"Cowok yang nelepon Taehyung tadi siapa ya kira-kira?" Hoseok bertanya untuk memulai percakapan.
Hari ini jam menunjukkan pukul 8 pagi, kesembilan namja yang sedang berada di rumah sakit itu kini tengah bersiap untuk kembali ke kost untuk menamani Yeonjun, Taehyun, dan Hueningkai yang cuma bertiga saja di kost.
Mereka juga sekalian membeli 12 bungkus makanan untuk sarapan.
Setelah perjalanan yang memakan waktu sekitar 20 menit, para lelaki itu pun langsung bergegas memasuki kost. Kecuali Hoseok yang memapah Yoongi.
Kembali pada mereka berdua belas yang tengah menikmati sarapan, semua tampak bingung mau menjawab dengan apa pertanyaan yang Hoseok lontarkan.
"Ya mana gue tahu! Gue kan di sini!" Yeonjun menyeletuk.
"Ya berarti Hoseok hyung nggak nanyain ini ke lo, hyung. Dia tanya sama orang-orang yang ada di lokasi kejadian tadi." Ujar Soobin.
"Tau tuh, nyolot mulu jadi orang!" Hoseok berkata dengan sedikit nyolot.
"Ya kan hyung tadi gak bilang mau nanya ke siapa! Semuanya juga malah cuma diem, yaudah gue aja yang jawab. Lagian gue juga gak betah kita diem-dieman gini, kalian kalau lagi ngumpul ngomong dong, jangan bisu. Orang suara kalian nggak di mute sama DPR." Ketus Yeonjun.
"Heh, kok lo malah bawa-bawa DPR, sih? Gak berguna, setan!" Hoseok berujar tak kalah sengit.
"Bodo! Yang penting meja makan kita gak garing." Celetuk Yeonjun.
"Mejanya lo tuangin air noh biar gak garing." Sahut Hoseok.
"Kalian berdua ada-ada aja, sih. Gue ketawa mulu nih jadinya." Ujar Soobin dengan sisa-sisa kekehannya yang lucu.
"Tumben lo bisa diajak bercanda. Biasanya cuma diem aja kek mayat." Ucap Yeonjun yang semakin tak bisa mengontrol kata-katanya.
"Ih, Yeonjun hyung! Jangan gitu dong kalau ngomong. Gue kan cuma ketawa, lagian kalian tadi juga ngelawak. Wajar lah." Soobin mencebikkan bibir mungilnya karena kesal terhadap Yeonjun.
"Soobin hyung makin baperan!" Taehyun menyeletuk.
"Setuju sih gue sama lo. Masa digituin aja ngambel" Timpal Yeonjun.
"Kalian berdua semangat banget sih buat gangguin Soobin hyung, kasian lho." Ujar Hueningkai.
"Ya bodoamat. Soobin baperan sih, makanya enak kalau digangguin terus. Tahu sendiri lah kalau anak baperan tuh enak banget dibuat ngambek." Celetuk Yeonjun.
"HYUNG!"
Plak!
Soobin memukul lengan kiri Yeonjun dengan sangat keras.
"Soobin laknat! Sakit, goblok!" Yeonjun reflek mengelus lengan kirinya sembari mengumpati Soobin.
"Makanya jadi orang tuh jangan ngeselin! Gue tadi masih bisa nahan, sekarang mah udah gak kuat. Lo nya juga ngeselin banget, hyung." Ketus Soobin.
"Makanya lo tuh nggak usah baperan. Kayak anak gadis aja!" Yeonjun menyahut dengan tak kalah sengit.
"Hyung, jangan marah-marahan. Ntar lama-lama sayang lho." Celetuk Hueningkai.
"Ning, gak usah memperparah keadaan." Sahut Taehyun.
"Awas aja lo, Ning. Gue sleding sampe pingsan tau rasa lo!" Yeonjun berujar dengan ketus.
"Sadar, hyung. Hueningkai lebih bongsor daripada lo, yang ada ntar malah lo yang pingsan gegara dislepet Hueningkai." Beomgyu menyahut.
"Kok dislepet, sih? Bogem aja sekalian." Ketus Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)
Fanfiction💀~×~Hanya karena game aneh yang kita temukan, kita semua terjebak dalam teror yang mematikan~×~💀 Start : 1 Agustus 2020 End : 15 Desember 2020 (Follow dulu boleh lah, beb:v)