Keesokannya...
Di sekolah saat menyusun kepengurusan kelas,aku terpilih sebagai sekretaris kelas.
Katanya tulisanku terbilang rapi dan jelas untuk di baca sehingga cocok untuk dijadikan sekretaris kelas.Sebenernya saat itu aku ingin menolak karena merasa malu,menjadi sekretaris pasti harus menulis dipapan tulis aku tak ingin itu.Tapi tidak ada pilihan lain teman-teman kelasku sudah mempercayai ku sebagai sekretaris tidak enak rasanya jika menolak.
Hari ini feeling ku pasti guru killer itu akan menyuruhku untuk menulis dipapan tulis. Seperti ini....!
"Sekretaris kelas ini siapa ?
"Boleh kedepan, tolong ya tuliskan materi ini di papan tulis.".....Blablablaablaaaaa......
Arghhhh....
Membayangkannya saja sudah malas.
Bagaimana tidak, memberi materi tapi tidak kita-kira.15 menit setelah itu ternyata feelingku salah guru tersebut tidak masuk kelas karena berhalangan hadir. Sontak semua murid dikelas berteriak karena merasa bebas dari guru killer menyebalkan itu.
.....hahaha...
Sama seperti mereka akupun merasa lega saat itu.
Walaupun sekretaris harus tetap menulis dipapan tulis, setidaknya tidak ada guru yang mengawasi jadi aku bisa sesuka hati saja menulisnya.
(pikirku saat merasa senang)Sebelum itu ternyata materi yang harus disampaikan hari ini ada di buku paket dan buku paketnya masih berada dikelas sebelah yaitu di kelas C.
Tidak berpikir panjang aku dan ketua kelas segera menuju kelas C untuk mengambil buku paketnya.Setibanya di depan pintu kelas C,bukannya mengetuk pintu,kita malah berdebat saling tunjuk untuk mengetuk dan membuka pintunya.
"Ya... ketuk pintunya dong."
"Lah kok gua, elu dong kan ketua kelas gimana siiii...!!
"Nggak apa-apa,elu aja."
"Aeeeelaahhhh.... (menggurutu,dengan terpaksa aku ketuk)Tok,tok,tok......
"Asssalamualaikum."
"Waalaikumsalam... masuk aja gak di kunci."serentak murid kelas C, kedengarannya mereka sudah tau bahwa kita ingin mengambil buku paketnya.
Aku membuka pintu dan masuk kedalam kelas tersebut bersama ketua kelas.Tapi baru beberapa langkah saja sudah terdengar gemuruh omongan orang-orang terhadap kita seakan-akan mereka meledek kita,heran ada apa sebenarnya.Apalagi anak laki-laki mereka sangat heboh sekali..
Aku melihat ke arah ketua kelasku dengan wajah yang bingung ..
"Ada sesuatu di mukaku?" Tanyaku.
"Tidak ada."Aku hanya takut ada yang aneh dengan penampilanku, sehingga mengundang tawa mereka terhadap ku.
Tapi ternyata bukan itu, lalu apa yang membuat mereka terus menertawakanku dan mencie-cie kan kita.Pipi merah karna malu itu, mengharuskan ku untuk segera mengambil buku paketnya dan kembali ke kelas dengan terburu-buru tak peduli saat itu aku tinggalkan saja si ketua kelas yang lambat nya persis sekali seperti siput.
Menaruh buku dengan keras di atas meja lalu duduk diam..
Semua yang berada dikelas saat itu terkejut dan menatap ke arahku."Heh,kenapa lu..."
"Kenapa ya."
"Ada apa si,ada apaa????"Beberapa pertanyaan yang sama yang mereka ajukan terhadapku.Namun, aku masih saja diam, masih bingung sebenarnya apasiii yang mereka tertawakan.
"Eh...
hehehe....
gua gapapa kok.. sorry,sorry...
Yuk bagiin yuk buku paketnya.Mereka merasa heran dengan tingkah laku ku yang aneh.
Saat itu aku mencoba mengalihkan pikiran mereka dengan mengerjakan tugas-tugas yang ada di buku paket.________________________________
Selamat membaca guys !
Bagaimana apa yang kalian sukak di part ini heehehe....
Jangan lupa vote & coment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Dibalik Seragam Putih Biru
Ficção AdolescenteIni tentang remaja yang memulai kisah cintanya di bangku SMP dengan sifatnya yang lugu,polos, mereka memulai semuanya dengan sesederhana mungkin tidak dilebih-lebihkan tidak juga ditambah-tambahkan semua berjalan dengan apa adanya.