Chapter 08 - Di Hari Pernyataan

4.3K 648 166
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Minho aku menyukaimu."

Bodoh!

Jangan terlalu terang terangan seperti ini juga Han!

Minho yang tengah menata roti ke dalam etalase seketika berjengit kaget dan refleks menghentikan pergerakannya. Dengan wajah penuh keheranan, Minho menolehkan kepala ke arah Jisung, tanpa sadar sudah menatap yang lebih muda dengan pandangan tajam.

Ugh- Jisung merutuki keberaniannya yang menghilang terbawa angin.

"Apa yang kau bicarakan?" entah hanya perasaannya saja atau memang nada suara Minho terdengar lebih datar dari biasanya. Apakah Minho terganggu?

Bisa saja Jisung mengatakan hal lain seperti Minho hanya salah dengar atau semacamnya, namun tidak, demi pembuktian Jisung akan melakukannya meski hal tersebut cukup menakutkan.

Entahlah, aura Minho sangat mengintimidasi, bahkan untuk ukuran seorang Han Jisung sekalipun.

"Aku menyukaimu." Jisung mengulang pernyataan yang sama.

Minho terdiam cukup lama, sebelum akhirnya mengalihkan pandangan, kembali sibuk menata roti roti yang baru selesai dipanggang.

Jisung memandang sosok di hadapannya dengan tatapan kosong, ia pikir dirinya akan diabaikan, namun Jisung salah, Minho kembali melontarkan pertanyaan.

"Kau sudah tahu aku memiliki seorang kekasih?"

Dapat Minho lihat dari ekor mata jika Jisung tengah mengangguk saat ini.

"Baguslah karena aku tidak akan membalas perasaanmu, aku sangat mencintai Jeongin maka simpanlah perasaan itu untuk dirimu sendiri." terdengar jahat? Namun inilah faktanya.

Minho akan bersikap tegas pada sesuatu yang berjalan di luar kehendaknya, pemuda Lee tersebut tak ingin memberi harapan kepada Jisung, jika pun si manis akan sakit hati, lebih baik jika ia sakit hati sekarang daripada merasakan yang lebih di masa depan.

Bukannya menyerah, Jisung justru semakin menjadi jadi.

Sebuah penolakan membawa sensasi tersendiri kepada pemuda Han tersebut.

Gila!

Jisung mendekatkan dirinya ke Minho, membuat yang lebih tua mengertukan keningnya tak nyaman namun sayang sekali, Jisung tak peduli.

"Bermainlah denganku sekali, kau tidak akan menyesal, berapapun yang kau inginkan akan kuberikan."

Sama seperti yang Felix ucapkan, goda dan berikan penawaran bagus.

Kita lihat apakah akan berhasil dengan mudah atau berujung dengan penolakan untuk kedua kalinya.

"Kenapa aku?"

Jisung menyeringai kecil saat berpikir jika Minho akan masuk ke dalam perangkapnya.

"Tak ada alasan khusus, kau menarik, itu saja."

Confusing [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang