"Yoongi hyung!" Pekik Taehyung reflek saat tubuh Yoongi ambruk ke lantai.
"Darah? Dari mana asalnya?" Tanya Jungkook menatap yang lain.
Taehyung lantas duduk untuk melihat keadaan Yoongi. Memeriksa keadaan lelaki itu.
"Darahnya keluar dari kepala! Tapi, kenapa? Gue rasa Yoongi hyung gak punya masalah sama kepalanya, dia sehat. Lagi pula dia seorang polisi, tidak mungkin fisiknya lemah. Tidak ada barang yang mencurigakan juga! Yoongi hyung! Lo kenapa?" Taehyung mengguncang tubuh Yoongi.
"Tidak ada batu atau apa pun yang menimpa kepala Yoongi hyung! Tidak ada suara pistol! Lalu, kenapa kepala Yoongi hyung bocor?" Jungkook mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Benar-benar gila! Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" Taehyung bangkit dari duduknya.
"Apa mungkin ini kelakuan makhluk lain?" Ujar Jungkook.
"Jujur, gue gak percaya kalau makhluk lain bisa ngelukai manusia! Ilmu mana pun pasti setuju kalau makhluk hidup lebih kuat daripada makhluk mati. Jadi ya, mereka gak bisa ngelukai kita." Ucap Taehyung.
"Hyung, makhluk mati yang kita maksud ini bukanlah benda. Mereka benar mati, tapi raganya doang, tidak dengan jiwa mereka. Bagi mereka yang belum bisa pergi ke atas, pasti mereka masih punya misi yang belum terselesaikan di dunia. Mereka akan terus bergentayangan! Terus mengusik hidup kita sebagai manusia." Papar Jungkook.
"Lo kelihatan pinter banget masalah beginian, hmm....." Taehyung menatap Jungkook curiga.
"Mau curiga sama gue? Mau ngira kalau gue pelaku dari semua ini? Silahkan, itu hak lo!" Ketus Jungkook.
"Udah hyung! Jangan bertengkar lagi! Di masa-masa seperti ini, sebisa mungkin kita tidak saling membenci. Kita harus bersatu! Kita harus bisa mengungkap pelaku itu!" Ujar Soobin melerai pertengkaran para hyung-hyungnya ini.
"Apa gue bawa Yoongi hyung ke kamarnya aja ya? Seokjin hyung masih di kamar, kan?" Tanya Namjoon menatap teman-temannya.
Namun siapa sangka, tangan Yoongi tiba-tiba bergerak mencengkram kaki Namjoon.
Namjoon sontak menatap ke bawah.
"Gue gak papa!" Ujar Yoongi.
Lalu, lelaki putih itu pun berusaha menggapai sofa, mengangkat tubuhnya sebisa mungkin dan duduk di sana dengan mata yang terus terpejam menahan perih.
"Hyung butuh perawatan, hyung harus ke kamar! Biar Seokjin hyung obati." Ucap Jungkook hendak menggendong Yoongi.
Namun, Yoongi langsung menepisnya.
"Nggak! Gue di sini aja. Gue juga pingin diskusi masalah teror yang kita alami dengan kalian." Ucapnya, masih terus terpejam menahan rasa sakit.
"Yoongi hyung keras kepala! Kepala lo itu bocor, hyung! Bahaya tahu nggak! Ntar kalau udah mati baru nyesel!" Kesal Yeonjun.
"BACOT!" Ketus Yoongi menatap Yeonjun sengit.
"Udah, jangan berantem lagi! Taehyung sama Jungkook udah mereda, sekarang malah kalian yang melunjak. Dasar polisi!" Ujar Jimin.
"Emang semua polisi gitu ya? Gak bisa bayangin bagaimana keadaan kantor polisi kalau polisinya diisi Yoongi hyung sama Yeonjun hyung. Bukan polisi yang bingung nanganin tersangka, bisa-bisa malah para narapidananya yang pusing ngurusin polisi!" Soobin melemparkan lelucon ringan agar keadaan tidak begitu canggung.
"Yang ada ntar narapidananya malah bunuh diri gak kuat nanganin polisi! Hahaha....." Beomgyu tertawa.
Setelah itu, Seokjin keluar dari kamar. Lelaki itu baru saja selesai membersihkan kamarnya dari peralatan dan obat-obatan yang ia gunakan untuk mengobati Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)
Fanfic💀~×~Hanya karena game aneh yang kita temukan, kita semua terjebak dalam teror yang mematikan~×~💀 Start : 1 Agustus 2020 End : 15 Desember 2020 (Follow dulu boleh lah, beb:v)