1.4.

1.4K 267 79
                                    

"Eh, bukannya Yoongi udah pernah ditunjuk tongkat, ya? Kok dia kena lagi?" Ujar Seokjin shock saat Yoongi terkena tantangan lagi.

"Iya, hyung. Yoongi hyung udah pernah ditunjuk sama tongkat. Waktu itu suruh nonjok Jungkook." Jawab Taehyung.

"Kan beberapa dari kita belum ditunjuk sama tongkat, kok udah balik ke Yoongi hyung lagi?" Hueningkai mengangkat satu alisnya bertanya.

"Emm, siapa saja yang belum pernah ditunjuk tongkat?" Tanya Soobin.

"Yang belum pernah ditunjuk tongkat tuh Seokjin hyung, Hoseok hyung, Jungkook, Taehyun, Hueningkai, dan lo sendiri, Bin. Untuk Taehyung dan Beomgyu, mereka pernah ditunjuk tongkat tapi dapat kartu end, jadi ya gak dapat tantangan apa-apa." Jawab Jimin.

"Ini bukan masalah pernah ditunjuk tongkat atau enggaknya sih. Menurut gue, ini masalah kita dirugikan atau enggak! Siapa aja yang sampai saat ini belum pernah dirugikan sama sekali semenjak kita mendapat teror ini?" Seokjin menatap semua muka teman-temannya bertanya.

"Emm, Seokjin hyung belum pernah dirugiin. Yoongi hyung udah pernah. Hoseok hyung belum juga. Namjoon hyung udah. Jimin udah, gue sendiri juga belum. Jungkook udah. Yeonjun udah. Soobin udah. Beomgyu belum deh keknya. Taehyun udah. Hueningkai belum." Jawab Taehyung.

"Jadi, yang belum pernah dirugiin tuh gue, Hoseok, Taehyung, Beomgyu, sama Hueningkai. Emm, kita pernah bahas kalau pelaku adalah manusia pencinta matematika. Dari semua member yang belum pernah dirugiin, cuma Hueningkai satu-satunya yang menyukai matematika. Jadi, apa Hueningkai pelakunya?" Ujar Seokjin menanyai teman-temannya terkait pendapatnya.

"Tapi hyung, bukannya Hueningkai itu terlalu kecil ya untuk melakukan hal sekeji ini? Kelihatannya tidak mungkin." Ujar Jimin lirih, namun masih mampu didengar mereka.

"Gak ada sesuatu yang gak mungkin, Jim. Lagian juga, Hueningkai pernah ngilang kan saat Soobin ketusuk pisau sore itu, saat beberapa dari kita nyariin anak-anak SMA yang belum pulang. Hueningkai hilang! Dan ya, gue lihat orang yang nusuk pisau ke punggungnya Soobin. Gue inget banget bagaimana dia. Jubah hitam, celana jeans hitam, sepatu hitam. Saat Hueningkai pulang, dia pake celana yang sama dengan orang yang nusuk Soobin. Jadi mungkin saja memang benar kalau Hueningkai adalah pelakunya!" Papar Taehyung.

"Lo bener, hyung. Selama ini juga Hueningkai gak pernah kelihatan susah. Dia kelihatan tenang-tenang aja saat menjalani hari-harinya, padahal kita semua selalu was-was bahkan ketakutan." Yeonjun menimpali ucapan kakak sepupunya.

"Emm, maaf sebelumnya. Sebaiknya hyung-hyung semua kalau berbicara dijaga. Kasihan Hueningkai kalau kalian bicaranya kasar seperti itu. Lihatlah, dia menangis dibalik punggungku. Emm, dia masih sangat kecil, dia bahkan masih beberapa bulan masuk SMA. Gue cuma takut mental dia down, hyung. Oya, Ning. Mending kamu cerita soal kejadian sore itu, ceritakan saja semuanya supaya kau tidak dituduh seperti ini." Soobin berujar dengan sangat lembut. Lelaki itu perlahan mengalihkan badan Hueningkai dari balik punggungnya, meminta lelaki itu untuk duduk dengan baik tanpa bersembunyi di balik badannya.

"Hyung, hiks. Sebenernya waktu itu Uning dijemput sama Rose noona dan Jennie noona saat jam 12 siang. Mereka berdua ngajak Uning untuk menjemput Lisa noona dan keluarganya di bandara ketika keluarga Manoban mau balik dari Daegu ke sini. Waktu itu Uning ditarik-tarik sama noona-noona itu, suruh buruan karena mobil Rose noona yang kami pake buat ke bandara mau dipake ayahnya buat ngurusin tamu dari Amerika yang waktu kita semua satu sekolah diliburin. Karena itu Uning gak sempet pemit ke Beomgyu hyung dan Taehyun. Setelah sampai bandara, ternyata kita bertiga harus nunggu selama 1,5 jam. Yaudah, kami nungguin. Nah, Uning kan tanya kenapa Uning harus diajak? Terus Jennie noona bilang, Lisa noona yang nyuruh. Katanya gue disuruh ngasih tahu apa aja kesukaan kalian, karena Lisa noona mau kasih hadiah tapi bingung mau kasih apa. Selain itu, gue kan saudaranya Lisa noona, jadi Lisa noona lebih enak tanya ke gue daripada penghuni kost lain."  Hueningkai menghela nafas sebelum ia kembali melanjutkan ceritanya.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang