Jam menunjukkan pukul 01.00 siang, di mana waktu yang seharusnya mereka berdua belas sudah berada di kost untuk makan siang bersama karena mereka semua sudah berjanji akan sudah kembali di kost di jam itu. Tapi pada kenyataannya, 3 anggota belum pulang.
"Soobin, Beomgyu, sama Taehyun ke mana, sih?" Seokjin berujar dengan perasaan panik yang teramat. Perasaannya dari tadi sangat tidak enak, dia merasa ada hal buruk yang terjadi.
"Tadi pagi Beomgyu bilang dia mau ambil duit. Kayaknya mereka bertiga lagi di bank." Jawab Hoseok.
"Coba gue hubungi!" Seokjin mengambil ponsel yang berada di saku celananya. Setelah itu, dia pun mencari nomor Beomgyu dan meneleponnya.
Tidak ada jawaban.
Menelepon Soobin, tidak ada jawaban lagi.
Lalu ia pun memilih menghubungi Taehyun juga, tapi ponsel Taehyun ada di rumah mengingat saat Seokjin menghubunginya, ada suara ponsel berbunyi dari kamar Taehyun.
Seokjin menghela nafas berat, perasaannya benar-benar tak enak.
"Hyung, tenang-tenang. Jangan gegabah dulu. Kita harus berusaha untuk selalu berpikir positif, mungkin aja mereka lagi di perjalanan." Ujar Namjoon lembut berusaha untuk menenangkan Seokjin.
"Enggak, Joon. Perasaan gue bener-bener nggak enak saat ini. Lo tahu kan kalau gue punya kemampuan luar biasa. Sejak kecil, gue bisa baca pikiran orang. Selain itu, feeling gue tuh bener-bener kuat, insting gue jarang meleset, Joon. Dan saat ini, gue bener-bener ngerasa nggak enak. Ya ampun, gue khawatir banget sama kondisi mereka bertiga." Ujar Seokjin semakin panik.
"Hyung, tolong tenangin diri lo. Ini minum dulu." Ucap Yeonjun seraya menyodorkan segelas air pada Seokjin.
"Makasih, Jun." Seokjin menerima air yang Yeonjun sodorkan. Lalu, namja tertua itu pun meneguk air mineral yang Yeonjun berikan.
"Hyung, gimana perasaan lo sekaranh? Udah enakan?" Jungkook menanyakan kondisi Seokjin setelah pria tadi selesai minum.
"Udah lumayan, sih. Tapi tetep aja gue khawatir. Sekarang gue nanya deh sama kalian, kalian tadi dari pagi sampai pulang lagi ke sini ngapain aja?" Seokjin menatap intens mata setiap dari mereka yang ada di kost.
"Gue ta--" Jungkook yang hendak menjawab pertanyaan Seokjin reflek menghentikan ucapannya kala mendengar suara pintu yang diketuk.
Tok tok tok!
Mendengar itu, Taehyung pun bergegas ke pintu untuk melihat siapa yang dengan mengajak Hueningkai yang ada tepat di sampingnya. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk berjaga-jaga, bahaya jika hanya sendiri.
Segera Taehyung membuka pintu ketika sudah tiba di ruang tamu.
Dan ternyata, ada dua namja yang ada di hadapannya.
Soobin dan Taehyun.
Lalu Beomgyu?
"Hyung..... maaf gak bisa jaga Beomgyu." Ujar Soobin dengan isakan yang begitu kuat. Air matanya sudah mengalir membasahi pipi gendutnya. Keadaannya begitu kacau dengan rambut juga seragam sekolah yang sudah berantakan.
Tak hanya Soobin, kondisi Taehyun juga begitu berantakan. Tak biasnya Taehyun menangis, tapi kali ini Taehyung dan Hueningkai bisa melihat dengan jelas bagaimana mata Taehyun sedikit membengkak akibat air mata yang dikeluarkannya.
"Hyung.....hiks hiks, maaf." Soobin tak mampu berkata-kata. Suaranya seperti ditelan oleh rasa sedih yang menimpanya.
Rasa sedih akan kehilangan teman sekamarnya yang selalu membawa tawa bagi hari-harinya. Beomgyu yang selalu membuat Soobin tertawa atas segala keunikan pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)
Fanfiction💀~×~Hanya karena game aneh yang kita temukan, kita semua terjebak dalam teror yang mematikan~×~💀 Start : 1 Agustus 2020 End : 15 Desember 2020 (Follow dulu boleh lah, beb:v)