Chapter 14 - Rencana Licik Yang Tersembunyi

5.4K 610 84
                                    

Felix menoleh sekilas begitu merasa ada aura kuat yang berjalan di belakangnya, dan begitu pandangan mereka bertemu, Felix tak bisa menahan tubuhnya untuk tidak merinding begitu melihat wajah secerah mentari yang Jisung pasang.

"Selamat pagi Felix, semangat kerjanya."

Mulut Felix terbuka dengan cara paling aneh, sangat tak percaya dengan kejadian barusan, Jisung menyapanya dan yang lebih parah, Jisung melontarkan kalimat penyemangat, suatu kejadian super langka yang pernah Felix alami.

Bahkan jika lelaki dengan freckhless tersebut mendengar kabar kematian Jisung yang terlindas truck, mungkin saja Felix tak akan seterkejut ini.

Kemana perginya Jisung yang menyebalkan?

Terpana dalam beberapa detik, Felix masih tak bisa memberikan reaksi begitu Jisung berdiri di ambang pintu ruangannya, kemudian melayangkan sebuah flying kiss kepada yang lebih muda, sebelum akhirnya masuk ke dalam sana.

Felix mengucek mata bahkan menyipratkan air dalam botol minum ke wajah sendiri, mencoba mencerna apakah ini hanya mimpi atau bukan, dan jika benar mimpi maka ini adalah bunga tidur paling mengerikan yang Felix dapat.

Sungguh berlebihan bukan, namun selama bertahun tahun mereka menjalin pertemanan tentu membuat Felix tahu jika Jisung bukanlah tipe yang akan melakukan hal seperti tadi, kecuali jika sesuatu yang sangat membahagiakan telah terjadi.

Dan Felix tak bisa menebak hal membahagiakan apa itu.

Jadi daripada mati penasaran di meja kerja, Felix memutuskan untuk segera bangkit sebelum akhirnya berjalan ke ruangan sang atasan.

Tanpa mengetuk, tanpa permisi, Felix langsung masuk begitu saja. Namun bukannya cacian dan makian seperti biasanya, Felix justru menemukan Jisung tengah duduk di kursi sembari berputar putar layaknya anak kecil.

"Wushh hahaha..." seperti itulah suara yang Felix dengar, bahkan pemuda manis tersebut merasa was was, takut jika Jisung akan berakhir jatuh mencium lantai atau kursi tersebut yang patah terlebih dahulu.

"Sekarang apalagi ya Tuhan?" sosok yang menyandang gelar sebagai kekasih dari Seo Changbin tersebut seketika memijit pelipisnya yang terasa pening tiba tiba. Padahal dia sudah cukup terbiasa dengan Jisung namun ada kalanya lelaki menggemaskan itu tetap berhasil membuat Felix merasa kebingungan.

"Lix, kau tahu, aku benar benar tertarik dengan Minho." ucap Jisung sembari tertawa riang, masih duduk sembari berputar putar di atas kursi favoritenya.

Felix semakin kebingungan.

Niat hati ingin meninggalkan Jisung yang sudah berceloteh tak jelas dengan suara yang memekakkan telinga, namun apa daya, rasa penasaran jauh lebih tinggi jadi dengan amat sangat terpaksa, Felix tetap terpaku pada tempatnya semula, berdiri layaknya orang bodoh yang tengah berbincang dengan pasien rumah sakit jiwa.

"Kau sendiri juga pasti akan merasa terbang saat tubuhmu terhentak di bawahnya- aduh..."

Sebuah sepatu melayang dan menimpa tepat di kepala Jisung, membuat rambut pemuda tersebut menjadi kotor dan tentu saja, sakit!

Jisung menatap kemusuhan ke arah Felix yang memandanginya datar.

"Cukup Jisung, mulutmu sangat kotor. Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk membayangkan penis orang lain di saat aku sudah mempunyai kekasih, bodoh!" oh ayolah, Felix sudah kesal dengan segala tingkah Jisung, hanya membuat tekanan darahnya naik saja.

Dan yeah, lima menit setelahnya mereka habiskan dengan berdebat hal hal konyol. Mengabaikan komputer yang sudah berkedip menandakan banyaknya pekerjaan yang belum terselesaikan.

Confusing [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang