4.6.

1.3K 196 457
                                    

DOR!

"SIALL!"

Namja yang hendak menembak Yoongi itu mengumpat dengan kesal kala ada lemparan kayu yang membuat pistol yang ia pegang terlepas dan tembakannya meleset.

Namja yang notabenenya adalah penghuni kost manoban itu memandang sekitar, dan betapa terkejutnya ia kala melihat kesembilan teman sekostnya ada di sini semua. Mereka keluar dari balik semak-semak.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Namja tadi memandang rekannya dengan raut bingung, begitu pula dengan namja yang ditatap mengingat dirinya bukan merupakan teman kost korban.

"Gue gak nyangka! Gue gak nyangka lo setega ini sama kita." Soobin menghampiri namja yang tadi hendak membunuh Yoongi. Menatapnya nanar dengan raut kecewa yang sangat jelas di manik matanya. Dan ketahuilah, Soobin adalah namja yang tadi melempar kayu itu hingga membuat tembakan pelaku meleset.

Melihat Soobin yang terus memancarkan aura marah dan kecewa serta air mata yang menetes bagitu derasnya, Jimin pun memilih menghampirinya. Dibelainya halus bahu Soobin supaya namja tinggi itu mau menenangkan dirinya.

"Udah, Bin. Air mata lo terlalu berharga jika harus keluar hanya karena manusia setan sialan ini." Ujar Jimin lembut. Walaupun begitu, Jimin juga sangat kesal dengan namja yang Soobin pandang. Jimin juga mau menangis dan marah, tapi dia masih bisa mengendalikan emosi.

Jimin menggiring Soobin untuk pergi menjauh, Jimin tahu seperti apa Soobin. Dia namja paling kalem di kost, dia akan menangis bahkan hanya karena hal-hal kecil. Soobin adalah namja yang sangat soft.

Berbeda dengan Soobin yang hanya menangis mengetahui apa yang terjadi, Jungkook memilih untuk bertindak kasar.

Dengan cekatan, dia berlari dan menjotos pipi namja yang sudah membunuh Beomgyu yang sekarang dia mau membunuh Yoongi.

Bugh!

Tak hanya sekali Jungkook menonjok pipi pelaku, tapi berkali-kali. Dengan tenaga yang cukup banyak, dia dengan ganas terus menjotos pipi pelaku sampai-sampai tepi bibir lawannya itu robek.

Tapi Jungkook tak peduli, Jungkook terus memukulinya. Jungkook memang bisa seganas ini jika dia kesal.

Walaupun Jungkook juga terluka karena pelaku memberikan perlawanan, tapi adu jotos ini secara keseluruhan dimenangkan oleh Jungkook.

"Jangkrik, babi, anjing, setan, sialan. Lo sinting, bangsat!"

Bugh!

Jungkook memberikan tonjokan terakhirnya di pipi kiri pelaku dengan tenaga yang super kuat. Lalu pergi meninggalkan namja itu dengan raut kecewa serta air mata yang membludak.

"Hyung, hiks." Soobin menangis lagi, bahkan air mata yang keluar jauh lebih banyak daripada saat dia pertama melihat pelaku. Ini semua dikarenakan kelembutan hatinya yang tidak tega melihat Jungkook menghajar pelaku.

Soobin kesal, benar. Soobin kecewa, benar. Apalagi dia kehilangan teman terdekatnyaㅡBeomgyu, karena ulah pelaku.

Tapi mau bagaimana pun, pelaku juga merupakan temannya. Dia tetap tidak tega melihat pelaku terluka.

"Soobin, udah. Jangan nangis. Dia bukan temen kita, oke? Dia bukan temen kita. Dia bukan temen kita, Bin. Udah ya, lupakan kalau lo pernah kenal dia. Lupakan kalau dia adalah teman se-kost kita. Yakinkan ke diri lo, dia bukan siapa-siapa." Ujar Jimin seraya memeluk Soobin erat. Mengelus punggung namja itu untuk menenangkan.

Tak lama setelah itu, pihak berwajib pun datang. Dengan segera mereka menangkap dua pelaku teror itu dan memborgolnya.

Ketika polisi hendak membawa dua namja itu pergi, Soobin langsung berlari menghampiri polisi yang menangkap dua namja itu.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang