Epilog

5K 590 122
                                    

"Ming Rui."

Sosok lelaki berumur sepuluh tahun dengan paras cantik yang sedari tadi bermain di ayunan terikat pada pohon besar seketika mengalihkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok lelaki berumur sepuluh tahun dengan paras cantik yang sedari tadi bermain di ayunan terikat pada pohon besar seketika mengalihkan pandangannya.

Terlihat wanita kisaran umur tiga puluhan melambaikan tangannya dari teras belakang rumah berlantai kayu.

Dengan wajah tenang khas dan perangai yang tak sering membuka suara, Rui segera membawa kaki mungil itu untuk mendekat kepada sosok kepala panti asuhan yang sudah merawatnya selama ini.

"Ada apa, bunda?" suara halus tersebut terdengar kecil, jika saja tak benar benar berkonsentrasi maka orang lain tak akan bisa mendengarnya.

Namun karena sudah terbiasa, sosok bernama Suzy tersebut seketika mengulas senyum sebelum akhirnya berjongkok di hadapan salah satu anak asuhnya.

"Rui, ada orang yang ingin bertemu denganmu."

Anak laki laki manis tersebut mendongkakkan kepala yang semula menunduk, metatap tepat ke manik Suzy seolah bertanya 'siapa?'

"Mereka calon orang tuamu."

Manik sendu tersebut terlihat melebar sepersekian detik, sebelum akhirnya kembali meredup bersamaan dengan kepala yang tertunduk, lagi.

"Aku tak ingin bertemu dengan mereka."

Suzy menghela nafas sebentar, ia tentu tahu apa yang tengah dipikirkan oleh anak tersebut. Pembatalan adopsi, dikembalikan ke panti asuhan dan penolakan berkali kali tentu membuat Rui tak ingin membuat harapan kembali.

Karena sifatnya yang cenderung pendiam dan susah beradaptasi dengan orang baru membuat banyak calon adopter yang merasa tak nyaman, berakhir dengan mengembalikan Rui ke tempat ini, berkali kali.

Hanya saja, mereka hanya tak ingin sedikit bersabar, jika saja mereka ingin bertahan dan mencoba ekstra untuk berkomunikasi dengan Rui, anak lelaki tersebut tak separah di awal pertemuan.

Sama seperti Suzy, hanya dengan sosok tersebut Rui mau terbuka. Kadang kala mereka mengobrol bersama, bahkan Suzy masih sering terkejut begitu Rui melontarkan sebuah gurauan. Rui adalah anak yang baik, sifat pendiamnya memang sudah menjadi bawaan sejak lahir.

Rui sudah berada di sini sejak bayi, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan dan tak ada kerabat lain yang bisa ditemukan.

Dibanding teman temannya, Rui yang paling jarang menangis, merengek maupun berceloteh tentang hal baru yang ia temukan. Sosok tersebut juga cenderung suka menyendiri, menepi dari pergaulan yang tercipta di tempat ini.

Suzy yang paling mengerti Rui, tentu wanita tersebut mengetahui perasaan anak asuhnya saat melihat teman temannya satu persatu diadopsi oleh keluarga lain sedangkan dirinya hanya bisa menyaksikan dari balik ayunan yang selalu ia tempati setiap hari, oleh karena itu, Suzy akan berusaha kuat untuk meluluhkan hati calon pengadopsi supaya mau mempertimbangkan Rui.

Confusing [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang