Bonus Chapter - Hyunjeong Side

4.9K 455 85
                                    

Jeongin lirik jam hitam yang bertengger manis pada pergelangan kiri, bergantian dengan pandangan yang bergulir menatap jalanan di depan sana. Ini sudah sore dan cukup mendung, namun sosok yang berjanji akan menjemputnya tak kunjung muncul.

Tin tin!

Klakson familiar itu mengalihkan atensi Jeongin, mampu mengulas senyum lebar di bibir tipis tersebut. Tanpa menunggu lama, pemuda manis itu segera berjalan mendekat ke arah lelaki jangkung yang tengah duduk anteng di atas motor matic miliknya.

"Aku kira kakak lupa."

Sang lawan bicara terkekeh pelan, pasangkan helm di kepala yang lebih muda.

"Mana mungkin lah, kakak tadi ada sedikit urusan di toko."

Jeongin mengangguk paham, tak banyak protes kemudian segera naik ke jok belakang. Memeluk punggung kokoh tersebut erat sembari sandarkan kepala pada pundak tegapnya.

"Ayo pulang kak."

"Hahaha iya, pegangan yang erat, kakak tak ingin kau jatuh."

"Kak Hyunjin bawel ih, ayo cepat pulang." Jeongin sedikit merengek, namun tetap turuti permintaan pemuda beralis tebal tersebut. Oh ayolah, Jeongin sudah sangat lelah menghadapi revisian skripsi dari dosen, ia hanya ingin segera kembali ke rumah sewanya.




━━━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━━━
c o n f u s i n g
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━





Ternyata tak semudah yang dibayangkan, hujan tiba tiba saja turun megguyur tanah, membuat Hyunjin harus menepikan kendaraan guna mengenakan mantel. Dan sialnya, jok motor itu kosong melompong, Hyunjin lupa memasukkannya sebelum berangkat tadi.

Alhasil, karena tak tega melihat tubuh mungil di sebelahnya mengigil, Hyunjin lantas lepaskan jaket hitam miliknya, sampirkan di pundak Jeongin sebelum akhirnya tuntun sang pujaan hati untuk naik kembali ke atas motor.

Hyunjin mengintrupsikan untuk Jeongin sedikit menunduk, supaya tubuhnya tak terlalu basah. Jeongin awalnya sempat protes, namun begitu mendengar nada perintah penuh tekanan dari yang lebih tua, Jeongin akhirnya hanya bisa menyembunyikan diri di balik punggung Hyunjin.

Mereka berhasil sampai dengan selamat, namun kondisi Hyunjin benar benar basah.

"Kak Hyunjin ayo mampir dulu, kakak harus mengeringkan tubuh."

Hyunjin menggeleng pelan, mencoba meremas ujung kaos yang ia kenakan.

"Tak apa Jeong, kakak akan pulang saja."

Kesal, Jeongin lantas raih lengan yang lebih tua kemudian tarik paksa untuk masuk ke dalam rumah yang ia tempati seorang diri selama bertahun tahun.

"Aku tak ingin mendengar bantahan."

Pemuda tinggi itu hela nafas pelan, jika sudah seperti ini, akan susah untuk menolak si rubah.


━━━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━━━
c o n f u s i n g
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━





Ujung ujungnya, Hyunjin menumpang mandi juga meminjam pakaian yang Jeongin miliki. Untung saja lelaki manis itu mempunyai beberapa setelan pakaian oversize sehingga kain kain itu mampu menutupi tubuh Hyunjin dengan baik.

"Ini kubuatkan teh."

Jeongin masuk ke dalam kamar, berjalan mendekati Hyunjin yang terduduk di sisi tempat tidur sembari mengutak atik ponsel miliknya.

Confusing [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang