Part 15 - Lupa mengerjakan tugas

14 2 0
                                    


Setibanya di gerbang sekolah aku menyuruhnya lebih dulu masuk agar orang-orang tidak curiga bahwa sebenarnya kita berangkat bareng.
Terlihat di parkiran motor ternyata teman-temannya sudah menunggunya saat itu.
Aku berjalan melewati mereka menundukan pandangan dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melirik ke arahnya.

Menghela nafas.....

"Huh.. Alhamdulilah hampir aja." (Kataku dengan lega)

Tiba-tiba ada orang yang menepukku dari belakang sehingga membuatku kaget.

"Putrriiiiii.... ismah !!! Bisa ga si ga ngagetin..!
"Maaf .... lagian ngapain disini, terus elu tadi berangkat sama siapa kata mala sama anis tadi elu gak bareng mereka."tanya putri
"Iyah.. elu berangkat sama siapa hayoooh..." tanya ismah dengan meledek
"Mmmmmm.. gua di anterin bapak kok tadi makanya gak bareng mereka..Udah yuk ke kelas."

Mereka terlihat bingung dan merasa tidak percaya.Aku langsung menarik tangan mereka untuk ke kelas menghindar dari pembahasan tadi.

Saat itu dikelas terlihat sibuk sekali semua orang seperti mengerjakan sesuatu.

"Ismah ... ada apasi kok ribut gtu."
"Oh itu paling tugas dari Pak deri.. elu udah kan yaa?"
"Gua belom....!! Gimana dong ? bantu gua dong plisss..
"Serius yaaaaaa......??????"

Ismah,putri,resty mereka ikut kaget dan langsung mengambil buku lalu membantuku mengerjakan tugas tersebut mereka menyalin jawaban saat itu ini memang gak baik tapi waktu sudah sangat mepet dan tidak ada pilihan lain selain harus menyalin jawaban.

Sampai waktu menunjukan pukul 07.30
ini sudah jam masuk pelajaran pertama aku panik dan terus berusaha.

"Gimana...gimana.. udah selesai bagian ini rumus nya jangan lupa." Kataku dengan panik
"Dikit lagi.... ini tinggal nyalin semua rumus rumus ya." Ismah menjawab
"Iya ini resty tinggal bagian gambarnya aja susah banget..."

Saat itu kita memang terlihat heboh dibanding siswa lain, mereka terlihat santai karena tugas mereka memang sudah selesai sebelumnya.

Terdengar hentakan kaki yang menuju ke arah pintu kelas, aku rasa itu pak deri yang akan memasuki kelas.

" Udah belum...!!
yang mana yang belum sini gua ajaaaa..!

"Ini ya bentar lagi satu baris lagi sedikit lagiiiiii......nanggung."kata ismah

Dannnnnm......

Pintu kelas terbuka sontak aku menyuruh ismah dan resty untuk kembali saja ke tempat duduk agar tidak terlihat bahwa sedang membantuku menyalin jawaban saat itu.

" Udah...udahh... tinggalin aja kalian balik aja ke bangku cepetan...!!!

Mereka lari terbirit-birit untuk kembali ke tempat asal mereka duduk.
Aku menutup buku dan merapikannya lalu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Saat guru killer itu masuk kelas ,semua murid terdiam tanpa bersuara sedikitpun.
Suasana saat itu sangat mencekam dipenuhi dengan rasa tegang.
Aku merasa takut karena beberapa tugasku belum begitu selasai aku mencoba membuka dan kembali menyalin, namun kemudian Bapak itu berdiri menanyakan tugas-tugas.

"Baik anak-anak... apa tugas dari bapak sudah kalian kerjakan?"
"Sudaaaaahhh pak..." (semua murid menjawab kecuali aku)

Aku semakin yakin bahwa hari ini aku pasti kena omelnya bukan hanya itu bahkan aku pasti di buat malu oleh guru itu.

"Hmmmm.... gua pasrah ajalah put."kataku merengek ke putri.
"Berdoa aja ya, semoga tugas-tugasnya tidak diperiksa hari ini."

Saat itu putri berusaha menenangkanku.

Sampai akhirnya guru tersebut menunjukku dan menyuruhku menghampirinya dalam hati aku yakin dia pasti akan memeriksa tugas ku kali ini, aku mengambil buku dan membawanya ke depan.

"Ini pak...." kataku dengan tangan gemetar
"Apaan ini.. saya tidak menyuruh kamu untuk membawa buku kamu untuk saya periksa tapi saya akan menyuruh Kamu untuk tolong ambilkan buku paket IPA di perpustakan... sekarang bisa?" Tanya guru tersebut.

Aku menelan air liur dan menjawab.
"Oh baik pak, berdua gapapa pak ?"
"Hm... yasudah jangan lama ya, jangan mampir kemana mana dulu apalagi ke kelas sebelah."

Aku bingung mengapa guru itu berbicara seperti itu seolah-olah tau bahwa aku sedang dekat dengan seseorang dikelas lain.
Ah sudahlah bodo amat yang penting tugas ku tidak jadi di periksa (dalam hati)

Aku mengajak putri untuk menemani ku mengambil buku paket di perpustakaan.

"Ismah ikut ya...." saut ismah ditempat duduknya.
"Nggak usah jangan banyak-banyak berdua aja." Kata guru tersebut
"Hmm.. iya pak."

Ismah kembali duduk dan tidak lagi bicara apa-apa aku yakin dia pasti ingin menghindar dari pelajaran guru killer itu. Tapi sayangnya dia tidak beruntung saat itu.

Di perjalanan menuju perpustakan lagi-lagi aku melewati kelas pria itu, aku sedikit melirik dari kaca jendela kelasnya terlihat dia sangat serius memperhatikan guru aku tersenyum karena melihat wajahnya yang begitu polos saat belajar... Hehehe..


________________________________

Selamat membaca guys !

Untung punya sahabat baik kayak mereka coba kalau nggak di part ini kayaknya lia HABIS di lalap guru killer itu 😄

Jangan lupa vote & coment :)

Kisah Dibalik Seragam Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang