya. ___ Sedang dalam masa revisi (◍•ᴗ•◍) Judul lama: Four Twins ___ DONT COPY MY STORY LAPAK INI UNTUK DI BACA BUKAN UNTUK DI TULIS ULANG... Cerita ini murni dari...